Rabu, 9 April 2025
spot_img

Kurikulum Muatan Lokal Akan Diterapkan

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Pendidikan akan segera menerapkan kurikulum muatan lokal di SMA sederajat di Riau. Penerapan kurikulum muatan lokal budaya Melayu Riau tersebut sejalan dengan ditandatangani keputusan Gubernur Riau Nomor Kpts.92.

Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengatakan, rencana memasukkan muatan lokal budaya Melayu Riau pada kurikulum sudah dicanangkan pada masa Gubernur Riau masa Arsyadjuliandi Rachman dan Wan Thamrin Hasyim. Namun saat itu belum dimasukkan dalam kurikulum sehingga tidak bisa dijalankan.

“Alhamdulillah kurikulum muatan lokal sudah ditandatangani saat peringatan Hari Jadi ke-62 Provinsi Riau Jumat lalu. Setelah itu, kami instruksikan kepada SMA sederajat untuk menerapkan muatan lokal ini,” katanya. 

Meskipun kurikulum muatan lokal budaya Melayu ini hanya untuk tingkat SMA sederajat. Namun Syamsuar juga berharap para bupati/wali kota se-Provinsi Riau juga dapat menerapkan kurikulum serupa. Hal ini dikarenakan SD dan SMP merupakan kewenangan kabupaten/kota.

Baca Juga:  Kapolres Cup Tajaan IMI Siak tinggal Hitungan Jam

“Harapan kami para bupati/wali kota juga bisa menerapkan kurikulum muatan lokal budaya Melayu ini. Karena saat ini, untuk SD dan SMP merupakan kewenangan bupati/wali kota. Muatan lokal budaya Melayu ini penting bagi anak-anak karena  bisa menumbuhkan rasa cinta kepada tunjuk ajar dan kebudayaan Melayu,” ujarnya.

Dijelaskan Syamsuar, kurikulum muatan lokal budaya Melayu Riau 2019 ini dihadirkan mengacu kepada peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79/2014. Dijelaskan pada peraturan tersebut, bahwa muatan lokal merupakan bahan kajian atau mata pelajaran tentang potensi dan keunikan lokal untuk membentuk pemahaman peserta didik.

“Kurikulum muatan lokal ini juga sudah menerima masukan yang dihimpun oleh Lembaga Adat Melayu Riau dari berbagai pertemuan. Kurikulum ini juga dikembangkan atas prinsip kesesuaian dengan peserta didik,” jelasnya.

Baca Juga:  Polres Dumai Gelar Focus Group Discussion

Pengimplementasian kurikulum muatan lokal budaya Melayu Riau ini juga bertujuan agar para peserta didik memiliki perilaku yang mencerminkan ketaatan kepada ibu bapak, taat dan setia kepada pemimpin, persebatian dan gotong royong. Kemudian juga memiliki sifat pemaaf, dermawan, berpandangan jauh ke depan dan sederhana.

“Mengetahui pengetahuan yang faktual mengenai alam dan kearifan ekologis Melayu, bahasa dan kesantunan subjek interaksi. Adab dan adat Melayu Riau, pakaian, kesenian Melayu dan teknologi orang Melayu,” sebutnya. (sol)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Pendidikan akan segera menerapkan kurikulum muatan lokal di SMA sederajat di Riau. Penerapan kurikulum muatan lokal budaya Melayu Riau tersebut sejalan dengan ditandatangani keputusan Gubernur Riau Nomor Kpts.92.

Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengatakan, rencana memasukkan muatan lokal budaya Melayu Riau pada kurikulum sudah dicanangkan pada masa Gubernur Riau masa Arsyadjuliandi Rachman dan Wan Thamrin Hasyim. Namun saat itu belum dimasukkan dalam kurikulum sehingga tidak bisa dijalankan.

“Alhamdulillah kurikulum muatan lokal sudah ditandatangani saat peringatan Hari Jadi ke-62 Provinsi Riau Jumat lalu. Setelah itu, kami instruksikan kepada SMA sederajat untuk menerapkan muatan lokal ini,” katanya. 

Meskipun kurikulum muatan lokal budaya Melayu ini hanya untuk tingkat SMA sederajat. Namun Syamsuar juga berharap para bupati/wali kota se-Provinsi Riau juga dapat menerapkan kurikulum serupa. Hal ini dikarenakan SD dan SMP merupakan kewenangan kabupaten/kota.

Baca Juga:  Polres Dumai Gelar Focus Group Discussion

“Harapan kami para bupati/wali kota juga bisa menerapkan kurikulum muatan lokal budaya Melayu ini. Karena saat ini, untuk SD dan SMP merupakan kewenangan bupati/wali kota. Muatan lokal budaya Melayu ini penting bagi anak-anak karena  bisa menumbuhkan rasa cinta kepada tunjuk ajar dan kebudayaan Melayu,” ujarnya.

Dijelaskan Syamsuar, kurikulum muatan lokal budaya Melayu Riau 2019 ini dihadirkan mengacu kepada peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79/2014. Dijelaskan pada peraturan tersebut, bahwa muatan lokal merupakan bahan kajian atau mata pelajaran tentang potensi dan keunikan lokal untuk membentuk pemahaman peserta didik.

“Kurikulum muatan lokal ini juga sudah menerima masukan yang dihimpun oleh Lembaga Adat Melayu Riau dari berbagai pertemuan. Kurikulum ini juga dikembangkan atas prinsip kesesuaian dengan peserta didik,” jelasnya.

Baca Juga:  Terobos Sanksi AS, Cina Kirim Bantuan Medis ke Kuba

Pengimplementasian kurikulum muatan lokal budaya Melayu Riau ini juga bertujuan agar para peserta didik memiliki perilaku yang mencerminkan ketaatan kepada ibu bapak, taat dan setia kepada pemimpin, persebatian dan gotong royong. Kemudian juga memiliki sifat pemaaf, dermawan, berpandangan jauh ke depan dan sederhana.

“Mengetahui pengetahuan yang faktual mengenai alam dan kearifan ekologis Melayu, bahasa dan kesantunan subjek interaksi. Adab dan adat Melayu Riau, pakaian, kesenian Melayu dan teknologi orang Melayu,” sebutnya. (sol)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Kurikulum Muatan Lokal Akan Diterapkan

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Pendidikan akan segera menerapkan kurikulum muatan lokal di SMA sederajat di Riau. Penerapan kurikulum muatan lokal budaya Melayu Riau tersebut sejalan dengan ditandatangani keputusan Gubernur Riau Nomor Kpts.92.

Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengatakan, rencana memasukkan muatan lokal budaya Melayu Riau pada kurikulum sudah dicanangkan pada masa Gubernur Riau masa Arsyadjuliandi Rachman dan Wan Thamrin Hasyim. Namun saat itu belum dimasukkan dalam kurikulum sehingga tidak bisa dijalankan.

“Alhamdulillah kurikulum muatan lokal sudah ditandatangani saat peringatan Hari Jadi ke-62 Provinsi Riau Jumat lalu. Setelah itu, kami instruksikan kepada SMA sederajat untuk menerapkan muatan lokal ini,” katanya. 

Meskipun kurikulum muatan lokal budaya Melayu ini hanya untuk tingkat SMA sederajat. Namun Syamsuar juga berharap para bupati/wali kota se-Provinsi Riau juga dapat menerapkan kurikulum serupa. Hal ini dikarenakan SD dan SMP merupakan kewenangan kabupaten/kota.

Baca Juga:  Keluar Penjara, Karier Ahmad Dhani Makin Bersinar

“Harapan kami para bupati/wali kota juga bisa menerapkan kurikulum muatan lokal budaya Melayu ini. Karena saat ini, untuk SD dan SMP merupakan kewenangan bupati/wali kota. Muatan lokal budaya Melayu ini penting bagi anak-anak karena  bisa menumbuhkan rasa cinta kepada tunjuk ajar dan kebudayaan Melayu,” ujarnya.

Dijelaskan Syamsuar, kurikulum muatan lokal budaya Melayu Riau 2019 ini dihadirkan mengacu kepada peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79/2014. Dijelaskan pada peraturan tersebut, bahwa muatan lokal merupakan bahan kajian atau mata pelajaran tentang potensi dan keunikan lokal untuk membentuk pemahaman peserta didik.

