PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Lilik terbangun setelah tidur lelap di kamarnya. Perempuan itu pun melihat ke arah jam dinding.
Di antara redupnya lampu kamar, Lilik melihat jarum jam. "Sudah jam lima," katanya dalam hati.
Ia pun bangun dan bersiap-siap untuk salat subuh.
Setelah bersih-bersih dan berwudhu, Lilik pun salat sunat sebelum subuh. Lalu ia lanjutkan dengan salat subuh.
- Advertisement -
Usai berzikir dan berdoa, Lilik menghidupkan lampu kamarnya.
Matanya kembali melihat ke jam dinding. Dan jarum jam menunjukkan pukul 04.30 WIB.
- Advertisement -
Seakan tak percaya, Lilik mengucek matanya.
"Alamaak….!! Kok bisa tadi lihatnya jam lima? Jadinya aku salat apa tadi?" katanya heran kepada dirinya sendiri.
Ternyata Lilik kecepatan melaksanakan Salat Subuh padahal belum masuk waktu salat.
Ia hanya bisa geleng-gelang kepala menyadari kebodohannya.
Akhirnya Lilik menunggu azan Subuh berkumandang. Dan ia pun mengulang kembali salatnya.(dof)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Lilik terbangun setelah tidur lelap di kamarnya. Perempuan itu pun melihat ke arah jam dinding.
Di antara redupnya lampu kamar, Lilik melihat jarum jam. "Sudah jam lima," katanya dalam hati.
Ia pun bangun dan bersiap-siap untuk salat subuh.
Setelah bersih-bersih dan berwudhu, Lilik pun salat sunat sebelum subuh. Lalu ia lanjutkan dengan salat subuh.
Usai berzikir dan berdoa, Lilik menghidupkan lampu kamarnya.
Matanya kembali melihat ke jam dinding. Dan jarum jam menunjukkan pukul 04.30 WIB.
Seakan tak percaya, Lilik mengucek matanya.
"Alamaak….!! Kok bisa tadi lihatnya jam lima? Jadinya aku salat apa tadi?" katanya heran kepada dirinya sendiri.
Ternyata Lilik kecepatan melaksanakan Salat Subuh padahal belum masuk waktu salat.
Ia hanya bisa geleng-gelang kepala menyadari kebodohannya.
Akhirnya Lilik menunggu azan Subuh berkumandang. Dan ia pun mengulang kembali salatnya.(dof)
