BANGKINANG (RIAUPOS.CO) – Sebanyak 31 Puskesmas di Kabupaten Kampar mulai menerapkan sistem Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pada tahun depan. Hal ini menandai perubahan besar-besaran dalam sistem pengelolanan pelayanan kesehatan di Kabupaten Kampar. Penerapan BLUD ini merupakan yang pertama sejak Kampar berdiri sebagai Kabupaten. Sekretaris Daerah (Sekda) Kampar Yusri menyebutkan, hal ini sebagai sebuah prestasi bagi Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Kampar.
‘’Ini adalah tantangan baru dan prestasi yang patut diberikan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten kampar. Kita apresiasi yang setinggi-tingginya dengan hasil semua ini. Dinas Kesehatan beserta seluruh staf telah menorehkan prestasi yang baik. Dengan diterapkannya sistem BLUD di seluruh Puskesmas, maka tuntas satu program kerja Pemerintah Kabupaten Kamparungkap,’’ kata Yusri.
Yusri menyebutkan, sistem BLUD ini adalah mimpi kelayakan pelayanan kesehatan. Menurutnya, Dinkes adalah nadi pelayanan kesehatan, jika dinas ini bekerja dengan baik, maka masalah kesehatan masyarakat Kabupaten Kampar telah tertata. ‘’Maka Pemda tinggal memikirkan Infrastruktur tanpa dibebani dengan faktor lain yang menghambat laju pembangunan di Kabupaten Kampar,’’ kata Yusri.
BLUD-nya ke-31 Puskesmas besar artinya bagi pengelolaan keuangan daerah. Namun untuk menerapkan hal tersebut tidaklah mudah. Kepala Dinkes Kampar Dedy Sambudi menyebutkan, ada banyak upaya administratif dan sumber daya yang diperlukan.
‘’Upaya ini sudah kami lakukan jauh-jauh hari. Mulai dari penyusunan dokumen dari setiap Puskesmas, mendatangkan Tim Ahli dari Universitas Indonesia dan sebagainya. Tentu raihan ini kita syukuri, sekaligus menjadi tantangan baru bagi pelayanan kesehatan di Kabupaten Kampar menuju arah yang lebih baik,’’ sebut Dedy.
Untuk menyukseskan migrasi pengelolaan ini, Dinkes Kampar menggelar kegiatan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD yang berlangsung beberapa hari hingga Sabtu (14/11) malam lalu. Pada malam itu, Tim Ahli LPP SP Fisip Universitas Indonesia melakukan penilaian terhadap seluruh Puskesmas di Kampar dan mengumumkan tiga puskesmas terbaik.
Adapun tiga Puskesmas terbaik dalam hal penyusunan laporan dokumen administrasi BLUD terlengkap itu adalah Puskesmas Tapung II, Puskesmas Bangkinang Kota dan Puskesmas Kuok. Terkait penilaian ini, Tim Ahli dari Fisip Universitas Indonesia Pramana Purwasetya menjelaskan, dengan adanya sistem BLUD yang baru ini, Kepala Dinas Kesehatan harus memiliki laporan keuangan yang tertata dengan baik dan rapi serta akuntabilitas yang baik.
‘’Ini agar kedepannya prestasi ini dapat diraih dimasa-masa mendatang. Selain itu Tim juga membantu proses administrasi dan pengelolaan keuangan pelayanan publik, penilaian itu terdiri dari Dokumen Renstra, tata kelola dan dokumen laporan keuangan setiap instansi pelayanan publik,’’ terangnya.(end)