“Kurikulum muatan lokal ini juga sudah menerima masukan yang dihimpun oleh Lembaga Adat Melayu Riau dari berbagai pertemuan. Kurikulum ini juga dikembangkan atas prinsip kesesuaian dengan peserta didik,” jelasnya.

Baca Juga:  Terobos Sanksi AS, Cina Kirim Bantuan Medis ke Kuba

Pengimplementasian kurikulum muatan lokal budaya Melayu Riau ini juga bertujuan agar para peserta didik memiliki perilaku yang mencerminkan ketaatan kepada ibu bapak, taat dan setia kepada pemimpin, persebatian dan gotong royong. Kemudian juga memiliki sifat pemaaf, dermawan, berpandangan jauh ke depan dan sederhana.

“Mengetahui pengetahuan yang faktual mengenai alam dan kearifan ekologis Melayu, bahasa dan kesantunan subjek interaksi. Adab dan adat Melayu Riau, pakaian, kesenian Melayu dan teknologi orang Melayu,” sebutnya. (sol)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Pendidikan akan segera menerapkan kurikulum muatan lokal di SMA sederajat di Riau. Penerapan kurikulum muatan lokal budaya Melayu Riau tersebut sejalan dengan ditandatangani keputusan Gubernur Riau Nomor Kpts.92.

Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengatakan, rencana memasukkan muatan lokal budaya Melayu Riau pada kurikulum sudah dicanangkan pada masa Gubernur Riau masa Arsyadjuliandi Rachman dan Wan Thamrin Hasyim. Namun saat itu belum dimasukkan dalam kurikulum sehingga tidak bisa dijalankan.

“Alhamdulillah kurikulum muatan lokal sudah ditandatangani saat peringatan Hari Jadi ke-62 Provinsi Riau Jumat lalu. Setelah itu, kami instruksikan kepada SMA sederajat untuk menerapkan muatan lokal ini,” katanya. 

Meskipun kurikulum muatan lokal budaya Melayu ini hanya untuk tingkat SMA sederajat. Namun Syamsuar juga berharap para bupati/wali kota se-Provinsi Riau juga dapat menerapkan kurikulum serupa. Hal ini dikarenakan SD dan SMP merupakan kewenangan kabupaten/kota.

Baca Juga:  Terobos Sanksi AS, Cina Kirim Bantuan Medis ke Kuba

“Harapan kami para bupati/wali kota juga bisa menerapkan kurikulum muatan lokal budaya Melayu ini. Karena saat ini, untuk SD dan SMP merupakan kewenangan bupati/wali kota. Muatan lokal budaya Melayu ini penting bagi anak-anak karena  bisa menumbuhkan rasa cinta kepada tunjuk ajar dan kebudayaan Melayu,” ujarnya.

Dijelaskan Syamsuar, kurikulum muatan lokal budaya Melayu Riau 2019 ini dihadirkan mengacu kepada peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79/2014. Dijelaskan pada peraturan tersebut, bahwa muatan lokal merupakan bahan kajian atau mata pelajaran tentang potensi dan keunikan lokal untuk membentuk pemahaman peserta didik.

“Kurikulum muatan lokal ini juga sudah menerima masukan yang dihimpun oleh Lembaga Adat Melayu Riau dari berbagai pertemuan. Kurikulum ini juga dikembangkan atas prinsip kesesuaian dengan peserta didik,” jelasnya.

Baca Juga:  Keluar Penjara, Karier Ahmad Dhani Makin Bersinar

Pengimplementasian kurikulum muatan lokal budaya Melayu Riau ini juga bertujuan agar para peserta didik memiliki perilaku yang mencerminkan ketaatan kepada ibu bapak, taat dan setia kepada pemimpin, persebatian dan gotong royong. Kemudian juga memiliki sifat pemaaf, dermawan, berpandangan jauh ke depan dan sederhana.

“Mengetahui pengetahuan yang faktual mengenai alam dan kearifan ekologis Melayu, bahasa dan kesantunan subjek interaksi. Adab dan adat Melayu Riau, pakaian, kesenian Melayu dan teknologi orang Melayu,” sebutnya. (sol)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari