Rabu, 18 September 2024

Limbah Perca dan Plastik Hasilkan Bantal Cantik

(RIAUPOS.CO) – SAAT ini sudah banyak masyarakat yang peduli terhadap lingkungan sekitar. Bahkan banyak produk kreatifitas yang mulai dicetuskan guna memanfaatkan limbah yang ada di sekitar kita. Hal inilah yang mendorong ibu-ibu di Kelurahan Padang Terubuk, Kecamatan Senapelan, Pekanbaru untuk memulai usaha daur ulang limbah yang kerap didapatkan dari lingkungan sekitar mereka.

Tergabung dalam kelompok Bank Sampah Mawar Utama. Para ibu-ibu ini mulai memahami bahaya yang ditimbulkan dari limbah sampah plastik setelah mereka mendapat sosialisasi dan edukasi dari sejumlah aktivis lingkungan yang kerap berkunjung ke permukiman mereka.

Salah satunya adalah Efriani. Dirinya mencoba mengedukasi masyarakat dengan menjelaskan bahaya dari limbah plastik bagi lingkungan.

Baca Juga:  Dorong Sumut Akselerasi Vaksinasi PTK

Menurut Efriani, kantong plastik sangat sulit untuk diurai oleh tanah hingga membutuhkan waktu antara 100 hingga 500 tahun. Bahkan bila dibiarkan akan berakibat pada tercemarnya tanah dan air tanah serta makhluk  yang ada di bawah tanah tersebut.

- Advertisement -

Hal inilah yang mendukung Efriani untuk mengajarkan segala bentuk kerajinan tangan berbahan limbah plastik serta kain percaya yang disulap menjadi sarung bantal. Bahkan menurut Efriani, pemanfatan sampah plastik menjadi bantal yang berkualitas sangat diperlukan bagi masyarakat. Salah satu tujuannya untuk membantu pemerintah dan masyarakat sendiri dalam mengurangi penumpukan sampah plastik dapat menimbulkan berbagai dampak negatif. Hasil bantal yang dibuatnya bisa digunakan keperluan dalam rumah tangga atau bisa dijual untuk kebutuhan konsumen. “Saya ingin dengan ilmu yang saya peroleh bisa membantu masyarakat khususnya dimasa pandemi seperti sekarang ini, “ Kata Efriani, Sabtu (12/2). Dengan kreasi ini dia berharap bisa memotivasi masyarakat khususnya kaum ini untuk berperan dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan.

Baca Juga:  Menangis Buang Sampah

“Saya berharap dengan hasil kreasi ini dapat membuat para ibu lebih sengat lagi dalam membuat kreasi dari limbah sampah serta memotivasi masyarakat lainnya untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, “ tutupnya. (ali)

- Advertisement -

 

Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Pekanbru

(RIAUPOS.CO) – SAAT ini sudah banyak masyarakat yang peduli terhadap lingkungan sekitar. Bahkan banyak produk kreatifitas yang mulai dicetuskan guna memanfaatkan limbah yang ada di sekitar kita. Hal inilah yang mendorong ibu-ibu di Kelurahan Padang Terubuk, Kecamatan Senapelan, Pekanbaru untuk memulai usaha daur ulang limbah yang kerap didapatkan dari lingkungan sekitar mereka.

Tergabung dalam kelompok Bank Sampah Mawar Utama. Para ibu-ibu ini mulai memahami bahaya yang ditimbulkan dari limbah sampah plastik setelah mereka mendapat sosialisasi dan edukasi dari sejumlah aktivis lingkungan yang kerap berkunjung ke permukiman mereka.

Salah satunya adalah Efriani. Dirinya mencoba mengedukasi masyarakat dengan menjelaskan bahaya dari limbah plastik bagi lingkungan.

Baca Juga:  Guru-guru Besar Beri Saran kepada Presiden untuk Capim KPK

Menurut Efriani, kantong plastik sangat sulit untuk diurai oleh tanah hingga membutuhkan waktu antara 100 hingga 500 tahun. Bahkan bila dibiarkan akan berakibat pada tercemarnya tanah dan air tanah serta makhluk  yang ada di bawah tanah tersebut.

Hal inilah yang mendukung Efriani untuk mengajarkan segala bentuk kerajinan tangan berbahan limbah plastik serta kain percaya yang disulap menjadi sarung bantal. Bahkan menurut Efriani, pemanfatan sampah plastik menjadi bantal yang berkualitas sangat diperlukan bagi masyarakat. Salah satu tujuannya untuk membantu pemerintah dan masyarakat sendiri dalam mengurangi penumpukan sampah plastik dapat menimbulkan berbagai dampak negatif. Hasil bantal yang dibuatnya bisa digunakan keperluan dalam rumah tangga atau bisa dijual untuk kebutuhan konsumen. “Saya ingin dengan ilmu yang saya peroleh bisa membantu masyarakat khususnya dimasa pandemi seperti sekarang ini, “ Kata Efriani, Sabtu (12/2). Dengan kreasi ini dia berharap bisa memotivasi masyarakat khususnya kaum ini untuk berperan dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan.

Baca Juga:  Menangis Buang Sampah

“Saya berharap dengan hasil kreasi ini dapat membuat para ibu lebih sengat lagi dalam membuat kreasi dari limbah sampah serta memotivasi masyarakat lainnya untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, “ tutupnya. (ali)

 

Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Pekanbru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari