- Advertisement -
JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Sebanyak 238 warga negara Indonesia (WNI) sudah diperbolehkan pulang ke kediamannya setelah menjalani observasi di Natuna, Kepulauan Riau. Kepala Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo mengatakan proses pemulangan WNI ke kampung halamannya dilakukan menggunakan tiga pesawat milik TNI.
“Masing-masing dua pesawat jenis Boeing dan satu jenis Hercules yang diberangkatkan dari Lanud Raden Sadjad Ranai Natuna, Kepulauan Riau menuju Lanud Halim Perdanakusuma di Jakarta,” ujar Doni, Sabtu (15/2).
- Advertisement -
Doni mengatakan, ketiga pesawat tersebut bertolak dari Natuna pada pukul 13.15 WIB dan pesawat terakhir pada pukul 14.00 WIB kemudian mendarat di Jakarta pada sekitar pukul 15.46 WIB. Setibanya di Lanud Halim, mereka akan dijemput oleh perwakilan pemerintah provinsi masing-masing untuk kemudian didampingi sampai ke kampung halaman.
Selain diberikan bingkisan, uang saku dan biaya akomodasi serta transportasi, para peserta observasi juga diberikan surat keterangan kesehatan hasil observasi dari Pusat Krisis Kementerian Kesehatan. “Itu sebagai bukti tertulis mengenai kondisi mereka dan selanjutnya dapat digunakan untuk hal-hal yang diperlukan,” katanya.
Sementara, mengenai kelanjutan program pendidikan bagi para WNI yang masih berstatus sebagai mahasiswa di Tiongkok, Menko PMK akan membahasnya setelah observasi ini rampung dilakukan.
- Advertisement -
“Kelanjutan pendidikan mereka pastinya akan kami perhatikan. Hal itu akan kami bahas setelah ini semua rampung. Prioritasnya adalah keseluruhan dari observasi ini rampung dengan baik dulu baru hal yang lain,” jelas Menko PMK Muhadjir Effendy.
Editor : Deslina
Sumber : Jawapos.com
JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Sebanyak 238 warga negara Indonesia (WNI) sudah diperbolehkan pulang ke kediamannya setelah menjalani observasi di Natuna, Kepulauan Riau. Kepala Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo mengatakan proses pemulangan WNI ke kampung halamannya dilakukan menggunakan tiga pesawat milik TNI.
“Masing-masing dua pesawat jenis Boeing dan satu jenis Hercules yang diberangkatkan dari Lanud Raden Sadjad Ranai Natuna, Kepulauan Riau menuju Lanud Halim Perdanakusuma di Jakarta,” ujar Doni, Sabtu (15/2).
- Advertisement -
Doni mengatakan, ketiga pesawat tersebut bertolak dari Natuna pada pukul 13.15 WIB dan pesawat terakhir pada pukul 14.00 WIB kemudian mendarat di Jakarta pada sekitar pukul 15.46 WIB. Setibanya di Lanud Halim, mereka akan dijemput oleh perwakilan pemerintah provinsi masing-masing untuk kemudian didampingi sampai ke kampung halaman.
Selain diberikan bingkisan, uang saku dan biaya akomodasi serta transportasi, para peserta observasi juga diberikan surat keterangan kesehatan hasil observasi dari Pusat Krisis Kementerian Kesehatan. “Itu sebagai bukti tertulis mengenai kondisi mereka dan selanjutnya dapat digunakan untuk hal-hal yang diperlukan,” katanya.
- Advertisement -
Sementara, mengenai kelanjutan program pendidikan bagi para WNI yang masih berstatus sebagai mahasiswa di Tiongkok, Menko PMK akan membahasnya setelah observasi ini rampung dilakukan.
“Kelanjutan pendidikan mereka pastinya akan kami perhatikan. Hal itu akan kami bahas setelah ini semua rampung. Prioritasnya adalah keseluruhan dari observasi ini rampung dengan baik dulu baru hal yang lain,” jelas Menko PMK Muhadjir Effendy.
Editor : Deslina
Sumber : Jawapos.com