ROKANHULU (RIAUPOS.CO) — Gubernur Riau H Syamsuar meresmikan Hutan Kota Pasirpengaraian di belakang kantor bupati di Kompleks Perkantoran Bina Praja Pemda Rohul, Sabtu (14/12).
Peresmian hutan Kota Pasirpengaraian dengan luas lahan 7,3 hektare itu, ditandai dengan pengguntingan pita sekaligus penandatanganan prasasti secara bersama oleh Gubernur Riau H Syamsuar MSi dan Bupati Rohul H Sukiman.
Tampak hadir perwakilan forkopimda, Sekretaris Daerah Rohul H Abdul Haris MSi, Ketua Tim Penggerak PKK Rohul Hj Peni Herawati Sukiman, Ketua DWP Rohul Hj Neti Herawati Haris, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kepala BPN Rohul Tarbarita dan ratusan masyarakat Rohul
Usai peresmian, Gubernur Riau berserta rombongan berjalan mengelilingi hutan Kota Pasirpengaraian dan menaburkan ratusan bibit ikan di anak sungai yang ada di dalam hutan kota.
Gubernur Riau H Syamsuar, Sabtu (14/12) memberikan apresiasi kepada Pemkab Rokan Hulu yang sudah memiliki hutan Kota Pasirpengaraian yang memiliki beragam tanaman hutan yang cukup bagus dan luas.
Tentunya fungsi hutan Kota Pasirpengaraian ini ke depan dapat sebagai paru-paru kota, di samping menjadi green city, juga dapat dimanfaatkan untuk sarana edukasi bagi pelajar dan rekreasi bagi keluarga.
"Saya melihat hutan Kota Pasirpengaraian ini sangat bersih dan luas. Di dalamnya beragaman tanaman hutan. Lebih bagus dari pada hutan kota yang ada di Kabupaten Siak. Saya mengajak Bupati Rohul dan seluruh masyarakat untuk memelihara hutan Kota Pasirpengaraian ini ke depan menjadi green city dan kota ekonomi kreatif," ujar mantan Bupati Siak dua periode itu.
Syamsuar menyebutkan, Rokan Hulu sebagai daerah yang dikenal dengan religinya, dibuktikan adanya Masjid Agung Islamic Center Rohul sebagai objek wisata religi. Tentunya keberadaan hutan kota selain tempat sarana edukasi bagi pelajar dan menumbuhkan prekonomiaan masyarakat, bisa dijadikan objek wisata minat khusus.
Gubri mengatakan, kota yang baik itu, kota hijau dan asri yang nyaman, di mana secara nasional diperlukan kewajiban setiap ibukota kabupaten ada minimal 30 persen hutan, sebagai paru-paru kota dalam mendapatkan oksigen yang baik bagi masyarakat.
"Jadi pohon-pohon di sekitar hutan kota dapat dipelihara dan dijaga dengan baik, sehingga bisa dijadikan tempat edukasi untuk anak-anak, dengan mempelajari jenis tanaman di hutan Kota Pasir Pangaraian ini. Selain pergi wisata, anak-anak bisa belajar mengenal tanaman hutan yang tumbuh di alam," tuturnya.
Gubri mengaku pernah berdiskusi dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, bahwa kalau lima pohon saja setiap warga menanam di sekitar rumahnya, yang pohon ini saling berkaitan dengan pohon lainnya.
"Itu merupakan hutan, sederhana sebenarnya membangun hutan kalau memang kita sayang pada lingkungan. Kalau hutan kota ini kita jaga, bukan saja manusia yang memerlukan oksigen, hewan juga dan yang lain sangat memerlukan oksigen," jelasnya.
Bupati Rohul H Sukiman menambahkan, dengan diresmikannya hutan kota ini, maka warga dapat mengunjugi ruang terbuka hijau dijadikan tempat rekreasi, taman bermain anak dan keluarga.
Selain olahraga sekaligus objek wisata minat khusus yang dapat menarik pengunjung luar daerah ke Rohul. Karena di dalam hutan kota ada resapan air, area jogging track, spot selfie, pendopo mini, gajebo, penangkaran burung dan lainnya.
"Hutan kota ini, sebagai paru-paru Kota Pasirpengaraian, untuk menjaga agar kawasan dan lingkungan Pasirpengaraian dan sekitarnya tetap berada dalam kondisi yang asri, sejuk dan nyaman dengan adanya pepohonan dan tanaman khas Rohul di area ruang terbuka hijau tersebut," katanya.
Selain tempat rekreasi, taman bermain dan edukasi serta sosial ekonomi. "Hutan Kota Pasirpengaraian kita tata dengan baik, sehingga dapat menarik kunjungan wisatawan ke depannya. Selain mereka mengunjungi objek wisata religi Masjid Agung Islamic Center Rohul, mereka diarahkan meninjau hutan kota untuk rilek dan bersantai bersama keluarga," ujarnya.
Sukiman menambahkan, hutan kota akan dirawat dengan baik ke depannya, dan fungsinya tetap terjaga untuk menciptakan udara berkualitas bagi masyarakat. "Di dalam hutan kota ini, akan menjadi pelestarian tanaman langka Khas Rohul seperti kayu pulai, mahoni, sungkai, matoa, manggis, rambutan, mangga, sukun, nangka mini varietas Pasirpangaraian, serta jenis lainnya," tuturnya.(adv)