Kamis, 19 September 2024

Sinkronkan Keperluan dan PNS Pensiun

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Guru dan tenaga kesehatan masih menjadi prioritas penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2019. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) sudah menyebar surat usulan keperluan aparatur sipil negara (ASN) kepada instansi seluruh Indonesia sejak 17 Mei lalu. Peraturan juga sedang digodok sebagai dasar penyelenggaraan.

Lowongan CPNS tahun ini mencapai 254.173 kursi. Jumlah tersebut untuk memenuhi keperluan pemerintah pusat sebanyak 62.324 kursi dan sisanya disebar ke instansi daerah. Berapa kuota untuk guru dan tenaga kesehatan? Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik Kemenpan PAN-RB Mudzkir belum mengetahui detailnya. ”Saat ini masih menampung usulan,” ucapnya Rabu (12/6).

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengaku masih me­lakukan koordinasi dengan Kemen PAN-RB soal keperluan formasi guru. Sebab, pada CPNS tahun lalu, pihaknya mengajukan 155 ribu kursi, tapi hanya 90 ribu orang yang masuk. Praktis, masih ada 65 ribu kursi yang belum terpenuhi.  ”Nah, apakah kuota guru akan ditambah lagi atau hanya menghabisan slot sisanya ini yang sedang kami diskusikan,” terang Muhadjir.

Baca Juga:  Tips Tetap Sehat di Tengah Pandemi Covid-19

Pasalnya, menteri 62 tahun itu juga mempertimbangkan angka pensiun guru yang mencapai 400 ribu orang pada 2020 mendatang. Makanya, Kemendikbud sedang menyingkronkan jumlah guru yang purna tugas dan berapa yang akan direkrut. ”Makanya sekarang harus betul-betul klop,” ujarnya.

- Advertisement -

Sementara itu Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Mohamad Nasir memandang bahwa sarjana keguruan sudah cukup banyak. Dia juga menilai bahwa jurusan perguruan jangan sampai menjadi pilihan terakhir bagi calon mahasiswa baru. Untuk itu dia bakal menerapkan sistem kuota mahasiswa baru jurusan atau program keguruan.

Selain itu, untuk menjaga kualitas calon guru, Nasir juga mengatakan akan mengevaluasi seleksi program pendidikan profesi guru (PPG). Menurut dia, dalam seleksi program PPG ke depan akan memasukkan penilaian minat dan bakat. Sehingga bisa dipastikan calon guru peserta program PPG benar-benar memiliki minat dan bakat menjadi guru.

- Advertisement -
Baca Juga:  Mangkir Tiga Kali Panggilan Pemeriksaan

”Nanti yang akan mendapatkan sertifikat guru adalah mereka yang masuk PPG,” jelasnya. (han/wan/lyn/jpg)

>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos
Editor: Rindra Yasin

 

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Guru dan tenaga kesehatan masih menjadi prioritas penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2019. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) sudah menyebar surat usulan keperluan aparatur sipil negara (ASN) kepada instansi seluruh Indonesia sejak 17 Mei lalu. Peraturan juga sedang digodok sebagai dasar penyelenggaraan.

Lowongan CPNS tahun ini mencapai 254.173 kursi. Jumlah tersebut untuk memenuhi keperluan pemerintah pusat sebanyak 62.324 kursi dan sisanya disebar ke instansi daerah. Berapa kuota untuk guru dan tenaga kesehatan? Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik Kemenpan PAN-RB Mudzkir belum mengetahui detailnya. ”Saat ini masih menampung usulan,” ucapnya Rabu (12/6).

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengaku masih me­lakukan koordinasi dengan Kemen PAN-RB soal keperluan formasi guru. Sebab, pada CPNS tahun lalu, pihaknya mengajukan 155 ribu kursi, tapi hanya 90 ribu orang yang masuk. Praktis, masih ada 65 ribu kursi yang belum terpenuhi.  ”Nah, apakah kuota guru akan ditambah lagi atau hanya menghabisan slot sisanya ini yang sedang kami diskusikan,” terang Muhadjir.

Baca Juga:  Tips Tetap Sehat di Tengah Pandemi Covid-19

Pasalnya, menteri 62 tahun itu juga mempertimbangkan angka pensiun guru yang mencapai 400 ribu orang pada 2020 mendatang. Makanya, Kemendikbud sedang menyingkronkan jumlah guru yang purna tugas dan berapa yang akan direkrut. ”Makanya sekarang harus betul-betul klop,” ujarnya.

Sementara itu Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Mohamad Nasir memandang bahwa sarjana keguruan sudah cukup banyak. Dia juga menilai bahwa jurusan perguruan jangan sampai menjadi pilihan terakhir bagi calon mahasiswa baru. Untuk itu dia bakal menerapkan sistem kuota mahasiswa baru jurusan atau program keguruan.

Selain itu, untuk menjaga kualitas calon guru, Nasir juga mengatakan akan mengevaluasi seleksi program pendidikan profesi guru (PPG). Menurut dia, dalam seleksi program PPG ke depan akan memasukkan penilaian minat dan bakat. Sehingga bisa dipastikan calon guru peserta program PPG benar-benar memiliki minat dan bakat menjadi guru.

Baca Juga:  Ingat, Ban Tubeless Kena Paku Jangan Dibiarkan Terlalu Lama

”Nanti yang akan mendapatkan sertifikat guru adalah mereka yang masuk PPG,” jelasnya. (han/wan/lyn/jpg)

>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos
Editor: Rindra Yasin

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari