(RIAUPOS.CO) – SENIN (14/10), lalu lintas di sekitar Jalan Ahmad Yani sedang padat-padatnya. Seorang pengendara, sebut saja namanya Rudi (29) mengendarai motor bebeknya dengan tenang.
Kemudian tangannya merogoh ke dalam kantong jaket dan mengambil ponselnya. Kemudian ia menyelipkan ponsel itu ke dalam helmnya agar dekat dengan telinganya.
Ia pun asyik mengobrol melalui ponsel sambil terus mengendarai motornya.
Karena sikap santai Rudi, para pengendara di belakang yang tahu Rudi sedang menelepon menjadi sedikit kesal. Beberapa membunyikan klakson untuk mengingatkan Rudi.
Rudi tak mengacuhkan teguran itu. Ia tetap asyik mengobrol.
Di sebuah persimpangan, kemacetan terjadi. Rudi berusaha menerobos di sela-sela mobil yang terjebak macet.
Sampai-sampai Rudi tak mengetahui kalau di depan sebuah mobil, masih ada mobil lain yang tengah melaju sehingga menyerempet dirinya.
Dubrak.
Meski mampu menghindar dari mobil di depannya, namun motor Rudi tak mampu menghindar dari motor lain yang ada didelakangnya.
“Aduh! Kok main tabrak saja sih si mbak dari belakang,” ucap Rudi sambil memperlihatkan wajah marah sembari mengambil ponselnya yang nyaris terjatuh.
Namun, bukannya Rudi dapat melampiaskan rasa kesalnya ditabrak dari belakang, pengendara itu malah kembali memarahinya.
“Makanya, Mas kalau bawa motor itu jangan main ponsel. Kan bisa membahayakan keselamatan orang lain juga. Ehhhh dari tadi dikasih tahu dari belakang malah ngelengos aja,” celetuk pengendara motor tersebut yang langsung membuat Rudi menjadi malu. Alamaak!(ayi)
(RIAUPOS.CO) – SENIN (14/10), lalu lintas di sekitar Jalan Ahmad Yani sedang padat-padatnya. Seorang pengendara, sebut saja namanya Rudi (29) mengendarai motor bebeknya dengan tenang.
Kemudian tangannya merogoh ke dalam kantong jaket dan mengambil ponselnya. Kemudian ia menyelipkan ponsel itu ke dalam helmnya agar dekat dengan telinganya.
- Advertisement -
Ia pun asyik mengobrol melalui ponsel sambil terus mengendarai motornya.
Karena sikap santai Rudi, para pengendara di belakang yang tahu Rudi sedang menelepon menjadi sedikit kesal. Beberapa membunyikan klakson untuk mengingatkan Rudi.
- Advertisement -
Rudi tak mengacuhkan teguran itu. Ia tetap asyik mengobrol.
Di sebuah persimpangan, kemacetan terjadi. Rudi berusaha menerobos di sela-sela mobil yang terjebak macet.
Sampai-sampai Rudi tak mengetahui kalau di depan sebuah mobil, masih ada mobil lain yang tengah melaju sehingga menyerempet dirinya.
Dubrak.
Meski mampu menghindar dari mobil di depannya, namun motor Rudi tak mampu menghindar dari motor lain yang ada didelakangnya.
“Aduh! Kok main tabrak saja sih si mbak dari belakang,” ucap Rudi sambil memperlihatkan wajah marah sembari mengambil ponselnya yang nyaris terjatuh.
Namun, bukannya Rudi dapat melampiaskan rasa kesalnya ditabrak dari belakang, pengendara itu malah kembali memarahinya.
“Makanya, Mas kalau bawa motor itu jangan main ponsel. Kan bisa membahayakan keselamatan orang lain juga. Ehhhh dari tadi dikasih tahu dari belakang malah ngelengos aja,” celetuk pengendara motor tersebut yang langsung membuat Rudi menjadi malu. Alamaak!(ayi)