Rabu, 12 Maret 2025
spot_img

Giliran Roda 4 Disarankan Tak Melintas

Tinggi Banjir Lintas Timur Km 83 Mencapai 50 Cm

PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) – Tinggi per­mukaan air yang merendam badan Jalan Lintas Timur (Jalintim) Km 83 Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan kembali naik, Selasa (11/3). Ketinggian air mencapai 50 sentimeter (cm). Kendaraan roda empat pun kini disarankan tak melintas.

Kapolres Pelalawan AKBP Afrizal Asri SIK didampingi Kasatlantas AKP Enggarani Laufria SIK menjelaskan, tak hanya di Km 83 Desa Kemang, genangan air pun mulai merendam sejumlah titik lainnya di badan Jalintim. Seperti Km 75, Km 76, dan Km 77 tak jauh dari SPBU Buya Karim dengan tinggi air antara 20-35 cm.

‘’Kami sarankan agar kendaraan kecil, khususnya sepeda motor dan roda empat pribadi agar tidak memaksakan diri untuk melintas di Km 83 sebagai titik terdalam banjir di Jalintim dengan tinggi air mencapai 50 cm. Tapi, jika tetap ingin melintas, maka kita imbau menggunakan jasa mobil gendong atau towing yang telah standby di lokasi banjir. Atau dapat mencari jalan alternatif lain,” ujarnya.

Agar arus lalu lintas berjalan lancar atau tidak tidak terjadi kemacetan serta antrean panjang kendaraan, maka petugas gabungan dari Polres, BPBD, TNI dan Satpol PP Pelalawan masih bersiaga di lokasi. “Hingga saat ini tim gabungan masih berada di lokasi banjir untuk melakukan pengaturan arus lalu lintas dan evakuasi terhadap kendaraan yang mengalami mogok,” terangnya.

Ditambahkan Afrizal, hingga saat ini belum diberlakukan sistem buka tutup. Meski arus lalu lintas mengalami perlambatan, namun belum terpantau kemacetan yang berarti. Penumpukan kendaraan tidak sampai 1 kilometer dan masih bisa diurai oleh petugas gabungan.

“Untuk itu, kami berharap kerja sama seluruh pengguna jalan agar mengikuti petunjuk dan arahan perugas di lapangan sehingga arus lalu lintas dapat terus berjalan dan bergerak,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan Zulfan menjelaskan, berdasarkan penghitungan alat pengukuran ponton penyeberangan, diketahui level air Sungai Kampar di Kecamatan Langgam mengalami penurunam sekitar 5 cm dari sebelumnya menjadi 3,79 meter. Namun banjir di jalintim malah meningkat.

Baca Juga:  Yang Menggema Dari Tepian Palika

“Ya, sebenarnya debit air Sungai Kampar turun, tapi banjir di Jalintim Km 83 malah naik. Hal ini dipengaruhi oleh curah hujan dengan intensitas lebat mengguyur Pelalawan beberapa hari terakhir. Bahkan, dalam dua hingga tiga hari ke depan, curah hujan  diprediksi masih tetap tinggi. Ini akan menyebabkan banjir, khususnya di Jalintim Km 83 akan kembali meningkat atau tetap bertahan,” ujarnya.

“Dengan demikian maka kami imbau masyarakat dapat terus meningkatkan kewaspadaan. Dan disarankan warga dapat mengurangi atau tidak melakukan aktivitas di sekitar lokasi banjir sehingga tidak menimbulkan potensi negatif yang mengancam keselamatan jiwa,” tambahnya.

Pintu Air Berfungsi, Banjir Pekanbaru Surut

Wali Kota (Wako) Pekanbaru Agung Nugroho memastikan bahwa pintu air di sejumlah titik telah kembali beroperasi di Jalan Nelayan, Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai, Selasa (11/3). Pintu air itu sebelumnya tidak berfungsi karena beberapa komponennya dicuri.

“Sekarang, komponen pintu air tidak hanya dipasang, tetapi juga sudah dibuka kembali. Banyak pintu air yang sebelumnya tidak bisa beroperasi karena komponennya dicuri oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” ujar Agung.

Agar sistem pengendalian air kembali normal, Pemko Pekanbaru juga mengerahkan mesin penyedot air untuk mempercepat proses pembuangan air di wilayah terdampak. “Kami pastikan pintu air aktif kembali. Bahkan, yang menjadi kewenangan pemerintah pusat sudah langsung kami koordinasikan,” ucap Agung.

Menurutnya pada beberapa wilayah yang sebelumnya tergenang air mulai surut. Warga yang mengungsi pun diharapkan dapat segera kembali ke rumah masing-masing. “Saat ini, beberapa titik banjir sudah mulai kering. Warga juga telah melakukan pembersihan. Mudah-mudahan para pengungsi bisa segera kembali ke rumah mereka,” tambahnya.

Baca Juga:  Firli Akui Publik Kecewa dengan Kinerja KPK yang Dipimpinnya

Gina, salah seorang warga yang pernah tinggal di tenda pengungsian, kini sudah kembali kerumahnya. “Sudah kembali ke rumah kemarin, semoga tak ada banjir lagi,” sebutnya.

Rohil Akan Normalisasi Saluran Sungai dan Parit

Bupati Rohil H Bistamam didampingi Wakil Bupati (Wabup) Jhony Charles BBA MBA meninjau beberapa ruas jalan dan pemukiman warga terdampak banjir yang disebabkan air pasang rob dan hujan. Bupati mengatakan melihat langsung kondisi yang ada agar Pemkab Rohil dapat melakukan upaya dan langkah penanggulangan awal dan tindaklanjutnya.

“Kami turun langsung memantau lokasi banjir yang selama ini di keluhkan warga Bagansiapiapi khususnya di Kelurahan Bagan Barat dan Bagan Hulu. Di mana setiap hujan dan air pasang besar menenggelamkan ruas jalan serta meninggalkan lumpur di kawasan ini,” kata Bupati Rohil Bistamam, Senin (10/3).

“Saat ini kami memantau lokasi-lokasinya dulu, nanti dinas terkait seperti PUTR bisa melakukan tindakan awal untuk melakukan pengerukan saluran pembuangan air. Dinas Lingkungan Hidup dapat juga membersihkan beberapa ruas jalan dan parit yang tertimbun lumpur. Nanti kalau sudah ada anggarannya ada beberapa ruas jalan dan saluran air yang akan kita tingkatkan agar tidak tenggelam saat hujan deras maupun pasang besar,” tambahnya.

Adapun lokasi yang ditinjau Bupati dan Wakil Bupati Rohil berada di Jalan Pelabuhan Baru Kelurahan Bagan Barat, Jalan Kampung Pelabuhan Lama (KPL) Kelurahan Bagan Hulu dan Bagan Punak Pesisir. Lalu jalan utama dari pertengahan jalan sampai ujung pelabuhan di Kelurahan Bagan Barat.

Dalam peninjauannya tersebut, Bistamam dan Jhony Charles menyempatkan diri menyapa beberapa warga dan berdialog terkait kondisi  daerah sekitar yang selalu terdampak banjir jika musim hujan dan pasang rob.(amn/ilo/fad)

PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) – Tinggi per­mukaan air yang merendam badan Jalan Lintas Timur (Jalintim) Km 83 Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan kembali naik, Selasa (11/3). Ketinggian air mencapai 50 sentimeter (cm). Kendaraan roda empat pun kini disarankan tak melintas.

Kapolres Pelalawan AKBP Afrizal Asri SIK didampingi Kasatlantas AKP Enggarani Laufria SIK menjelaskan, tak hanya di Km 83 Desa Kemang, genangan air pun mulai merendam sejumlah titik lainnya di badan Jalintim. Seperti Km 75, Km 76, dan Km 77 tak jauh dari SPBU Buya Karim dengan tinggi air antara 20-35 cm.

‘’Kami sarankan agar kendaraan kecil, khususnya sepeda motor dan roda empat pribadi agar tidak memaksakan diri untuk melintas di Km 83 sebagai titik terdalam banjir di Jalintim dengan tinggi air mencapai 50 cm. Tapi, jika tetap ingin melintas, maka kita imbau menggunakan jasa mobil gendong atau towing yang telah standby di lokasi banjir. Atau dapat mencari jalan alternatif lain,” ujarnya.

Agar arus lalu lintas berjalan lancar atau tidak tidak terjadi kemacetan serta antrean panjang kendaraan, maka petugas gabungan dari Polres, BPBD, TNI dan Satpol PP Pelalawan masih bersiaga di lokasi. “Hingga saat ini tim gabungan masih berada di lokasi banjir untuk melakukan pengaturan arus lalu lintas dan evakuasi terhadap kendaraan yang mengalami mogok,” terangnya.

Ditambahkan Afrizal, hingga saat ini belum diberlakukan sistem buka tutup. Meski arus lalu lintas mengalami perlambatan, namun belum terpantau kemacetan yang berarti. Penumpukan kendaraan tidak sampai 1 kilometer dan masih bisa diurai oleh petugas gabungan.

“Untuk itu, kami berharap kerja sama seluruh pengguna jalan agar mengikuti petunjuk dan arahan perugas di lapangan sehingga arus lalu lintas dapat terus berjalan dan bergerak,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan Zulfan menjelaskan, berdasarkan penghitungan alat pengukuran ponton penyeberangan, diketahui level air Sungai Kampar di Kecamatan Langgam mengalami penurunam sekitar 5 cm dari sebelumnya menjadi 3,79 meter. Namun banjir di jalintim malah meningkat.

Baca Juga:  Lomba Video Konten Himbauan Tertib Berlalu Lintas dan Pilkada Damai 2024

“Ya, sebenarnya debit air Sungai Kampar turun, tapi banjir di Jalintim Km 83 malah naik. Hal ini dipengaruhi oleh curah hujan dengan intensitas lebat mengguyur Pelalawan beberapa hari terakhir. Bahkan, dalam dua hingga tiga hari ke depan, curah hujan  diprediksi masih tetap tinggi. Ini akan menyebabkan banjir, khususnya di Jalintim Km 83 akan kembali meningkat atau tetap bertahan,” ujarnya.

“Dengan demikian maka kami imbau masyarakat dapat terus meningkatkan kewaspadaan. Dan disarankan warga dapat mengurangi atau tidak melakukan aktivitas di sekitar lokasi banjir sehingga tidak menimbulkan potensi negatif yang mengancam keselamatan jiwa,” tambahnya.

Pintu Air Berfungsi, Banjir Pekanbaru Surut

Wali Kota (Wako) Pekanbaru Agung Nugroho memastikan bahwa pintu air di sejumlah titik telah kembali beroperasi di Jalan Nelayan, Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai, Selasa (11/3). Pintu air itu sebelumnya tidak berfungsi karena beberapa komponennya dicuri.

“Sekarang, komponen pintu air tidak hanya dipasang, tetapi juga sudah dibuka kembali. Banyak pintu air yang sebelumnya tidak bisa beroperasi karena komponennya dicuri oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” ujar Agung.

Agar sistem pengendalian air kembali normal, Pemko Pekanbaru juga mengerahkan mesin penyedot air untuk mempercepat proses pembuangan air di wilayah terdampak. “Kami pastikan pintu air aktif kembali. Bahkan, yang menjadi kewenangan pemerintah pusat sudah langsung kami koordinasikan,” ucap Agung.

Menurutnya pada beberapa wilayah yang sebelumnya tergenang air mulai surut. Warga yang mengungsi pun diharapkan dapat segera kembali ke rumah masing-masing. “Saat ini, beberapa titik banjir sudah mulai kering. Warga juga telah melakukan pembersihan. Mudah-mudahan para pengungsi bisa segera kembali ke rumah mereka,” tambahnya.

Baca Juga:  Sejumlah Kota di Saudi Dilanda Banjir

Gina, salah seorang warga yang pernah tinggal di tenda pengungsian, kini sudah kembali kerumahnya. “Sudah kembali ke rumah kemarin, semoga tak ada banjir lagi,” sebutnya.

Rohil Akan Normalisasi Saluran Sungai dan Parit

Bupati Rohil H Bistamam didampingi Wakil Bupati (Wabup) Jhony Charles BBA MBA meninjau beberapa ruas jalan dan pemukiman warga terdampak banjir yang disebabkan air pasang rob dan hujan. Bupati mengatakan melihat langsung kondisi yang ada agar Pemkab Rohil dapat melakukan upaya dan langkah penanggulangan awal dan tindaklanjutnya.

“Kami turun langsung memantau lokasi banjir yang selama ini di keluhkan warga Bagansiapiapi khususnya di Kelurahan Bagan Barat dan Bagan Hulu. Di mana setiap hujan dan air pasang besar menenggelamkan ruas jalan serta meninggalkan lumpur di kawasan ini,” kata Bupati Rohil Bistamam, Senin (10/3).

“Saat ini kami memantau lokasi-lokasinya dulu, nanti dinas terkait seperti PUTR bisa melakukan tindakan awal untuk melakukan pengerukan saluran pembuangan air. Dinas Lingkungan Hidup dapat juga membersihkan beberapa ruas jalan dan parit yang tertimbun lumpur. Nanti kalau sudah ada anggarannya ada beberapa ruas jalan dan saluran air yang akan kita tingkatkan agar tidak tenggelam saat hujan deras maupun pasang besar,” tambahnya.

Adapun lokasi yang ditinjau Bupati dan Wakil Bupati Rohil berada di Jalan Pelabuhan Baru Kelurahan Bagan Barat, Jalan Kampung Pelabuhan Lama (KPL) Kelurahan Bagan Hulu dan Bagan Punak Pesisir. Lalu jalan utama dari pertengahan jalan sampai ujung pelabuhan di Kelurahan Bagan Barat.

Dalam peninjauannya tersebut, Bistamam dan Jhony Charles menyempatkan diri menyapa beberapa warga dan berdialog terkait kondisi  daerah sekitar yang selalu terdampak banjir jika musim hujan dan pasang rob.(amn/ilo/fad)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari