Tips Memilih Disinfektan Ramah Anak

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kegiatan belajar mengajar mulai kembali dilakukan secara tatap muka seiring menurunnya angka penularan Covid-19 di Indonesia. Kendati demikian, masih banyak orang tua yang was-was karena kemungkinan tertular masih ada.

Sebagaimana yang sudah diketahui, Covid-19 adalah virus yang terbilang ‘bandel’ karena bisa menempel di mana saja dengan umur yang variatif. Di plastik, virus ini bisa hidup selama 5 hari, alumunium 2-8 jam, kertas 4-5 hari, kaca 4 hari, besi 48 jam, dan kayu 2 hari.

- Advertisement -

Hal ini yang membuat tidak ada yang bisa menjamin kalau lingkungan sekolah aman. Penularan tetap bisa terjadi jika ada yang lengah.

Sejak hidup di masa pandemi, disinfektan menjadi salah satu hal yang lumrah dipakai dan wajib dibawa buat beberapa orang. Belakangan, sudah muncul disinfektan dengan bentuk spray alias semprot. Penggunaannya terbilang praktis karena cukup dismprotkan saja membersihkan area tertentu.

- Advertisement -

Makanya, disinfektan perlu disiapkan oleh para orang tua buat anak-anak mereka. Namun, seperti apa disinfektan yang aman?

1. Menggunakan Bahan Baku Alami

Cairan yang digunakan dalam disinfektan mengandung beberapa bahan kimia. Zat kimia tersebut digunakan untuk membunuh kuman, parasit, virus dan bakteri. Pilihlah produk disinfektan yang memang didesain khusus untuk anak–anak, kandungan dan bahan baku alami yang dikembangkan secara khusus untuk anak–anak.

2. Semprotan Halus

Sebuah produk disinfektan yang baik dapat diketahui dari hasil semprotan yang dikeluarkan. Pilih cairan disinfektan yang mempunyai hasil seprotan halus. Semprotan halus menandakan ukuran partikel yang dihasilkan. Semakin kecil ukuran partikel semprotan, maka semakin efektif pula cairan disinfektan membunuh kuman.

3. Memiliki Kandungan Herbal

Beberapa produk disinfektan memiliki kandungan zat kimia yang tidak ramah kepada anak. Pilihlah produk disinfektan yang memiliki kandungan herbal agar aman untuk anak-anak. Produk-produk disinfektan yang mengandung bahan herbal dapat diketahui dari label khusus pada kemasannya.

4. Tidak Mudah Korosi

Pastikan produk tersebut memiliki bahan yang tidak mudah menimbulkan korosi. “Mengenalinya mudah, jika kita menyemprotkan ke suatu area maka area tersebut akan cepat kering. Selain itu, tidak akan merusak perabotan Anda. Ingat, jika perabotan saja bisa rusak itu berbahaya bagi kesehatan Anda,” tutur Direktur PT Sumber Sehat Mandiri sebagai principle Disinfektan GOKU, Yudhi Saputra dalam keterangannya dikutip dari JawaPos.com.

Yudhi mengatakan, kebanyakan produk disinfektan yang beredar di pasaran masih menggunakan bahan besi kaleng dalam pengemasannnya. Kemasan dari bahan seng dapat dapat bereaksi sehingga menghasilkan zat karsinogen yang lama kelamaan memicu penyakit kanker.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Eka G Putra

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kegiatan belajar mengajar mulai kembali dilakukan secara tatap muka seiring menurunnya angka penularan Covid-19 di Indonesia. Kendati demikian, masih banyak orang tua yang was-was karena kemungkinan tertular masih ada.

Sebagaimana yang sudah diketahui, Covid-19 adalah virus yang terbilang ‘bandel’ karena bisa menempel di mana saja dengan umur yang variatif. Di plastik, virus ini bisa hidup selama 5 hari, alumunium 2-8 jam, kertas 4-5 hari, kaca 4 hari, besi 48 jam, dan kayu 2 hari.

Hal ini yang membuat tidak ada yang bisa menjamin kalau lingkungan sekolah aman. Penularan tetap bisa terjadi jika ada yang lengah.

Sejak hidup di masa pandemi, disinfektan menjadi salah satu hal yang lumrah dipakai dan wajib dibawa buat beberapa orang. Belakangan, sudah muncul disinfektan dengan bentuk spray alias semprot. Penggunaannya terbilang praktis karena cukup dismprotkan saja membersihkan area tertentu.

Makanya, disinfektan perlu disiapkan oleh para orang tua buat anak-anak mereka. Namun, seperti apa disinfektan yang aman?

1. Menggunakan Bahan Baku Alami

Cairan yang digunakan dalam disinfektan mengandung beberapa bahan kimia. Zat kimia tersebut digunakan untuk membunuh kuman, parasit, virus dan bakteri. Pilihlah produk disinfektan yang memang didesain khusus untuk anak–anak, kandungan dan bahan baku alami yang dikembangkan secara khusus untuk anak–anak.

2. Semprotan Halus

Sebuah produk disinfektan yang baik dapat diketahui dari hasil semprotan yang dikeluarkan. Pilih cairan disinfektan yang mempunyai hasil seprotan halus. Semprotan halus menandakan ukuran partikel yang dihasilkan. Semakin kecil ukuran partikel semprotan, maka semakin efektif pula cairan disinfektan membunuh kuman.

3. Memiliki Kandungan Herbal

Beberapa produk disinfektan memiliki kandungan zat kimia yang tidak ramah kepada anak. Pilihlah produk disinfektan yang memiliki kandungan herbal agar aman untuk anak-anak. Produk-produk disinfektan yang mengandung bahan herbal dapat diketahui dari label khusus pada kemasannya.

4. Tidak Mudah Korosi

Pastikan produk tersebut memiliki bahan yang tidak mudah menimbulkan korosi. “Mengenalinya mudah, jika kita menyemprotkan ke suatu area maka area tersebut akan cepat kering. Selain itu, tidak akan merusak perabotan Anda. Ingat, jika perabotan saja bisa rusak itu berbahaya bagi kesehatan Anda,” tutur Direktur PT Sumber Sehat Mandiri sebagai principle Disinfektan GOKU, Yudhi Saputra dalam keterangannya dikutip dari JawaPos.com.

Yudhi mengatakan, kebanyakan produk disinfektan yang beredar di pasaran masih menggunakan bahan besi kaleng dalam pengemasannnya. Kemasan dari bahan seng dapat dapat bereaksi sehingga menghasilkan zat karsinogen yang lama kelamaan memicu penyakit kanker.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Eka G Putra

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya