Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Krisis Ukraina Memanas, Ini Ancaman Rusia

MOSKOW (RIAUPOS.CO) – Rusia memperingatkan ancaman krisis rudal baru di Eropa di tengah ketenganan Moskow dan negara Barat soal tudingan Amerika Serikat dan NATO jika Moskow tengah merencanakan invasi ke Ukraina awal 2022.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, menyalahkan Amerika Serikat dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) lantaran memperluas kemampuan militer mereka di Eropa timur dekat perbatasan negaranya.

Dilansir Reuters, Ryabkov mewanti-wanti Eropa untuk meredam ketegangan sebelum terlambat dan berubah menjadi krisis rudal seperti saat Perang Dingin dulu.

Ia bahkan membandingkan ancaman krisis rudal saat ini seperti Krisis Misil Kuba di tahun 1962, di mana AS dan Uni Soviet sedikit lagi menuju perang nuklir skala penuh.

Baca Juga:  Gus Yaqut Berharap Gerakan Wakaf Uang ASN Kemenag Dirasakan Umat

"Anda tahu, itu bisa benar-benar terjadi. Jika hal-hal tersebut berlanjut sangat mungkin tiba-tiba Anda berada dalam peristiwa serupa," ujar Ryabkov saat ditanya ketegangan di Ukraina dapat berubah menyerupai kebuntuan Perang Dingin seperti dikutip Press TV.

Selama beberapa pekan terakhir ,Rusia dan sekutu AS seperti NATO dan Uni Eropa saling tuduh menyebabkan ketegangan di kawasan.

Amerika dan kawan-kawannya menuduh Rusia tengah merencanakan invasi ke Ukraina. Moskow kemudian menuduh Kiev menyebarkan berita bohong soal rencana invasi tersebut.

Akibat ketegangan tersebut, Presiden AS, Joe Biden dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, menggelar pertemuan virtual. Dalam pertemuan itu, Biden memperingati sanksi dan konsekuensi jika memutuskan menginvasi Ukraina.

Baca Juga:  Ketahui Risiko Kanker Lebih Dini dengan CArisk

AS sebelumnya, mengaku memiliki bukti bahwa Rusia akan melakukan serbuan ke Ukraina. Namun, Moskow membantah temuan tersebut.

Sumber: AFP/News/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

 

MOSKOW (RIAUPOS.CO) – Rusia memperingatkan ancaman krisis rudal baru di Eropa di tengah ketenganan Moskow dan negara Barat soal tudingan Amerika Serikat dan NATO jika Moskow tengah merencanakan invasi ke Ukraina awal 2022.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, menyalahkan Amerika Serikat dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) lantaran memperluas kemampuan militer mereka di Eropa timur dekat perbatasan negaranya.

- Advertisement -

Dilansir Reuters, Ryabkov mewanti-wanti Eropa untuk meredam ketegangan sebelum terlambat dan berubah menjadi krisis rudal seperti saat Perang Dingin dulu.

Ia bahkan membandingkan ancaman krisis rudal saat ini seperti Krisis Misil Kuba di tahun 1962, di mana AS dan Uni Soviet sedikit lagi menuju perang nuklir skala penuh.

- Advertisement -
Baca Juga:  Pergantian Panglima TNI, Tunggu Surpres Awal November

"Anda tahu, itu bisa benar-benar terjadi. Jika hal-hal tersebut berlanjut sangat mungkin tiba-tiba Anda berada dalam peristiwa serupa," ujar Ryabkov saat ditanya ketegangan di Ukraina dapat berubah menyerupai kebuntuan Perang Dingin seperti dikutip Press TV.

Selama beberapa pekan terakhir ,Rusia dan sekutu AS seperti NATO dan Uni Eropa saling tuduh menyebabkan ketegangan di kawasan.

Amerika dan kawan-kawannya menuduh Rusia tengah merencanakan invasi ke Ukraina. Moskow kemudian menuduh Kiev menyebarkan berita bohong soal rencana invasi tersebut.

Akibat ketegangan tersebut, Presiden AS, Joe Biden dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, menggelar pertemuan virtual. Dalam pertemuan itu, Biden memperingati sanksi dan konsekuensi jika memutuskan menginvasi Ukraina.

Baca Juga:  Ghosn Cilukba

AS sebelumnya, mengaku memiliki bukti bahwa Rusia akan melakukan serbuan ke Ukraina. Namun, Moskow membantah temuan tersebut.

Sumber: AFP/News/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari