JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) menyebut bahwa kasus kebakaran hutan yang terjadi di berbagai daerah seperti Sumatera Selatan, Riau dan Kalimantan pada 2015 lalu menjadi masa sulit sekaligus menjadi momentum baik yang bisa dijadikan pembelajaran dan tata kelola dan penanganan kebakaran hutan khususnya lahan gambut.
Disatu sisi, musibah tersebut banyak menimbulkan kerugian dan juga citra negatif. Tak ayal, peristiwa tersebut Indonesia mendapat teguran dari negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Namun disisi lain, dengan kejadian tersebut Indonesia menjadi perhatian dunia bahkan menjadi percontohan atas kesuksesan pemerintah dalam menangani kebakaran lahan gambut tersebut.
"Kebakaran yang 2015 itu saya anggap masa sulit dan didalam pengalaman masa sulit hal yang baik adalah bisa menjadi momentum bahwa kita bisa mengelola lahan gambut dengan baik. Akhirnya sekarang internasional melihat tata kelola gambut itu di Indonesia jadi percontohan," kata Siti.
Dengan kejadian tersebut, para akademisi dan praktisi khususnya yang bergerak dibidang lingkungan hidup mampu menciptakan teknologi dan alat baru untuk mengatasi dan memadamkan api dibawah dasar gambut misalnya Sambu Ponti Nozzle. Dengan alat ini Indonesia dianggap dan dihargai dimata dunia internasional.
"Kemudian disisi lain berbagai pihak akademisi praktisi mereka mendifilet alat alat yang memadamkan gambut dan sebagainya.itu juga akhirnya didunia internasional dikenal juga misalnya Sambu Ponti itu ada alat untuk memadamkan api dibawah dasar gambut," jelasnya.
Salah satu alat yang diciptakan adalah Sambu Ponti Nozzle. Sambu Ponti Nozzle adalah pipa yang dimodifikasi sedemikian rupa sehingga dapat memaksimalkan proses pemadaman api terutama pada lahan gambut.
Kemudian kita sekarang juga punya tropical fitlen centre untuk internasional ITFC itu di BOGOR pusatnya dan kita membantu Konggo dan Chili dan mereka sudah melihat. Mereka sudah datang kesini. Dan internasional sudah melihat sekaranf5 internasional kalau ngomong gambut ke indonesia.(ADV)
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) menyebut bahwa kasus kebakaran hutan yang terjadi di berbagai daerah seperti Sumatera Selatan, Riau dan Kalimantan pada 2015 lalu menjadi masa sulit sekaligus menjadi momentum baik yang bisa dijadikan pembelajaran dan tata kelola dan penanganan kebakaran hutan khususnya lahan gambut.
Disatu sisi, musibah tersebut banyak menimbulkan kerugian dan juga citra negatif. Tak ayal, peristiwa tersebut Indonesia mendapat teguran dari negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Namun disisi lain, dengan kejadian tersebut Indonesia menjadi perhatian dunia bahkan menjadi percontohan atas kesuksesan pemerintah dalam menangani kebakaran lahan gambut tersebut.
- Advertisement -
"Kebakaran yang 2015 itu saya anggap masa sulit dan didalam pengalaman masa sulit hal yang baik adalah bisa menjadi momentum bahwa kita bisa mengelola lahan gambut dengan baik. Akhirnya sekarang internasional melihat tata kelola gambut itu di Indonesia jadi percontohan," kata Siti.
Dengan kejadian tersebut, para akademisi dan praktisi khususnya yang bergerak dibidang lingkungan hidup mampu menciptakan teknologi dan alat baru untuk mengatasi dan memadamkan api dibawah dasar gambut misalnya Sambu Ponti Nozzle. Dengan alat ini Indonesia dianggap dan dihargai dimata dunia internasional.
- Advertisement -
"Kemudian disisi lain berbagai pihak akademisi praktisi mereka mendifilet alat alat yang memadamkan gambut dan sebagainya.itu juga akhirnya didunia internasional dikenal juga misalnya Sambu Ponti itu ada alat untuk memadamkan api dibawah dasar gambut," jelasnya.
Salah satu alat yang diciptakan adalah Sambu Ponti Nozzle. Sambu Ponti Nozzle adalah pipa yang dimodifikasi sedemikian rupa sehingga dapat memaksimalkan proses pemadaman api terutama pada lahan gambut.
Kemudian kita sekarang juga punya tropical fitlen centre untuk internasional ITFC itu di BOGOR pusatnya dan kita membantu Konggo dan Chili dan mereka sudah melihat. Mereka sudah datang kesini. Dan internasional sudah melihat sekaranf5 internasional kalau ngomong gambut ke indonesia.(ADV)