Rabu, 18 September 2024

LSI Denny JA Beberkan 5 Catatan Ekonomi Indonesia Bisa Kembali Pulih

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menilai masyarakat bisa beraktivitas seperti sedia kala walaupun di tengah pandemi Covid-19 di tanah air. Peneliti LSI Denny JA, Ikrama Masolman mengatakan bahwa aktivitas masyarakat perlu segera dikembalikan seperti semula.

Hal ini karena ekonomi dalam negeri memburuk akibat virus yang berasal dari Cina tersebut. "Semakin lama ekonomi akan bergulir ya artinya semakin besar PHK terpapar, semakin besar ekonomi ambyar," ujar Ikrama dalam konfrensi pers LSI Denny JA di Jakarta, Sabtu (16/5).

‎Kendati demikian, Ikrama menuturkan bahwa aktivitas masyarakat tidak bisa bergulir di semua kota dan kabupaten yang ada di Indonesia. Hanya beberapa wilayah saja yang menurut pandangannya sanggup menjalankan kembali roda perekonomian.

Ikrama menyebutkan, ada lima kisi-kisi atau ketentuan daerah yang aktivitas ekonominya bisa bergulir seperti sedia kala.

- Advertisement -
Baca Juga:  Ombudsman: Presiden Jangan Gegabah Pindahkan Ibu Kota

‎Kisi-kisi pertama, aktivitas ekonomi baru bisa bergulir di wilayah dengan grafik kasus Covid-19 yang menurun. Wilayah itu di antaranya Provinsi Bali, DKI Jakarta, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Kabupaten Bandung Barat.

"Apalagi kita tahu DKI Jakarta menguasai lebih dari 30 persen pertumbuhan ekonomi Indonesia, sehingga mungkin perputaran ekonomi di daerah sentral ini mempercepat pemulihan," ungkapnya.

- Advertisement -

Kemudian kisi-kisi kedua adalah masyarakat yang usia di bawah 45 tahun bisa kembali bekerja untuk memulihkan ekonomi. Sementara untuk yang berusia di atas 45 tahun bisa tetap beraktivitas di rumah.

"Kalau melihat data yang kami olah, mereka yang berumur 45 sampai 59 tahun itu punya kecenderungan kasus meninggal yang cukup signifikan. Sehingga mereka sangat rentan terhadap Covid-19 ketika harus bekerja di luar," ujarnya.

Kisi-kisi ketiga adalah masyarakat yang memiliki penyakit bawaan atau di atas usia 45 tahun harus tetap berada di rumah. Hal ini merujuk bahwa kelompok usia di atas 45 tahun memiliki penyakit bawaan seperti jantung, diabetes, hipertensi, penyakit paru dan gangguan pernapasan.

Baca Juga:  Mendadak, PLTA Koto Panjang Buka Empat Pintu Spillway

Kisi-kisi keempat adalah masyarakat harus terbiasa dengan gaya hidup yang baru di tengah pandemi virus corona. Misalnya menerapkan jaga jarak, memakai masker, kemudian mencuci tangan dengan sabun.

"Ini menjadi catatan untuk membiasakan diri hidup berama dengan virus yang selu mengancam hingga adanya vaksin yang ditemukan," ungkapnya.

‎Kemudian kisi-kisi kelima adalah semua pihak harus bersepakat untuk bisa menerapkan protokol kesehatan seperti yang dianjurkan oleh pemerintah. Cara itu diyakini bisa memutus penyebaran virus corona di tanah air. "Harus senada dalam memerangi Covid-19 sehingga kita dapat menghindari tambahan jumlah kasus baru," pungkasnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menilai masyarakat bisa beraktivitas seperti sedia kala walaupun di tengah pandemi Covid-19 di tanah air. Peneliti LSI Denny JA, Ikrama Masolman mengatakan bahwa aktivitas masyarakat perlu segera dikembalikan seperti semula.

Hal ini karena ekonomi dalam negeri memburuk akibat virus yang berasal dari Cina tersebut. "Semakin lama ekonomi akan bergulir ya artinya semakin besar PHK terpapar, semakin besar ekonomi ambyar," ujar Ikrama dalam konfrensi pers LSI Denny JA di Jakarta, Sabtu (16/5).

‎Kendati demikian, Ikrama menuturkan bahwa aktivitas masyarakat tidak bisa bergulir di semua kota dan kabupaten yang ada di Indonesia. Hanya beberapa wilayah saja yang menurut pandangannya sanggup menjalankan kembali roda perekonomian.

Ikrama menyebutkan, ada lima kisi-kisi atau ketentuan daerah yang aktivitas ekonominya bisa bergulir seperti sedia kala.

Baca Juga:  Satgas Covid-19 Perketat Mobilitas Warga Selama Liburan

‎Kisi-kisi pertama, aktivitas ekonomi baru bisa bergulir di wilayah dengan grafik kasus Covid-19 yang menurun. Wilayah itu di antaranya Provinsi Bali, DKI Jakarta, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Kabupaten Bandung Barat.

"Apalagi kita tahu DKI Jakarta menguasai lebih dari 30 persen pertumbuhan ekonomi Indonesia, sehingga mungkin perputaran ekonomi di daerah sentral ini mempercepat pemulihan," ungkapnya.

Kemudian kisi-kisi kedua adalah masyarakat yang usia di bawah 45 tahun bisa kembali bekerja untuk memulihkan ekonomi. Sementara untuk yang berusia di atas 45 tahun bisa tetap beraktivitas di rumah.

"Kalau melihat data yang kami olah, mereka yang berumur 45 sampai 59 tahun itu punya kecenderungan kasus meninggal yang cukup signifikan. Sehingga mereka sangat rentan terhadap Covid-19 ketika harus bekerja di luar," ujarnya.

Kisi-kisi ketiga adalah masyarakat yang memiliki penyakit bawaan atau di atas usia 45 tahun harus tetap berada di rumah. Hal ini merujuk bahwa kelompok usia di atas 45 tahun memiliki penyakit bawaan seperti jantung, diabetes, hipertensi, penyakit paru dan gangguan pernapasan.

Baca Juga:  Mendadak, PLTA Koto Panjang Buka Empat Pintu Spillway

Kisi-kisi keempat adalah masyarakat harus terbiasa dengan gaya hidup yang baru di tengah pandemi virus corona. Misalnya menerapkan jaga jarak, memakai masker, kemudian mencuci tangan dengan sabun.

"Ini menjadi catatan untuk membiasakan diri hidup berama dengan virus yang selu mengancam hingga adanya vaksin yang ditemukan," ungkapnya.

‎Kemudian kisi-kisi kelima adalah semua pihak harus bersepakat untuk bisa menerapkan protokol kesehatan seperti yang dianjurkan oleh pemerintah. Cara itu diyakini bisa memutus penyebaran virus corona di tanah air. "Harus senada dalam memerangi Covid-19 sehingga kita dapat menghindari tambahan jumlah kasus baru," pungkasnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari