JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Tim gabungan peneliti Universitas Indonesia (UI) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) menemukan kandidat antivirus corona dari bahan alam Indonesia. Golongan senyawa tersebut antara lain hesperidin, rhamnetin, kaempferol, kuersetin, dan myricetin yang terkandung dalam jambu biji (daging buah merah muda), kulit jeruk, dan daun kelor.
Dekan FKUI Ari Fahrial Syam dalam keterangan tertulis seperti dilansir dari Antara pada Jumat (13/3) menuturkan, hasil penemuan itu diharapkan bermanfaat bagi masyarakat untuk mencegah dan meningkatkan daya tahan tubuh dari serangan virus corona. Penelitian itu didasarkan atas hasil skrining aktivitas terhadap ratusan protein dan ribuan senyawa herbal terkait dengan mekanisme kerja virus. "Diperolehlah beberapa golongan senyawa itu yang berpotensi untuk menghambat dan mencegah virus SARS-CoV-2 (virus corona)," kata Ari.
Selain itu, sesuai dengan arahan dari Kementerian Kesehatan RI, WHO, dan CDC, masyarakat diimbau untuk tetap memprioritaskan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat melalui rajin cuci tangan dengan sabun, menerapkan etika batuk/bersin, penggunaan masker bagi yang sakit flu/batuk, dan bila mengalami gejala Covid-19 dapat mengisolasi diri di rumah atau datang ke RS yang telah ditunjuk.
Gabungan peneliti multidisiplin UI dan IPB itu melakukan analisis big data dan machine learning dari basis data HerbalDB yang dikembangkan Laboratorium Komputasi Biomedik dan Rancangan Obat Fakultas Farmasi UI sejumlah 1.377 senyawa herbal. Pemetaan farmakofor dilakukan dengan metode struktur dan ligan. "Kemudian dikonfirmasi hasilnya menggunakan metode pemodelan molekuler untuk dievaluasi aktivitas antivirusnya," kata Ari.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Tim gabungan peneliti Universitas Indonesia (UI) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) menemukan kandidat antivirus corona dari bahan alam Indonesia. Golongan senyawa tersebut antara lain hesperidin, rhamnetin, kaempferol, kuersetin, dan myricetin yang terkandung dalam jambu biji (daging buah merah muda), kulit jeruk, dan daun kelor.
Dekan FKUI Ari Fahrial Syam dalam keterangan tertulis seperti dilansir dari Antara pada Jumat (13/3) menuturkan, hasil penemuan itu diharapkan bermanfaat bagi masyarakat untuk mencegah dan meningkatkan daya tahan tubuh dari serangan virus corona. Penelitian itu didasarkan atas hasil skrining aktivitas terhadap ratusan protein dan ribuan senyawa herbal terkait dengan mekanisme kerja virus. "Diperolehlah beberapa golongan senyawa itu yang berpotensi untuk menghambat dan mencegah virus SARS-CoV-2 (virus corona)," kata Ari.
- Advertisement -
Selain itu, sesuai dengan arahan dari Kementerian Kesehatan RI, WHO, dan CDC, masyarakat diimbau untuk tetap memprioritaskan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat melalui rajin cuci tangan dengan sabun, menerapkan etika batuk/bersin, penggunaan masker bagi yang sakit flu/batuk, dan bila mengalami gejala Covid-19 dapat mengisolasi diri di rumah atau datang ke RS yang telah ditunjuk.
Gabungan peneliti multidisiplin UI dan IPB itu melakukan analisis big data dan machine learning dari basis data HerbalDB yang dikembangkan Laboratorium Komputasi Biomedik dan Rancangan Obat Fakultas Farmasi UI sejumlah 1.377 senyawa herbal. Pemetaan farmakofor dilakukan dengan metode struktur dan ligan. "Kemudian dikonfirmasi hasilnya menggunakan metode pemodelan molekuler untuk dievaluasi aktivitas antivirusnya," kata Ari.
- Advertisement -
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal