- Advertisement -
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Olga Tokarczuk dari Polandia dan Peter Handke dari Austria dinobatkan sebagai peraih Nobel Sastra. Masing-masing mendapat hadiah utuh SEK 9 juta atau setara dengan Rp 12,9 miliar. Tokarczuk dinobatkan sebagai pemenang 2018 dan Handke periode tahun ini.
Tahun lalu pemenang Nobel Sastra tak diumumkan karena Katarina Frostenson, salah seorang anggota Swedish Academy, lembaga pemilih pemenang Nobel, mundur lantaran suaminya tersandung kasus pemerkosaan.
- Advertisement -
Di antara dua peraih Nobel Sastra itu, Handke menjadi sorotan. Penulis novel 76 tahun tersebut adalah sosok kontroversial. Dia adalah pendukung Serbia dalam Perang Balkan. Dia bahkan memberikan pidato penghormatan dalam pemakaman mantan pemimpin Serbia Slobodan Milosevic. Padahal, Milosevic dituduh sebagai pelaku genosida dan kejahatan perang lainnya.
Pada 2014, Handke juga menyerukan agar Nobel Sastra ditiadakan. Menurut dia, itu hanya membuat si pemenang seperti menjalani penobatan palsu dan mendapat perhatian sesaat di enam halaman koran. Tapi, toh saat ini dia dan Tokarczuk memastikan mau menerima penghargaan beserta hadiahnya.
Tokarczuk, di pihak lain, adalah sosok yang dinilai sebagai penulis novel paling berbakat di generasinya. Dia dan penerjemah novel Flights karyanya, Jennifer Croft, berhasil mendapat penghargaan Booker International Prize.
- Advertisement -
“Saya tak percaya telah menang (Nobel Sastra). Saya senang telah memenanginya bersama Handke, penulis favorit saya,” ujarnya saat diwawancarai salah satu stasiun radio Swedia seperti dikutip Agence France-Presse.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Olga Tokarczuk dari Polandia dan Peter Handke dari Austria dinobatkan sebagai peraih Nobel Sastra. Masing-masing mendapat hadiah utuh SEK 9 juta atau setara dengan Rp 12,9 miliar. Tokarczuk dinobatkan sebagai pemenang 2018 dan Handke periode tahun ini.
Tahun lalu pemenang Nobel Sastra tak diumumkan karena Katarina Frostenson, salah seorang anggota Swedish Academy, lembaga pemilih pemenang Nobel, mundur lantaran suaminya tersandung kasus pemerkosaan.
- Advertisement -
Di antara dua peraih Nobel Sastra itu, Handke menjadi sorotan. Penulis novel 76 tahun tersebut adalah sosok kontroversial. Dia adalah pendukung Serbia dalam Perang Balkan. Dia bahkan memberikan pidato penghormatan dalam pemakaman mantan pemimpin Serbia Slobodan Milosevic. Padahal, Milosevic dituduh sebagai pelaku genosida dan kejahatan perang lainnya.
Pada 2014, Handke juga menyerukan agar Nobel Sastra ditiadakan. Menurut dia, itu hanya membuat si pemenang seperti menjalani penobatan palsu dan mendapat perhatian sesaat di enam halaman koran. Tapi, toh saat ini dia dan Tokarczuk memastikan mau menerima penghargaan beserta hadiahnya.
- Advertisement -
Tokarczuk, di pihak lain, adalah sosok yang dinilai sebagai penulis novel paling berbakat di generasinya. Dia dan penerjemah novel Flights karyanya, Jennifer Croft, berhasil mendapat penghargaan Booker International Prize.
“Saya tak percaya telah menang (Nobel Sastra). Saya senang telah memenanginya bersama Handke, penulis favorit saya,” ujarnya saat diwawancarai salah satu stasiun radio Swedia seperti dikutip Agence France-Presse.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman