PEKANBARU (RIAU POS.CO) – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau saat ini tengah melakukan penggiringan 11 ekor gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) yang berada di kawasan Garuda Sakti KM 5, Kabupaten Kampar.
Kepala Bidang KSDA Wilayah II Heru Sutmantoro mengatakan, hingga saat ini tim dari BBKSDA masih melakukan upaya penggiringan kawanan gajah liar tersebut ke kawasan habitatnya di hutan di daerah Tapung.
"Di Garuda Sakti tersebut memang menjadi perlintasan kawanan gajah liar. Kawanan ini berasal dari Tahura Minas dan punya jalur pergerakan menuju Tapung, Kabupaten Kampar," ujar Heru kepada Riaupos.co, Kamis (15/4/2021) malam.
Dijelaskannya, dalam penggiringan ini dilakukan penjagaan di beberapa titik tempat lintasan, agar kawanan gajah liar tidak masuk ke daerah pemukiman atau perkebunan milik masyarakat setempat.
"Sampai saat ini tim masih terus berada di lokasi melakukan penggiringan. Gajah tersebut sempat merusak perkebunan yang dilintasinya," kata Heru Sutmantoro.
Ditambahkannya, memang setiap tahun gajah liar yang berjumlah 11 ekor itu melakukan pergerakan. Mereka melintas sesuai koridor dan akan kembali ke habitatnya.
Laporan: Dofi Iskandar (Pekanbaru)
Editor: Hary B Koriun
PEKANBARU (RIAU POS.CO) – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau saat ini tengah melakukan penggiringan 11 ekor gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) yang berada di kawasan Garuda Sakti KM 5, Kabupaten Kampar.
Kepala Bidang KSDA Wilayah II Heru Sutmantoro mengatakan, hingga saat ini tim dari BBKSDA masih melakukan upaya penggiringan kawanan gajah liar tersebut ke kawasan habitatnya di hutan di daerah Tapung.
- Advertisement -
"Di Garuda Sakti tersebut memang menjadi perlintasan kawanan gajah liar. Kawanan ini berasal dari Tahura Minas dan punya jalur pergerakan menuju Tapung, Kabupaten Kampar," ujar Heru kepada Riaupos.co, Kamis (15/4/2021) malam.
Dijelaskannya, dalam penggiringan ini dilakukan penjagaan di beberapa titik tempat lintasan, agar kawanan gajah liar tidak masuk ke daerah pemukiman atau perkebunan milik masyarakat setempat.
- Advertisement -
"Sampai saat ini tim masih terus berada di lokasi melakukan penggiringan. Gajah tersebut sempat merusak perkebunan yang dilintasinya," kata Heru Sutmantoro.
Ditambahkannya, memang setiap tahun gajah liar yang berjumlah 11 ekor itu melakukan pergerakan. Mereka melintas sesuai koridor dan akan kembali ke habitatnya.
Laporan: Dofi Iskandar (Pekanbaru)
Editor: Hary B Koriun