Jumat, 20 September 2024

Mahasiswa Aceh Dipulangkan 16 Februari

BANDA ACEH (RIAUPOS.CO) — Posko layanan informasi masyarakat Aceh di Kota Wuhan, Cina dipindahkan dari Dinas Sosial Aceh ke Dinas Kesehatan Aceh. Pemindahan itu efektif dimulai mulai hari ini, Rabu (12/2).

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Sosial Aceh, Alhudri, saat menggelar konferensi pers dan makan bersama dalam rangka pemindahan posko informasi masyarakat Aceh di Wuhan di Dinas Sosial Aceh, Selasa, (11/2).

Sebelumnya, sejak Ahad (26/1) lalu Pemerintah Aceh membuka posko komunikasi guna mempermudah pemantauan informasi mahasiswa Aceh yang terisolir virus corona di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.

Alhudri mengatakan, total mahasiswa Aceh yang berada di Cina berjumlah 65 orang. Sebanyak 13 orang yang dipulangkan dari Kota Wuhan kini sedang diobservasi di Pulau Natuna, sementara di Kota Changcun, masih terdapat 2 orang lagi mahasiswa Aceh. Sisanya, ada yang sudah pulang secara mandiri ada juga yang dipulangkan oleh pemerintah Aceh.

- Advertisement -
Baca Juga:  Eks Stafsus Ignasius Jonan Meninggal

"Yang dua orang di Changcung itu, besok satu di antaranya akan berangkat pulang ke Aceh, sementara satu lagi memilih tetap menetap di sana," kata Alhudri.

Alhudri mengaku, pihaknya terus menjalin komunikasi dengan mahasiswa Aceh yang kini sedang diobservasi di Natuna. Ia mengatakan, mereka dalam keadaan yang sehat.

- Advertisement -

"Informasinya, mahasiswa Aceh yang sedang diobservasi itu akan dipulangkan pada tanggal 16 Februari 2020 mendatang. Mereka terlebih dahulu dibawa ke Jakarta, lalu di sana akan ada proses penyerahan dari Kementerian Luar Negeri RI kepada pemerintah Aceh," ungkap Alhudri.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr Hanif menyampaikan rasa syukurnya, itu dikarenakan tidak ada satupun warga Aceh yang terkena kasus corona. Namun  Hanif, mengingatkan, agar tidak perlu resah, tapi harus selalu waspada.

Baca Juga:  Perang Balkan, Kroasia, dan Luka Modric

"Virus corona belum berhenti setiap hari. Kasusnya bertambah lebih kurang 3.000 setiap hari di Cina disamping ada 26 negara lain, ini sangat progresif. Kita sebagai orang Aceh yang  harus kita lakukan ialah mencegah agar virus itu tidak masuk ke Indonesia," ujarnya.(mag82/min/jpg)

BANDA ACEH (RIAUPOS.CO) — Posko layanan informasi masyarakat Aceh di Kota Wuhan, Cina dipindahkan dari Dinas Sosial Aceh ke Dinas Kesehatan Aceh. Pemindahan itu efektif dimulai mulai hari ini, Rabu (12/2).

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Sosial Aceh, Alhudri, saat menggelar konferensi pers dan makan bersama dalam rangka pemindahan posko informasi masyarakat Aceh di Wuhan di Dinas Sosial Aceh, Selasa, (11/2).

Sebelumnya, sejak Ahad (26/1) lalu Pemerintah Aceh membuka posko komunikasi guna mempermudah pemantauan informasi mahasiswa Aceh yang terisolir virus corona di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.

Alhudri mengatakan, total mahasiswa Aceh yang berada di Cina berjumlah 65 orang. Sebanyak 13 orang yang dipulangkan dari Kota Wuhan kini sedang diobservasi di Pulau Natuna, sementara di Kota Changcun, masih terdapat 2 orang lagi mahasiswa Aceh. Sisanya, ada yang sudah pulang secara mandiri ada juga yang dipulangkan oleh pemerintah Aceh.

Baca Juga:  DLH Kembali Lakukan Normalisasi Lingkungan

"Yang dua orang di Changcung itu, besok satu di antaranya akan berangkat pulang ke Aceh, sementara satu lagi memilih tetap menetap di sana," kata Alhudri.

Alhudri mengaku, pihaknya terus menjalin komunikasi dengan mahasiswa Aceh yang kini sedang diobservasi di Natuna. Ia mengatakan, mereka dalam keadaan yang sehat.

"Informasinya, mahasiswa Aceh yang sedang diobservasi itu akan dipulangkan pada tanggal 16 Februari 2020 mendatang. Mereka terlebih dahulu dibawa ke Jakarta, lalu di sana akan ada proses penyerahan dari Kementerian Luar Negeri RI kepada pemerintah Aceh," ungkap Alhudri.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr Hanif menyampaikan rasa syukurnya, itu dikarenakan tidak ada satupun warga Aceh yang terkena kasus corona. Namun  Hanif, mengingatkan, agar tidak perlu resah, tapi harus selalu waspada.

Baca Juga:  Pemerintah Minta Kejagung Tuntaskan Perkara Djoko Tjandra dan Jiwasraya

"Virus corona belum berhenti setiap hari. Kasusnya bertambah lebih kurang 3.000 setiap hari di Cina disamping ada 26 negara lain, ini sangat progresif. Kita sebagai orang Aceh yang  harus kita lakukan ialah mencegah agar virus itu tidak masuk ke Indonesia," ujarnya.(mag82/min/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari