Senin, 7 April 2025
spot_img

Tak Ada Lagi Tes Keperawanan dalam Rekrutmen TNI AD

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan institusinya menghapus aturan tes keperawanan dalam proses rekrutmen.

"Sekarang tidak ada lagi pemeriksaan vagina dan serviks. Tapi pemeriksaan genitalia luar tetap ada, tapi tadi tanpa melibatkan inspeksi secara khusus ke servik dan vagina," kata Andika di Jakarta, Rabu (11/9/2021).

Selain itu, pemeriksaan lain yang ikut dihilangkan adalah pemeriksaan selaput dara.

Aturan lain yang diubah adalah soal buta warna. TNI kini menggunakan dua alat ukur. Yang semula hanya menggunakan tes ishihara, kini turut melibatkan tes hardy-rand-rittler atau HRR.

"Jadi menggunakan dua tes agar lebih teliti. Sehingga yang benar enggak bisa, sudah tidak bisa," kata Andika.

Baca Juga:  Tersedak

Kemudian yang diperbaiki juga adalah aturan tentang tulang belakang dan jantung calon personel. Untuk aturan tulang belakang, yang semula kemiringan hanya boleh sampai lima derajat kini, kata Andika, diberikan toleransi hingga 20 derajat. Sedangkan jantung, proses pemeriksaan akan dilakukan lebih dari satu kali.

Andika mengatakan, revisi aturan tersebut merupakan bagian dari penyempurnaan proses rekrutmen personel TNI AD, khususnya di bidang kesehatan.

"Tujuannya lebih ke bagaimana, untuk kesehatan, satu menghindari satu insiden yang menghilangkan nyawa. Jangan sampai dia mengalami insiden saat sedang menjalani latihan," ucap KSAD Andika soal penghapusan tes keperawanan.

Alasan lain adalah untuk menghindari penularan penyakit, serta infeksi serius yang kemudian menyebabkan kegagalan organ saat latihan.

Baca Juga:  Kemenag Setuju Istilah Radikalisme Diubah jadi Manipulator Agama

Sumber: JPNN/News/Tempo/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan institusinya menghapus aturan tes keperawanan dalam proses rekrutmen.

"Sekarang tidak ada lagi pemeriksaan vagina dan serviks. Tapi pemeriksaan genitalia luar tetap ada, tapi tadi tanpa melibatkan inspeksi secara khusus ke servik dan vagina," kata Andika di Jakarta, Rabu (11/9/2021).

Selain itu, pemeriksaan lain yang ikut dihilangkan adalah pemeriksaan selaput dara.

Aturan lain yang diubah adalah soal buta warna. TNI kini menggunakan dua alat ukur. Yang semula hanya menggunakan tes ishihara, kini turut melibatkan tes hardy-rand-rittler atau HRR.

"Jadi menggunakan dua tes agar lebih teliti. Sehingga yang benar enggak bisa, sudah tidak bisa," kata Andika.

Baca Juga:  Eggi Sudjana Dilepas Polisi

Kemudian yang diperbaiki juga adalah aturan tentang tulang belakang dan jantung calon personel. Untuk aturan tulang belakang, yang semula kemiringan hanya boleh sampai lima derajat kini, kata Andika, diberikan toleransi hingga 20 derajat. Sedangkan jantung, proses pemeriksaan akan dilakukan lebih dari satu kali.

Andika mengatakan, revisi aturan tersebut merupakan bagian dari penyempurnaan proses rekrutmen personel TNI AD, khususnya di bidang kesehatan.

"Tujuannya lebih ke bagaimana, untuk kesehatan, satu menghindari satu insiden yang menghilangkan nyawa. Jangan sampai dia mengalami insiden saat sedang menjalani latihan," ucap KSAD Andika soal penghapusan tes keperawanan.

Alasan lain adalah untuk menghindari penularan penyakit, serta infeksi serius yang kemudian menyebabkan kegagalan organ saat latihan.

Baca Juga:  Shawn Mendes Akui Berpacaran dengan Camila Cabello

Sumber: JPNN/News/Tempo/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Tak Ada Lagi Tes Keperawanan dalam Rekrutmen TNI AD

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan institusinya menghapus aturan tes keperawanan dalam proses rekrutmen.

"Sekarang tidak ada lagi pemeriksaan vagina dan serviks. Tapi pemeriksaan genitalia luar tetap ada, tapi tadi tanpa melibatkan inspeksi secara khusus ke servik dan vagina," kata Andika di Jakarta, Rabu (11/9/2021).

Selain itu, pemeriksaan lain yang ikut dihilangkan adalah pemeriksaan selaput dara.

Aturan lain yang diubah adalah soal buta warna. TNI kini menggunakan dua alat ukur. Yang semula hanya menggunakan tes ishihara, kini turut melibatkan tes hardy-rand-rittler atau HRR.

"Jadi menggunakan dua tes agar lebih teliti. Sehingga yang benar enggak bisa, sudah tidak bisa," kata Andika.

Baca Juga:  Tersedak

Kemudian yang diperbaiki juga adalah aturan tentang tulang belakang dan jantung calon personel. Untuk aturan tulang belakang, yang semula kemiringan hanya boleh sampai lima derajat kini, kata Andika, diberikan toleransi hingga 20 derajat. Sedangkan jantung, proses pemeriksaan akan dilakukan lebih dari satu kali.

Andika mengatakan, revisi aturan tersebut merupakan bagian dari penyempurnaan proses rekrutmen personel TNI AD, khususnya di bidang kesehatan.

"Tujuannya lebih ke bagaimana, untuk kesehatan, satu menghindari satu insiden yang menghilangkan nyawa. Jangan sampai dia mengalami insiden saat sedang menjalani latihan," ucap KSAD Andika soal penghapusan tes keperawanan.

Alasan lain adalah untuk menghindari penularan penyakit, serta infeksi serius yang kemudian menyebabkan kegagalan organ saat latihan.

Baca Juga:  Baiq Nuril Bakal Pajang Keppres Amnesti

Sumber: JPNN/News/Tempo/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan institusinya menghapus aturan tes keperawanan dalam proses rekrutmen.

"Sekarang tidak ada lagi pemeriksaan vagina dan serviks. Tapi pemeriksaan genitalia luar tetap ada, tapi tadi tanpa melibatkan inspeksi secara khusus ke servik dan vagina," kata Andika di Jakarta, Rabu (11/9/2021).

Selain itu, pemeriksaan lain yang ikut dihilangkan adalah pemeriksaan selaput dara.

Aturan lain yang diubah adalah soal buta warna. TNI kini menggunakan dua alat ukur. Yang semula hanya menggunakan tes ishihara, kini turut melibatkan tes hardy-rand-rittler atau HRR.

"Jadi menggunakan dua tes agar lebih teliti. Sehingga yang benar enggak bisa, sudah tidak bisa," kata Andika.

Baca Juga:  Tersedak

Kemudian yang diperbaiki juga adalah aturan tentang tulang belakang dan jantung calon personel. Untuk aturan tulang belakang, yang semula kemiringan hanya boleh sampai lima derajat kini, kata Andika, diberikan toleransi hingga 20 derajat. Sedangkan jantung, proses pemeriksaan akan dilakukan lebih dari satu kali.

Andika mengatakan, revisi aturan tersebut merupakan bagian dari penyempurnaan proses rekrutmen personel TNI AD, khususnya di bidang kesehatan.

"Tujuannya lebih ke bagaimana, untuk kesehatan, satu menghindari satu insiden yang menghilangkan nyawa. Jangan sampai dia mengalami insiden saat sedang menjalani latihan," ucap KSAD Andika soal penghapusan tes keperawanan.

Alasan lain adalah untuk menghindari penularan penyakit, serta infeksi serius yang kemudian menyebabkan kegagalan organ saat latihan.

Baca Juga:  Cabai Mahal

Sumber: JPNN/News/Tempo/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari