(RIAUPOS.CO) – Sony Pictures mengumumkan penundaan rilis Venom: Let There Be Carnage. Film yang dibintangi Tom Hardy dan Woody Harrelson itu dijadwalkan mundur sebulan. Sekuel Venom tersebut ditargetkan rilis pada 24 September, tetapi terpaksa digeser ke 15 Oktober karena pandemi. Sebelumnya, film besutan Andy Serkis itu dijadwalkan tayang pada Oktober 2020.
Penundaan itu tampaknya mustahil dicegah. Sebab, angka kejadian Covid-19 di Amerika Serikat tengah naik pasca masuknya varian Delta. Hal tersebut berdampak pada turunnya animo masyarakat untuk berkegiatan di luar ruangan. Termasuk untuk mengunjungi bioskop lokal. Mengutip survei terbaru National Research Group, 67 persen responden menyatakan sangat atau cukup nyaman mengunjungi multiplex lokal.
Meski terbilang tinggi, angka tersebut turun dari hasil riset periode sebelumnya. Dibandingkan Juli, jumlah penurunannya mencapai 14 persen. Laju angka kejadian Covid-19 yang tak tertebak membuat industri perfilman di Amerika Serikat masih kelabu. Banyak jaringan bioskop yang masih tutup lantaran rumah produksi ”menahan” rilis film mereka. Belum lagi, banyak film calon box office yang juga ditayangkan di layanan streaming.
Amerika Serikat sempat merasakan euforia box office musim panas selama Juni–Juli lalu. Posisi pemuncak dihuni film blockbuster. Misalnya, A Quiet Place Part II, Black Widow, dan F9. Pendapatan akhir pekan perdananya pun terbilang lebih baik dari tahun lalu. Space Jam: A New Legacy bahkan berhasil mencatat USD 31,6 juta (Rp 454,5 miliar) di akhir pekan pertama rilisnya. Pada awal Juli, Black Widow mampu mengumpulkan USD 80 juta (Rp 1,15 triliun) hanya dalam waktu sepekan.
Performa industri perfilman Hollywood juga lesu secara global. Meski Tiongkok –pasar terbesar film mereka– telah membuka akses ke bioskop, jumlah pendapatan belum berubah secara signifikan.(jpg)
(RIAUPOS.CO) – Sony Pictures mengumumkan penundaan rilis Venom: Let There Be Carnage. Film yang dibintangi Tom Hardy dan Woody Harrelson itu dijadwalkan mundur sebulan. Sekuel Venom tersebut ditargetkan rilis pada 24 September, tetapi terpaksa digeser ke 15 Oktober karena pandemi. Sebelumnya, film besutan Andy Serkis itu dijadwalkan tayang pada Oktober 2020.
Penundaan itu tampaknya mustahil dicegah. Sebab, angka kejadian Covid-19 di Amerika Serikat tengah naik pasca masuknya varian Delta. Hal tersebut berdampak pada turunnya animo masyarakat untuk berkegiatan di luar ruangan. Termasuk untuk mengunjungi bioskop lokal. Mengutip survei terbaru National Research Group, 67 persen responden menyatakan sangat atau cukup nyaman mengunjungi multiplex lokal.
- Advertisement -
Meski terbilang tinggi, angka tersebut turun dari hasil riset periode sebelumnya. Dibandingkan Juli, jumlah penurunannya mencapai 14 persen. Laju angka kejadian Covid-19 yang tak tertebak membuat industri perfilman di Amerika Serikat masih kelabu. Banyak jaringan bioskop yang masih tutup lantaran rumah produksi ”menahan” rilis film mereka. Belum lagi, banyak film calon box office yang juga ditayangkan di layanan streaming.
Amerika Serikat sempat merasakan euforia box office musim panas selama Juni–Juli lalu. Posisi pemuncak dihuni film blockbuster. Misalnya, A Quiet Place Part II, Black Widow, dan F9. Pendapatan akhir pekan perdananya pun terbilang lebih baik dari tahun lalu. Space Jam: A New Legacy bahkan berhasil mencatat USD 31,6 juta (Rp 454,5 miliar) di akhir pekan pertama rilisnya. Pada awal Juli, Black Widow mampu mengumpulkan USD 80 juta (Rp 1,15 triliun) hanya dalam waktu sepekan.
- Advertisement -
Performa industri perfilman Hollywood juga lesu secara global. Meski Tiongkok –pasar terbesar film mereka– telah membuka akses ke bioskop, jumlah pendapatan belum berubah secara signifikan.(jpg)
