PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau masih menyisakan sejumlah persoalan. Hal itu diketahui dari banyaknya orang tua siswa yang komplain terhadap hasil pengumuman kelulusan.
Atas persoalan itu, Komisi V DPRD Riau membidangi pendidikan melakukan rapat dengar pendapat bersama Disdik guna melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan PPDB yang telah terselenggara. Ketua Komisi V DPRD Riau Eddy M Yatim mengatakan, ada sejumlah persoalan yang disoroti dan harus dicarikan solusinya. Termasuk soal sistem zonasi.
"Dalam pertemuan tadi (Rabu, red) ada beberapa kasus yang disampaikan. Dicarikan solusinya seperti apa. Misalnya soal zonasi. Harus dicarikan alternatifnya. Bagi calon peserta didik juga kami minta untuk tidak memaksakan hanya pada satu sekolah. Ketika ada sekolah di daerah lain yang kosong, bisa mengisi di sana. Namanya itu lintas zonasi," ucap Eddy M Yatim.
Eddy menambahkan, pihaknya sudah menyampaikan catatan dan atensi yang harus dibenahi oleh Disdik Riau. Besar harapannya agar apa yang menjadi laporan masyarakat dapat diakomodir melalui alternatif yang harusnya sudah disiapkan.
"Untuk persoalan zonasi ini, kita samakan persepsi. Karena kami menyadari ini bukan hanya beban Disdik tetapi juga tanggung jawab kita semua. Termasuk dewan yang menjadi mitra kerja Disdik Riau," sambungnya.
Terpisah, Kepala Bidang Pendataan Disdik Riau Dasril mengatakan, hingga kini pihaknya masih melakukan finalisasi data pendaftaran calon peserta didik yang disesuaikan dengan kuota penerimaan.
"Masih berjalan, belum final. Kami masih menunggu laporan dari sekolah," ujarnya.
Saat ditanyakan, apa solusi yang diberikan Disdik Riau untuk anak-anak yang tinggal di daerah perbatasan kabupaten/kota? Dia menjawab calon peserta didik boleh memilih sekolah yang terdekat dari tempat tinggal mereka.
"Yang tinggal di perbatasan, bisa pilih sekolah yang terdekat dari rumah. Itu juga sudah kami sampaikan alternatifnya," tutur Dasril.(adv/nda)