- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – proses penyembelihan hewan kurban di Hari Raya Iduladha 1443 Hijriah/2022 Masehi. Seperti ulah sapi yang hendak dikurbankan, tapi malah melarikan diri saat menunggu giliran untuk dipotong.
Beberapa di antara sapi itu malah melawan
- Advertisement -
manusia yang berusaha menangkapnya kembali. Seperti yang dirasakan oleh Yanto (bukan nama sebenarnya). Saat Hari Raya Iduladha, dirinya mendapatkan mandat menjadi salah satu panitia kurban di musala tak jauh dari rumahnya.
Saat itu ada empat ekor sapi yang ingin dikurbankan oleh masyarakat. Namun, seekor sapi ternyata lepas dari ikatannya sehingga membuat para panitia berlarian mengejarnya.
Sapi itu tanpa pandang bulu berlarian ke badan jalan alternatif dan jalan utama di Kota Pekanbaru. Warga yang melihatnya berlarian menjauh karena takut kena seruduk.
- Advertisement -
Sementara Yanto, dengan wajah sangarnya mencoba mengejar sapi yang saat itu tengah terpojok di salah satu gang buntu, tak jauh dari musala.
Ia memberanikan diri untuk mengambil tali sapi itu, tetapi tidak berhasil. Ia lantas memarahi si sapi dan mencoba mengalihkan perhatiannya.
Namun, sapi tersebut malah memberontak dan mengeluarkan suaranya yang khas.
Tampak dari kejauhan warga sekitar yang melihat aksi Yanto mengira ia tengah berargumentasi dan berkelahi dengan si sapi. Sampai akhirnya tali sapi itu didapatkan oleh Yanto.
"Alamak….! Sudah mau dipotongpun masih ngajak kelahi ya? Yang ikhlas kenapa? Kamu kan dikurbankan untuk kebaikan kamu juga," kata Yanto kepada sapi.
Dibantu oleh panitia kurban lainnya, Yanto menggiring sapi itu pulang ke tempat yang telah dibuat oleh masyarakat.(ayi)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – proses penyembelihan hewan kurban di Hari Raya Iduladha 1443 Hijriah/2022 Masehi. Seperti ulah sapi yang hendak dikurbankan, tapi malah melarikan diri saat menunggu giliran untuk dipotong.
Beberapa di antara sapi itu malah melawan
- Advertisement -
manusia yang berusaha menangkapnya kembali. Seperti yang dirasakan oleh Yanto (bukan nama sebenarnya). Saat Hari Raya Iduladha, dirinya mendapatkan mandat menjadi salah satu panitia kurban di musala tak jauh dari rumahnya.
Saat itu ada empat ekor sapi yang ingin dikurbankan oleh masyarakat. Namun, seekor sapi ternyata lepas dari ikatannya sehingga membuat para panitia berlarian mengejarnya.
- Advertisement -
Sapi itu tanpa pandang bulu berlarian ke badan jalan alternatif dan jalan utama di Kota Pekanbaru. Warga yang melihatnya berlarian menjauh karena takut kena seruduk.
Sementara Yanto, dengan wajah sangarnya mencoba mengejar sapi yang saat itu tengah terpojok di salah satu gang buntu, tak jauh dari musala.
Ia memberanikan diri untuk mengambil tali sapi itu, tetapi tidak berhasil. Ia lantas memarahi si sapi dan mencoba mengalihkan perhatiannya.
Namun, sapi tersebut malah memberontak dan mengeluarkan suaranya yang khas.
Tampak dari kejauhan warga sekitar yang melihat aksi Yanto mengira ia tengah berargumentasi dan berkelahi dengan si sapi. Sampai akhirnya tali sapi itu didapatkan oleh Yanto.
"Alamak….! Sudah mau dipotongpun masih ngajak kelahi ya? Yang ikhlas kenapa? Kamu kan dikurbankan untuk kebaikan kamu juga," kata Yanto kepada sapi.
Dibantu oleh panitia kurban lainnya, Yanto menggiring sapi itu pulang ke tempat yang telah dibuat oleh masyarakat.(ayi)