- Advertisement -
ROKAN HILIR (RIAUPOS.CO) — PT Pertamina (Persero) diharapkan dapat meningkatkan penggunaan tenaga kerja lokal yang merupakan putra-putra daerah Rokan Hilir (Rohil). Harapan ini dinilai wajar mengingat salah satu sumber cadangan minyak terbesar berupa Blok Rokan terdapat di wilayah Rohil.
"Untuk itu kami akan mengadakan orientasi ke Pertamina dalam rangka terkait ketenagakerjaan. Tentunya didasari oleh pemikiran bahwa pengelolaan migas yang sebelumnya oleh Chevron beralih ke Pertamina," kata Plt Kadis Tenaga Kerja Rohil Hermanto SSos, Sabtu (12/1).
- Advertisement -
Pihaknya merasa perlu mengingatkan adanya peraturan daerah untuk rekrutmen tenaga kerja lokal dengan porsi yang telah ditetapkan. Dengan komunikasi yang dilakukan katanya diharapkan dapat diketahui tenaga kerja seperti apa yang dibutuhkan oleh Pertamina, dari sana pemda akan melaksanakan pelatihan sesuai yang yang dikehendaki.
"Memang ada aturan untuk perbandingan 60 : 40, tapi kita tidak menuntut mutlak seperti itu. Yang penting ada dilibatkan lebih banyak penggunaan tenaga kerja daerah, sehingga anak daerah tidak menjadi penonton saja," ujar Hermanto.
Ia melanjutkan, jika memang belum ada sumber daya yang dianggap tepat maka selayaknya Pertamina memberikan peluang, waktu dan kesempatan agar naker lokal dipersiapkan lebih baik.
- Advertisement -
"Rasanya kita juga mampu asalkan diberikan kesempatan. Daerah harus mempersiapkan apa saja yang diperlukan misalnya terkait tenaga keamanan, misalnya 100 orang. Tentu bisa dilakukan pelatihan untuk sekitar 60 orang yang merupakan naker lokal," tuntas Hermanto.(adv)
ROKAN HILIR (RIAUPOS.CO) — PT Pertamina (Persero) diharapkan dapat meningkatkan penggunaan tenaga kerja lokal yang merupakan putra-putra daerah Rokan Hilir (Rohil). Harapan ini dinilai wajar mengingat salah satu sumber cadangan minyak terbesar berupa Blok Rokan terdapat di wilayah Rohil.
"Untuk itu kami akan mengadakan orientasi ke Pertamina dalam rangka terkait ketenagakerjaan. Tentunya didasari oleh pemikiran bahwa pengelolaan migas yang sebelumnya oleh Chevron beralih ke Pertamina," kata Plt Kadis Tenaga Kerja Rohil Hermanto SSos, Sabtu (12/1).
- Advertisement -
Pihaknya merasa perlu mengingatkan adanya peraturan daerah untuk rekrutmen tenaga kerja lokal dengan porsi yang telah ditetapkan. Dengan komunikasi yang dilakukan katanya diharapkan dapat diketahui tenaga kerja seperti apa yang dibutuhkan oleh Pertamina, dari sana pemda akan melaksanakan pelatihan sesuai yang yang dikehendaki.
"Memang ada aturan untuk perbandingan 60 : 40, tapi kita tidak menuntut mutlak seperti itu. Yang penting ada dilibatkan lebih banyak penggunaan tenaga kerja daerah, sehingga anak daerah tidak menjadi penonton saja," ujar Hermanto.
- Advertisement -
Ia melanjutkan, jika memang belum ada sumber daya yang dianggap tepat maka selayaknya Pertamina memberikan peluang, waktu dan kesempatan agar naker lokal dipersiapkan lebih baik.
"Rasanya kita juga mampu asalkan diberikan kesempatan. Daerah harus mempersiapkan apa saja yang diperlukan misalnya terkait tenaga keamanan, misalnya 100 orang. Tentu bisa dilakukan pelatihan untuk sekitar 60 orang yang merupakan naker lokal," tuntas Hermanto.(adv)