KUALALUMPUR (RIAUPOS.CO) – Pembatasan kunjungan perjalanan yang datang dan pergi di Malaysia resmi dicabut pemerintah setempat. Namun syarat sudah vaksinasi menjadi suatu hal yang tetap di kedepankan. Serupa, Inggris juga melalukan hal serupa bagi pelancong, berikut memperbaharui daftar merah kunjungan yang menyisakan 7 negara saja mengawali pekan kedua Oktober 2021 ini.
Informasi soal kunjungan ke Malaysia dan Inggris ini, dikutip Riaupos.co dari loyaltylobby.com, Selasa (12/10/2021) terkait telah berakhir dan dicabutnya pembatasan, sehingga memungkinkan untuk perjalanan reguler kembali.
Sebagai syarat, pendatang harus divaksinasi sepenuhnya dan juga melakukan tes swab tiga hari sebelum kembali ke Malaysia ditambah tes swab lagi setelah tiba di Malaysia. Pembatasan sangat sulit dan Malaysia adalah salah satu dari sedikit negara yang menutup perbatasan baik secara eksternal maupun internal, mencegah warga pergi tanpa izin sebelumnya.
Aplikasi MyTravelPass yang digunakan oleh departemen imigrasi Malaysia tidak akan lagi diperlukan untuk tujuan perjalanan bagi warga negara Malaysia, namun orang asing masih tunduk pada peraturan masuk yang ketat dan tidak ada pilihan untuk memasuki Malaysia sebagai turis untuk saat ini.
Dilaporkan oleh The Star pagi ini ketika peraturan baru mulai berlaku. Warga Malaysia akan diizinkan untuk bepergian ke luar negeri tanpa melalui MyTravelPass Departemen Imigrasi, seperti disampaikan Perdana Menteri Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob.
"Keputusan untuk mengizinkan warga Malaysia bepergian ke luar negeri adalah untuk menghubungkan anggota keluarga dan pasangan yang terpisah. Juga untuk orang Malaysia yang bepergian ke luar negeri untuk tujuan pekerjaan dan bisnis. Namun, perjalanan ke luar negeri hanya akan diizinkan bagi mereka yang sepenuhnya diinokulasi," katanya dalam pidato khusus Senin (11/10/2021) sore.
Ismail Sabri mengatakan warga Malaysia yang sepenuhnya divaksinasi yang kembali ke negara itu harus diuji untuk Covid-19 tiga hari sebelum keberangkatan mereka, dan lagi setelah tiba di negara itu.
"Bagi warga Malaysia, karantina mandiri di rumah diperbolehkan. Jika ada kasus, Kementerian Kesehatan kemudian akan menempatkannya di pusat karantina,” bebernya.
Namun, Ismail Sabri mengatakan ini tidak berarti bahwa perbatasan Malaysia telah dibuka kembali untuk wisatawan internasional.
Ismail Sabri mengatakan keputusan belum dibuat tentang pembukaan kembali pariwisata internasional di Malaysia. Pengumuman akan dibuat setelah lebih banyak penelitian dilakukan oleh Kementerian Kesehatan.
"Studi masih berlangsung dan, InShaAllah, kami akan segera membuat pengumuman,” tambahnya.
Sebelumnya, wisatawan yang diizinkan masuk ke Malaysia adalah warga negara, orang asing dengan status penduduk tetap, diplomat dan tanggungan misi asing di Malaysia, dan mereka yang merupakan Malaysia My Second Home (MM2H) Pass Holders, pemegang student pass, pekerja minyak dan gas, pelaut serta mereka yang berada di wisata medis.
Sementara pariwisata tidak secara eksplisit disebutkan di sini juga tidak dikecualikan sehingga orang Malaysia sekarang bebas untuk bepergian ke luar negeri lagi, setidaknya ke tujuan yang akan terbuka untuk mereka berdasarkan kebijakan perbatasan mereka sendiri. Dari apa yang tertulis di sini tersirat bahwa karantina rumah saat pulang masih wajib.
Malaysia, yang memiliki populasi 33 juta sejauh ini telah mencatat 2,3 juta infeksi virus corona dan 27.265 kematian akibat Covid-19. Selama konferensi pers mengumumkan kerangka kerja baru ini, perdana menteri mengatakan bahwa hidup dengan Covid akan menjadi kenyataan di masa depan.
"Pemerintah sedang mempersiapkan untuk beralih ke fase endemik Covid-19 di mana tidak akan memberlakukan penguncian yang luas lagi jika kasus meningkat," kata Ismail Sabri kepada wartawan.
“Kita harus melatih diri untuk hidup dengan Covid, karena Covid mungkin tidak dihilangkan sepenuhnya," sambungnya.
Pertanyaan sebenarnya tentang semua ini adalah apa permainan akhir akan. Setidaknya Malaysia secara aktif mencari cara untuk membuka negara itu bagi wisatawan asing lagi.
Sementara itu, dari benua berbeda, di Inggris pemerintahnya juga telah memperbarui daftar merah negara-negara dari mana para pelancong perlu karantina setelah kembali ke rumah. Daftar ini berlaku mulai pukul 4 pagi, 11 Oktober 2021.
47 negara telah dihapus dari daftar, dan hanya 7 negara saat ini yang tersisa, semuanya di Amerika Latin atau Karibia. Bagi pelancong, dapat mengakses halaman Inggris untuk Covid-19 dan bepergian ke negara tersebut.
Pelancong yang sepenuhnya divaksinasi dari negara-negara daftar non-RED masih perlu memiliki tes Covid yang dibayar dan dipesan sebelum tiba di Inggris. Tes diambil pada atau sebelum hari kedua kedatangan mereka.
Negara-negara Daftar Merah dimaksud adalah Kolombia, Republik Dominika, Ekuador, Haiti, Panama, Peru, Venezuela.
Sumber: loyaltylobby.com
Editor: Arif Oktafian/egp