TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) — Tahun ajaran baru telah mulai. Kalangan siswa/siswi mulai melaksanakan aktivitas pembelajaran.
Begitu pula di YPI MA Gerbang Sari Basrah, Senin (13/7/2020) memulai tahun ajaran baru. Tapi ada yang berbeda di hari pertama tahun ajaran baru ini.
Kepala MA Gerbang Sari Basrah, Dedi Suryadi Mulyadi SPi, langsung mengecek para siswa baru dan lama yang datang untuk mengikuti proses belajar mengajar. Setelah bersih bersih lingkungan, para siswa dikumpulkan di lapangan untuk menerima arahan dan langkah-langkah belajar di masa pandemi.
Dedi menyampaikan, para siswa/siswi harus tetap waspada terhadap wabah Covid-19 dengan menerapkan ketika datang ke madrasah harus mengenakan masker, cek suhu tubuh, cuci tangan.
Sebagai sebuah MA, maka harus berbeda dalam segi positif dengan sekolah umum, harus lebih dirasakan ruh keagamaan. Ia mengajak semua kalangan guru untuk peduli dengan keberlangsungan madrasah, maka ia mencanangkan program Gerakan Seribu Rupiah (GESER) untuk menghimpun dana sekolah.
Menurut ustaz yang lama di pondok pesantren KH Ahmad Dahlan Teluk Kuantan ini, harus ada dana lainnya untuk operasional sekolah dan kebutuhan lainnya. Ia menilai tidak cukup hanya mengandalkan dana bos yang dibayarkan tidak setiap bulannya.
Belajar di tengah pandemi Covid-19, siswa/siswi diminta menyerahkan nomor WA untuk kemudahan tugas dan pembelajaran yang diberikan masing-masing guru bidang studi.
"Sementara untuk tatap muka, kita menunggu informasi lainnya untuk tatap muka kita menunggu keputusan lebih lanjut," ujar Dedi.
Laporan: Desriandi Chandra (Telukkuantan)
Editor: Eko Faizin
TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) — Tahun ajaran baru telah mulai. Kalangan siswa/siswi mulai melaksanakan aktivitas pembelajaran.
Begitu pula di YPI MA Gerbang Sari Basrah, Senin (13/7/2020) memulai tahun ajaran baru. Tapi ada yang berbeda di hari pertama tahun ajaran baru ini.
- Advertisement -
Kepala MA Gerbang Sari Basrah, Dedi Suryadi Mulyadi SPi, langsung mengecek para siswa baru dan lama yang datang untuk mengikuti proses belajar mengajar. Setelah bersih bersih lingkungan, para siswa dikumpulkan di lapangan untuk menerima arahan dan langkah-langkah belajar di masa pandemi.
Dedi menyampaikan, para siswa/siswi harus tetap waspada terhadap wabah Covid-19 dengan menerapkan ketika datang ke madrasah harus mengenakan masker, cek suhu tubuh, cuci tangan.
- Advertisement -
Sebagai sebuah MA, maka harus berbeda dalam segi positif dengan sekolah umum, harus lebih dirasakan ruh keagamaan. Ia mengajak semua kalangan guru untuk peduli dengan keberlangsungan madrasah, maka ia mencanangkan program Gerakan Seribu Rupiah (GESER) untuk menghimpun dana sekolah.
Menurut ustaz yang lama di pondok pesantren KH Ahmad Dahlan Teluk Kuantan ini, harus ada dana lainnya untuk operasional sekolah dan kebutuhan lainnya. Ia menilai tidak cukup hanya mengandalkan dana bos yang dibayarkan tidak setiap bulannya.
Belajar di tengah pandemi Covid-19, siswa/siswi diminta menyerahkan nomor WA untuk kemudahan tugas dan pembelajaran yang diberikan masing-masing guru bidang studi.
"Sementara untuk tatap muka, kita menunggu informasi lainnya untuk tatap muka kita menunggu keputusan lebih lanjut," ujar Dedi.
Laporan: Desriandi Chandra (Telukkuantan)
Editor: Eko Faizin