Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Kemenkes Lakukan Contact Trasing BKS

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pascapengumuman Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi positif coronavirus disease 2019 (Covid-19), menteri dan pejabat lain juga dilakukan contact trasing. Bahkan adabeberapa yang memeriksakan diri ke rumah sakit. Di sisi lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan agar masyarakat bekerja, sekolah, hingga beribadah di rumah agar tidak ada penularan Covid-19.

Budi diumumkan positif corona pada Sabtu malam (14/3) oleh Menteri Sekretaris Negara Partikno di RS Pusat Angkatan Darat (RSPAD). Diketahui, Budi masih melakukan aktivitas kenegaraan terakhir pada empat hari lalu. Rabu (14/3) dia mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden dengan tema percepatan penyelesaian permasalahan pertanahan Sumatera Utara. Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto menyatakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sedang melakukan contact trasing atau penelusuran siapa saja yang pernah melakukan kontak dengan Budi. Yuri tidak menyebutkan siapa saja yang dilakukan contact trasing. Namun kemarin (15/3) diketahui beberapa menteri melakukan pemeriksaan di RSPAD.

"Teman-teman media juga perlu diedukasi, ada risiko dalam bekerja dan jangan dilanggar,"beber Achmad Yurianto kemarin di Istana Negara.

Setelah dilakukan contact trasing, maka akan dipisahkan mana yang positif dengan keluhan dan mana yang tanpa keluhan. Yuri menyarankan, bagi mereka yang tanpa keluhan maka bisa self isolated. Meski demikian, tetap dipantau tenaga kesehatan.

"Kalau dengan keluhan tentu ke RS. Kalau (hasil laboratorium, red) negatif kami sarankan self monitoring,"ujarnya.

Baca Juga:  Ini Syarat Pembukaan Madrasah dan Pesantren

Jumlah spesimen dan penderita Covid-19 di Tanah Air memang semakin banyak. Per kemarin pagi, jumlah kasus baru bertambah 21 orang. Dari kasus itu, 19 orang berada di Jakarta dan dua di antaranya di Jawa Tengah. Sehingga jumlahnya mencapai 117 kasus. Sedangan kasus sembuh bertambah.  "Tambah lagi sembilan dari ABK Diamond Princess," ungkapnya.

Ada juga tujuh orang yang pada pemeriksaan laboratorium menunjukan negatif. Namun sayangnya baru sekali pemeriksaan dan harus dilakukan pemeriksaan kedua. Jika pemeriksaan laboratorium kedua ini negatif, maka pasien tersebut dibolehkan pulang. Yuri optimis pada pekan ini akan lebih banyak pasien yang sudah sembuh.

Selanjutnya, untuk pencegahan penularan, Yuri meminta seluruh pihak bekerja sama. Tidak hanya unsur pemerintah namun juga swasta dan masyarakat sipil. Setelah menemukan kasus positif, maka Balitbangkes selaku laboratorium yang bisa menyatakan pasien postif Covid-19, akan melapor pada Yuri. Dia akan meneruskan ke daerah melalui dokter yang merawat. Nantinya, dokter yang merawat akan melapor pada dinas kesehatan. Dilanjutkan dinas kesehatan lapor kepada pemerintah daerah. Dokter juga harus menginformasikan kepada pasien untuk skenario perawatan.

"Kepala daerah diserahkan untuk mempublikasikan," ucap Yuri.

Namun untuk menyebutkan identitas kasus tidak diperkenankan. Pemda juga membuka informasi ini kepada masyarakat. Informasi yang diberikan kepada pemda juga digunakan untuk membuat kebijakan untuk pengendalian penyakit. Yuri mengingatkan agar kebijakan yang dikeluarkan pemda agar tidak memancing kepanikan. Lebih lanjut dia menegaskan bahwa yang dipantau adalah manusia yang berpotensi menularkan. Bukan wilayah administratif.  "Kita harus memahami kalau ini kasus penyakit menular. Artinya pendekatan komunitas," ungkapnya.

Baca Juga:  Polda Masih Kejar Pelaku Lain

Untuk itu pemerintah melakukan contact trasing. Contact trasing dilakukan untuk melihat siapa saja yang berinteraksi dengan pasien positif dan berpotensi membawa virus. Dia mencontohkan salah satu kasus positif di Jawa Tengah yang ternyata memiliki contact trasing sampai ke Jakarta. "Contact tracing memungkinkan munculnya wilayah baru. Tidak menutup kemungkinan akan melebar," beber Yuri.

Sementara itu, bagi setiap individu, diharapkan mampu menahan diri. Kalau tidak perlu datang ke tempat yang ramai maka tidak perlu datang. "Komunikasi tidak harus ketemu," ujarnya.

Namun dia mengingatkan, adanya pemda yang memberikan kebijakan libur sekolah atau kantor yang memberlakukan bekerja di rumah, tidak boleh disalah artikan. Tidak lantas kesempatan "libur" tersebut malah digunakan untuk pergi ke tempat publik atau bertemu dengan orang.

Bagaimana persiapan daerah? Pemerintah pusat telah melatih labor dari balai teknik kesehatan lingkungan (BTKL) dan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP). Di Indonesia ada 10 BTKL dan BBTKLPP. Tujuan dari pelatihan tersebut untuk menyamakan kualitas sumber daya manusia di daerah. Selain itu untuk mempercepat pemantauan laboratorium. Meski yang mendeklarasikan positif atau tidak tetap Balitbangkes.(lyn/jpg)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pascapengumuman Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi positif coronavirus disease 2019 (Covid-19), menteri dan pejabat lain juga dilakukan contact trasing. Bahkan adabeberapa yang memeriksakan diri ke rumah sakit. Di sisi lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan agar masyarakat bekerja, sekolah, hingga beribadah di rumah agar tidak ada penularan Covid-19.

Budi diumumkan positif corona pada Sabtu malam (14/3) oleh Menteri Sekretaris Negara Partikno di RS Pusat Angkatan Darat (RSPAD). Diketahui, Budi masih melakukan aktivitas kenegaraan terakhir pada empat hari lalu. Rabu (14/3) dia mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden dengan tema percepatan penyelesaian permasalahan pertanahan Sumatera Utara. Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto menyatakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sedang melakukan contact trasing atau penelusuran siapa saja yang pernah melakukan kontak dengan Budi. Yuri tidak menyebutkan siapa saja yang dilakukan contact trasing. Namun kemarin (15/3) diketahui beberapa menteri melakukan pemeriksaan di RSPAD.

- Advertisement -

"Teman-teman media juga perlu diedukasi, ada risiko dalam bekerja dan jangan dilanggar,"beber Achmad Yurianto kemarin di Istana Negara.

Setelah dilakukan contact trasing, maka akan dipisahkan mana yang positif dengan keluhan dan mana yang tanpa keluhan. Yuri menyarankan, bagi mereka yang tanpa keluhan maka bisa self isolated. Meski demikian, tetap dipantau tenaga kesehatan.

- Advertisement -

"Kalau dengan keluhan tentu ke RS. Kalau (hasil laboratorium, red) negatif kami sarankan self monitoring,"ujarnya.

Baca Juga:  Lagi, Reza Artamevia Tertangkap Narkoba

Jumlah spesimen dan penderita Covid-19 di Tanah Air memang semakin banyak. Per kemarin pagi, jumlah kasus baru bertambah 21 orang. Dari kasus itu, 19 orang berada di Jakarta dan dua di antaranya di Jawa Tengah. Sehingga jumlahnya mencapai 117 kasus. Sedangan kasus sembuh bertambah.  "Tambah lagi sembilan dari ABK Diamond Princess," ungkapnya.

Ada juga tujuh orang yang pada pemeriksaan laboratorium menunjukan negatif. Namun sayangnya baru sekali pemeriksaan dan harus dilakukan pemeriksaan kedua. Jika pemeriksaan laboratorium kedua ini negatif, maka pasien tersebut dibolehkan pulang. Yuri optimis pada pekan ini akan lebih banyak pasien yang sudah sembuh.

Selanjutnya, untuk pencegahan penularan, Yuri meminta seluruh pihak bekerja sama. Tidak hanya unsur pemerintah namun juga swasta dan masyarakat sipil. Setelah menemukan kasus positif, maka Balitbangkes selaku laboratorium yang bisa menyatakan pasien postif Covid-19, akan melapor pada Yuri. Dia akan meneruskan ke daerah melalui dokter yang merawat. Nantinya, dokter yang merawat akan melapor pada dinas kesehatan. Dilanjutkan dinas kesehatan lapor kepada pemerintah daerah. Dokter juga harus menginformasikan kepada pasien untuk skenario perawatan.

"Kepala daerah diserahkan untuk mempublikasikan," ucap Yuri.

Namun untuk menyebutkan identitas kasus tidak diperkenankan. Pemda juga membuka informasi ini kepada masyarakat. Informasi yang diberikan kepada pemda juga digunakan untuk membuat kebijakan untuk pengendalian penyakit. Yuri mengingatkan agar kebijakan yang dikeluarkan pemda agar tidak memancing kepanikan. Lebih lanjut dia menegaskan bahwa yang dipantau adalah manusia yang berpotensi menularkan. Bukan wilayah administratif.  "Kita harus memahami kalau ini kasus penyakit menular. Artinya pendekatan komunitas," ungkapnya.

Baca Juga:  Semua yang Bantu Djoko Tjandra Lari Harus Diproses Hukum

Untuk itu pemerintah melakukan contact trasing. Contact trasing dilakukan untuk melihat siapa saja yang berinteraksi dengan pasien positif dan berpotensi membawa virus. Dia mencontohkan salah satu kasus positif di Jawa Tengah yang ternyata memiliki contact trasing sampai ke Jakarta. "Contact tracing memungkinkan munculnya wilayah baru. Tidak menutup kemungkinan akan melebar," beber Yuri.

Sementara itu, bagi setiap individu, diharapkan mampu menahan diri. Kalau tidak perlu datang ke tempat yang ramai maka tidak perlu datang. "Komunikasi tidak harus ketemu," ujarnya.

Namun dia mengingatkan, adanya pemda yang memberikan kebijakan libur sekolah atau kantor yang memberlakukan bekerja di rumah, tidak boleh disalah artikan. Tidak lantas kesempatan "libur" tersebut malah digunakan untuk pergi ke tempat publik atau bertemu dengan orang.

Bagaimana persiapan daerah? Pemerintah pusat telah melatih labor dari balai teknik kesehatan lingkungan (BTKL) dan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP). Di Indonesia ada 10 BTKL dan BBTKLPP. Tujuan dari pelatihan tersebut untuk menyamakan kualitas sumber daya manusia di daerah. Selain itu untuk mempercepat pemantauan laboratorium. Meski yang mendeklarasikan positif atau tidak tetap Balitbangkes.(lyn/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari