Selasa, 8 April 2025
spot_img

Santri Hanyut Diseret Air Sungai Batang Lubuh

Hampir setiap tahun terjadi warga hanyut di aliran Sungai Batang Lubuh, Pasirpengaraian. Terutama pada balita dan remaja saat mandi dan bermain di sungai yang setiap tahun memakan korban jiwa.

Seperti yang terjadi Ahad, (14/3) sekitar pukul 07.30 WIB, salah seorang santri pondok pesantren (Ponpes) Tahfiz Darul Quran Masjid Al Ikhlas, Dusun Lubuk Bandung Hulu, Desa Koto Tinggi, bernama Muhammad Hasan hanyut terseret arus deras saat mandi di Jembatan Sungai Batang Lubuh II di Jalan Lingkar Km 4 Pasirpengaraian.

Informasi yang dirangkum di lapangan, peristiwa hanyutnya seorang bocah berusia 5 tahun terjadi, Ahad (14/3) pagi, berawal korban saat itu mandi bersama dengan 10 rekan sesama santri Ponpes Tahfiz Darul Quran Masjid Al Ikhlas Desa Koto Tinggi di bawah Jembatan Sungai Batang Lubuh II tepatnya di ruas Jalan Lingkar Km 4 Pasirpengaraian.

Baca Juga:  Hari Jadi Mengenang Sejarah Bengkalis 

Korban bersama rekan rekan lainnya dibawa oleh sang paman bernama Komaruddin (34) dari Pekanbaru beserta ibu korban Rajma (36) sebagai pengajar di Ponpes tersebut dengan menggunakan mobil pribadi.

Setiba di sungai Batang Lubuh, korban bersama rekan lainnya langsung mandi, dengan terjun ke liran Sungai Batang Lubuh, sementara sang paman dan ibu korban menyiapkan tikar dan lain-lainnya, dengan berencana usai mandi akan makan bersama persis di bawah jembatan Sungai Batang Lubuh 2.

Saat mandi, kondisi air Sungai Batang Lubuh pagi itu lagi surut dengan ketinggian air sebetis orang dewasa. Tapi di bagian ketengah sungai, arus air cukup kencang. ‘’Saat sedang main dan mandi bersama, tiga dari 10 anak sempat diseret arus aliran Sungai Batang Lubuh. Untung seorang pedagang makanan di kawasan Sungai Batang Lubuh menolong rekan korban M Yusuf (6) dan Aisyah (9) yang hanyut hingga berhasil diselamatkan, sedangkan Muhammad Hasan tenggelam dan terseret arus," ungkap Kapolres Rohul AKBP Taufiq Lukman Nurhidayat SIK MH melalui Kapolsek Rambah Iptu P Simatupang kepada wartawan, Ahad (14/3), disela-sela melakukan pencarian seorang bocah hanyut di aliaran Sungai di Jembatang Batang Lubuh II.(epp)

Baca Juga:  Tanpa Perayaan, Bersinergi Melawan Pandemi Covid-19

Hampir setiap tahun terjadi warga hanyut di aliran Sungai Batang Lubuh, Pasirpengaraian. Terutama pada balita dan remaja saat mandi dan bermain di sungai yang setiap tahun memakan korban jiwa.

Seperti yang terjadi Ahad, (14/3) sekitar pukul 07.30 WIB, salah seorang santri pondok pesantren (Ponpes) Tahfiz Darul Quran Masjid Al Ikhlas, Dusun Lubuk Bandung Hulu, Desa Koto Tinggi, bernama Muhammad Hasan hanyut terseret arus deras saat mandi di Jembatan Sungai Batang Lubuh II di Jalan Lingkar Km 4 Pasirpengaraian.

Informasi yang dirangkum di lapangan, peristiwa hanyutnya seorang bocah berusia 5 tahun terjadi, Ahad (14/3) pagi, berawal korban saat itu mandi bersama dengan 10 rekan sesama santri Ponpes Tahfiz Darul Quran Masjid Al Ikhlas Desa Koto Tinggi di bawah Jembatan Sungai Batang Lubuh II tepatnya di ruas Jalan Lingkar Km 4 Pasirpengaraian.

Baca Juga:  DPRD Umumkan Pengusulan Pemberhentian Wawako Dumai

Korban bersama rekan rekan lainnya dibawa oleh sang paman bernama Komaruddin (34) dari Pekanbaru beserta ibu korban Rajma (36) sebagai pengajar di Ponpes tersebut dengan menggunakan mobil pribadi.

Setiba di sungai Batang Lubuh, korban bersama rekan lainnya langsung mandi, dengan terjun ke liran Sungai Batang Lubuh, sementara sang paman dan ibu korban menyiapkan tikar dan lain-lainnya, dengan berencana usai mandi akan makan bersama persis di bawah jembatan Sungai Batang Lubuh 2.

Saat mandi, kondisi air Sungai Batang Lubuh pagi itu lagi surut dengan ketinggian air sebetis orang dewasa. Tapi di bagian ketengah sungai, arus air cukup kencang. ‘’Saat sedang main dan mandi bersama, tiga dari 10 anak sempat diseret arus aliran Sungai Batang Lubuh. Untung seorang pedagang makanan di kawasan Sungai Batang Lubuh menolong rekan korban M Yusuf (6) dan Aisyah (9) yang hanyut hingga berhasil diselamatkan, sedangkan Muhammad Hasan tenggelam dan terseret arus," ungkap Kapolres Rohul AKBP Taufiq Lukman Nurhidayat SIK MH melalui Kapolsek Rambah Iptu P Simatupang kepada wartawan, Ahad (14/3), disela-sela melakukan pencarian seorang bocah hanyut di aliaran Sungai di Jembatang Batang Lubuh II.(epp)

Baca Juga:  Dewan Minta Program Rp72 M untuk Influencer Dikaji Ulang
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Santri Hanyut Diseret Air Sungai Batang Lubuh

Hampir setiap tahun terjadi warga hanyut di aliran Sungai Batang Lubuh, Pasirpengaraian. Terutama pada balita dan remaja saat mandi dan bermain di sungai yang setiap tahun memakan korban jiwa.

Seperti yang terjadi Ahad, (14/3) sekitar pukul 07.30 WIB, salah seorang santri pondok pesantren (Ponpes) Tahfiz Darul Quran Masjid Al Ikhlas, Dusun Lubuk Bandung Hulu, Desa Koto Tinggi, bernama Muhammad Hasan hanyut terseret arus deras saat mandi di Jembatan Sungai Batang Lubuh II di Jalan Lingkar Km 4 Pasirpengaraian.

Informasi yang dirangkum di lapangan, peristiwa hanyutnya seorang bocah berusia 5 tahun terjadi, Ahad (14/3) pagi, berawal korban saat itu mandi bersama dengan 10 rekan sesama santri Ponpes Tahfiz Darul Quran Masjid Al Ikhlas Desa Koto Tinggi di bawah Jembatan Sungai Batang Lubuh II tepatnya di ruas Jalan Lingkar Km 4 Pasirpengaraian.

Baca Juga:  Hari Jadi Mengenang Sejarah Bengkalis 

Korban bersama rekan rekan lainnya dibawa oleh sang paman bernama Komaruddin (34) dari Pekanbaru beserta ibu korban Rajma (36) sebagai pengajar di Ponpes tersebut dengan menggunakan mobil pribadi.

Setiba di sungai Batang Lubuh, korban bersama rekan lainnya langsung mandi, dengan terjun ke liran Sungai Batang Lubuh, sementara sang paman dan ibu korban menyiapkan tikar dan lain-lainnya, dengan berencana usai mandi akan makan bersama persis di bawah jembatan Sungai Batang Lubuh 2.

Saat mandi, kondisi air Sungai Batang Lubuh pagi itu lagi surut dengan ketinggian air sebetis orang dewasa. Tapi di bagian ketengah sungai, arus air cukup kencang. ‘’Saat sedang main dan mandi bersama, tiga dari 10 anak sempat diseret arus aliran Sungai Batang Lubuh. Untung seorang pedagang makanan di kawasan Sungai Batang Lubuh menolong rekan korban M Yusuf (6) dan Aisyah (9) yang hanyut hingga berhasil diselamatkan, sedangkan Muhammad Hasan tenggelam dan terseret arus," ungkap Kapolres Rohul AKBP Taufiq Lukman Nurhidayat SIK MH melalui Kapolsek Rambah Iptu P Simatupang kepada wartawan, Ahad (14/3), disela-sela melakukan pencarian seorang bocah hanyut di aliaran Sungai di Jembatang Batang Lubuh II.(epp)

Baca Juga:  Mendikbud Nadiem Ubah Pola Rekrutmen Guru

Hampir setiap tahun terjadi warga hanyut di aliran Sungai Batang Lubuh, Pasirpengaraian. Terutama pada balita dan remaja saat mandi dan bermain di sungai yang setiap tahun memakan korban jiwa.

Seperti yang terjadi Ahad, (14/3) sekitar pukul 07.30 WIB, salah seorang santri pondok pesantren (Ponpes) Tahfiz Darul Quran Masjid Al Ikhlas, Dusun Lubuk Bandung Hulu, Desa Koto Tinggi, bernama Muhammad Hasan hanyut terseret arus deras saat mandi di Jembatan Sungai Batang Lubuh II di Jalan Lingkar Km 4 Pasirpengaraian.

Informasi yang dirangkum di lapangan, peristiwa hanyutnya seorang bocah berusia 5 tahun terjadi, Ahad (14/3) pagi, berawal korban saat itu mandi bersama dengan 10 rekan sesama santri Ponpes Tahfiz Darul Quran Masjid Al Ikhlas Desa Koto Tinggi di bawah Jembatan Sungai Batang Lubuh II tepatnya di ruas Jalan Lingkar Km 4 Pasirpengaraian.

Baca Juga:  Ayu Dewi Minta Ikut Doakan Ashraf Sinclair dan BCL

Korban bersama rekan rekan lainnya dibawa oleh sang paman bernama Komaruddin (34) dari Pekanbaru beserta ibu korban Rajma (36) sebagai pengajar di Ponpes tersebut dengan menggunakan mobil pribadi.

Setiba di sungai Batang Lubuh, korban bersama rekan lainnya langsung mandi, dengan terjun ke liran Sungai Batang Lubuh, sementara sang paman dan ibu korban menyiapkan tikar dan lain-lainnya, dengan berencana usai mandi akan makan bersama persis di bawah jembatan Sungai Batang Lubuh 2.

Saat mandi, kondisi air Sungai Batang Lubuh pagi itu lagi surut dengan ketinggian air sebetis orang dewasa. Tapi di bagian ketengah sungai, arus air cukup kencang. ‘’Saat sedang main dan mandi bersama, tiga dari 10 anak sempat diseret arus aliran Sungai Batang Lubuh. Untung seorang pedagang makanan di kawasan Sungai Batang Lubuh menolong rekan korban M Yusuf (6) dan Aisyah (9) yang hanyut hingga berhasil diselamatkan, sedangkan Muhammad Hasan tenggelam dan terseret arus," ungkap Kapolres Rohul AKBP Taufiq Lukman Nurhidayat SIK MH melalui Kapolsek Rambah Iptu P Simatupang kepada wartawan, Ahad (14/3), disela-sela melakukan pencarian seorang bocah hanyut di aliaran Sungai di Jembatang Batang Lubuh II.(epp)

Baca Juga:  Hari Jadi Mengenang Sejarah Bengkalis 
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari