Kamis, 12 September 2024

Pembelajaran Tatap Muka Harus Dipersiapkan secara Rinci

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Persiapan proses belajar tatap muka di sekolah harus didukung teknis pelaksanaan secara rinci terkait faktor kesehatan lingkungan sekolah dan keamanan peserta didik dan pengajar, saat berinteraksi dalam proses belajar mengajar.

"Uji coba proses belajar tatap muka pada masa pandemi di sejumlah daerah harus benar-benar dipersiapkan dengan baik, secara teknis maupun kesiapan dari para pelaksananya di lapangan, agar kebijakan tersebut tidak menciptakan sekolah sebagai klaster baru penyebaran Covid-19," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, Senin (15/3/2021).

Hal ini menyikapi sejumlah daerah mulai mempersiapkan proses belajar tatap muka di sekolah agar bisa dilaksanakan Juli mendatang. Bahkan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Senin (15/3) mulai melakukan uji coba di sejumlah sekolah.

Baca Juga:  Samsung Galaxy S11 Melenggang dengan Snapdragon 865

Menurut Lestari, jangan sampai euforia kembali ke sekolah di masa pandemi Covid-19, malah membuat segala aturan menjadi longgar dan kemudian sekolah menjadi kluster baru penyebaran Covid 19.

- Advertisement -

Rerie, sapaan akrab Lestari mengingatkan, rencana pelaksanaan belajar tatap muka di sekolah harus bercermin dari peristiwa munculnya klaster baru di lingkungan pendidikan Kota Tasikmalaya yang menyebabkan 20 orang positif Covid-19 dari satu sekolah di wilayah Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

Rerie menegaskan, pelaksanaan belajar tatap muka di sekolah tidak hanya membutuhkan kesiapan teknis semata, seperti kesiapan sarana kesehatan seperti fasilitas cuci tangan, sabun, masker dan sejumlah fasilitas agar para siswa serta guru selalu dalam jarak aman saat berinteraksi.

- Advertisement -
Baca Juga:  Polisi Indonesia Dipuji Cina

Lebih dari itu, perlu dipastikan perilaku siswa dan para tenaga pengajar serta staf sekolah lainnya mampu berdisiplin menjalankan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

Selain itu, Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu menegaskan, para pemangku kepentingan di sekolah juga harus mampu menegakkan standar kesehatan yang ketat di lingkungan sekolah, agar para pendidik dan peserta didik terhindar paparan virus dari luar lingkungan sekolah.

"Pelajaran penting bagi Kemendikbud yang berniat membuka sekolah tatap muka pada tahun ajaran baru nanti adalah mengatur secara rinci mengenai standar kesehatan pada penyelenggraan sekolah tatap muka," tandasnya.

 

Laporan: Yusnir (Jakarta)

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Persiapan proses belajar tatap muka di sekolah harus didukung teknis pelaksanaan secara rinci terkait faktor kesehatan lingkungan sekolah dan keamanan peserta didik dan pengajar, saat berinteraksi dalam proses belajar mengajar.

"Uji coba proses belajar tatap muka pada masa pandemi di sejumlah daerah harus benar-benar dipersiapkan dengan baik, secara teknis maupun kesiapan dari para pelaksananya di lapangan, agar kebijakan tersebut tidak menciptakan sekolah sebagai klaster baru penyebaran Covid-19," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, Senin (15/3/2021).

Hal ini menyikapi sejumlah daerah mulai mempersiapkan proses belajar tatap muka di sekolah agar bisa dilaksanakan Juli mendatang. Bahkan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Senin (15/3) mulai melakukan uji coba di sejumlah sekolah.

Baca Juga:  Samsung Galaxy S11 Melenggang dengan Snapdragon 865

Menurut Lestari, jangan sampai euforia kembali ke sekolah di masa pandemi Covid-19, malah membuat segala aturan menjadi longgar dan kemudian sekolah menjadi kluster baru penyebaran Covid 19.

Rerie, sapaan akrab Lestari mengingatkan, rencana pelaksanaan belajar tatap muka di sekolah harus bercermin dari peristiwa munculnya klaster baru di lingkungan pendidikan Kota Tasikmalaya yang menyebabkan 20 orang positif Covid-19 dari satu sekolah di wilayah Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

Rerie menegaskan, pelaksanaan belajar tatap muka di sekolah tidak hanya membutuhkan kesiapan teknis semata, seperti kesiapan sarana kesehatan seperti fasilitas cuci tangan, sabun, masker dan sejumlah fasilitas agar para siswa serta guru selalu dalam jarak aman saat berinteraksi.

Baca Juga:  Menteri Pendidikan Mundur usai Penyerbuan Gedung DPR AS 

Lebih dari itu, perlu dipastikan perilaku siswa dan para tenaga pengajar serta staf sekolah lainnya mampu berdisiplin menjalankan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

Selain itu, Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu menegaskan, para pemangku kepentingan di sekolah juga harus mampu menegakkan standar kesehatan yang ketat di lingkungan sekolah, agar para pendidik dan peserta didik terhindar paparan virus dari luar lingkungan sekolah.

"Pelajaran penting bagi Kemendikbud yang berniat membuka sekolah tatap muka pada tahun ajaran baru nanti adalah mengatur secara rinci mengenai standar kesehatan pada penyelenggraan sekolah tatap muka," tandasnya.

 

Laporan: Yusnir (Jakarta)

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari