DUMAI (RIAUPOS.CO) — Kasus mayat terapis Eka Riana Siahaan (39) yang ditemukan tidak bernyawa di Kamar 110 Wisma Elit, Jalan Diponegoro, Rabu (27/11) lalu menemui titik terang. Kapolsek Dumai Kota Iptu Hardiyanto menyebutkan kasus tersebut setelah diselidiki ada dugaan pembunuhan.
"Saat ini masih kami selidiki lebih lanjut, memang dari hasil penyidikan kami ada indikasi kuat korban meninggal dibunuh," ujar Iptu Hardiyanto, Senin (9/12).
Ia mengatakan kendati keluarga korban enggan mengotopsi mayat korban, pihak tetap melanjutkan kasus tersebut dengan beberapa petunjuk dan bukti lainnya. "Ada dua orang yang diduga kuat menjadi pelaku, identitas mereka berdua sudah kami kantongi," tuturnya.
Terkait Identitas diduga pelaku, pria yang akrab disapa Anto tersebut belum bisa mengungkapkan karena masih dalam tahap penyelidikan. "Mudah-mudahan perkara ini segera selesai dan pelaku bisa kami tangkap," ujarnya.
Seperti diketahui, Eka ditemukan pihak hotel dalam keadaan tidak bernyawa, ia tergeletak dengan kondisi ada luka di bagian leher dan mulut mengeluarkan busa.
Eka diketahui merupakan warga Medan, Sumatera Utara. Korban diketahui mulai menginap sejak 13 November 2019 lalu. Diketahui wanita berprofesi sebagai tukang pijat atau terapis pijat tinggal seorang diri di kamar tersebut.
Pada saat itu pihak kepolisian mengamankan sejumlah barang bukti yaitu, 3 unit handphone dan peralatan kosmetik yang ditemukan didalam kamar tempat korban menginap. "Dua orang yang diduga terlibat tersebut berjenis kelamin pria dan wanita, kami masih melacak keberadaan mereka," tutupnya.(hsb)
DUMAI (RIAUPOS.CO) — Kasus mayat terapis Eka Riana Siahaan (39) yang ditemukan tidak bernyawa di Kamar 110 Wisma Elit, Jalan Diponegoro, Rabu (27/11) lalu menemui titik terang. Kapolsek Dumai Kota Iptu Hardiyanto menyebutkan kasus tersebut setelah diselidiki ada dugaan pembunuhan.
"Saat ini masih kami selidiki lebih lanjut, memang dari hasil penyidikan kami ada indikasi kuat korban meninggal dibunuh," ujar Iptu Hardiyanto, Senin (9/12).
- Advertisement -
Ia mengatakan kendati keluarga korban enggan mengotopsi mayat korban, pihak tetap melanjutkan kasus tersebut dengan beberapa petunjuk dan bukti lainnya. "Ada dua orang yang diduga kuat menjadi pelaku, identitas mereka berdua sudah kami kantongi," tuturnya.
Terkait Identitas diduga pelaku, pria yang akrab disapa Anto tersebut belum bisa mengungkapkan karena masih dalam tahap penyelidikan. "Mudah-mudahan perkara ini segera selesai dan pelaku bisa kami tangkap," ujarnya.
- Advertisement -
Seperti diketahui, Eka ditemukan pihak hotel dalam keadaan tidak bernyawa, ia tergeletak dengan kondisi ada luka di bagian leher dan mulut mengeluarkan busa.
Eka diketahui merupakan warga Medan, Sumatera Utara. Korban diketahui mulai menginap sejak 13 November 2019 lalu. Diketahui wanita berprofesi sebagai tukang pijat atau terapis pijat tinggal seorang diri di kamar tersebut.
Pada saat itu pihak kepolisian mengamankan sejumlah barang bukti yaitu, 3 unit handphone dan peralatan kosmetik yang ditemukan didalam kamar tempat korban menginap. "Dua orang yang diduga terlibat tersebut berjenis kelamin pria dan wanita, kami masih melacak keberadaan mereka," tutupnya.(hsb)