Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Alam Pakai Gunting, Fitri Pegang Kunai, Peran Penyerang Wiranto

JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Senjata apa yang dipakai Syahrial untuk menusuk Wiranto? Versi polisi, Syahrial Alamsyah alias Alam menggunakan senjata tajam bernama kunai. Itu adalah senjata tajam yang biasa diasosiasikan dengan ninja Jepang. Juga bisa dipakai untuk alat memanjat di tembok.

Sedangkan Fitri Andriana yang biasa disapa Pipit menggunakan gunting untuk menyerang polisi dan para pengawal Wiranto.

Namun, versi lain diperoleh Radar Banten yang mewawancarai beberapa saksi mata di lokasi kejadian. Salah satunya adalah Fachri Maulana, siswa kelas VIII SMPN 1 Menes. Fachri melihat sendiri seorang pria dan perempuan bercadar yang sama-sama memegang senjata tajam.
Mereka menyerang Wiranto secara membabi buta. Dua pelaku, menurut Fachri, sudah ada di lokasi kejadian sebelum Wiranto bersama rombongan tiba. Mereka berdiri di depan gapura sebelum pintu masuk kawasan Alun-Alun Menes.

Fachri melihat Alam menyerang lebih dulu. Versi Fachri, Alam menusuk Wiranto dengan menggunakan gunting. Saat beberapa petugas berusaha meringkusnya, terlihat seorang perempuan bercadar menyerang dengan menggunakan kunai. Dia menusuk beberapa orang dari belakang. Korbannya adalah Kapolsek Menes Kompol Dariyanto dan politikus Hanura Fuad Sauki yang mengawal Wiranto.

Baca Juga:  Dipanggil Pihak Kampus, BEM UI Bawa-Bawa Fadjroel

Sementara itu, Asiah Ahyani, warga Kampung Pamatang, Desa Cigandeng, Kecamatan Menes, tak sengaja merekam peristiwa itu. Menurut dia, Wiranto sempat tersungkur ke pondasi tempat penahan tanah sekitar Alun-Alun Menes setelah ditusuk pelaku. ’’Baju batik dan kaus dalam putih Pak Wiranto langsung berlumur darah di bagian perut,’’ katanya.

Menurut Radar Banten, Alam adalah warga Desa Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Sumatera Utara. Istrinya, Fitri Andriana alias Pipit, adalah warga Desa Sitanggai, Brebes. Alam tinggal ngontrak di Kampung Sawah, Desa Menes, sejak setahun lalu. Sementara itu, Pipit baru ikut tinggal bersama Alam sekitar dua bulan lalu.

Ketua RT 4, RW 5, Kampung Sawah, Desa Menes, Ahmad Sanusi menyatakan bahwa Alam adalah sosok yang sangat tertutup. ’’Warga jarang yang kenal dia. Hanya ketemu saat salat berjamaah di masjid,’’ ujarnya. Dia mengatakan bahwa Pipit adalah istri baru Alam. ’’Namanya saya enggak tahu. Tetapi, Alam punya anak satu dari istrinya yang lama,’’ katanya.

Baca Juga:  Kasus Positif Covid-19 Bertambah Tiga di Dumai, Salah Satunya Ibu Melahirkan

Editor : Deslina
Sumber: Jawapos.com

JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Senjata apa yang dipakai Syahrial untuk menusuk Wiranto? Versi polisi, Syahrial Alamsyah alias Alam menggunakan senjata tajam bernama kunai. Itu adalah senjata tajam yang biasa diasosiasikan dengan ninja Jepang. Juga bisa dipakai untuk alat memanjat di tembok.

Sedangkan Fitri Andriana yang biasa disapa Pipit menggunakan gunting untuk menyerang polisi dan para pengawal Wiranto.

- Advertisement -
Namun, versi lain diperoleh Radar Banten yang mewawancarai beberapa saksi mata di lokasi kejadian. Salah satunya adalah Fachri Maulana, siswa kelas VIII SMPN 1 Menes. Fachri melihat sendiri seorang pria dan perempuan bercadar yang sama-sama memegang senjata tajam.
Mereka menyerang Wiranto secara membabi buta. Dua pelaku, menurut Fachri, sudah ada di lokasi kejadian sebelum Wiranto bersama rombongan tiba. Mereka berdiri di depan gapura sebelum pintu masuk kawasan Alun-Alun Menes.

Fachri melihat Alam menyerang lebih dulu. Versi Fachri, Alam menusuk Wiranto dengan menggunakan gunting. Saat beberapa petugas berusaha meringkusnya, terlihat seorang perempuan bercadar menyerang dengan menggunakan kunai. Dia menusuk beberapa orang dari belakang. Korbannya adalah Kapolsek Menes Kompol Dariyanto dan politikus Hanura Fuad Sauki yang mengawal Wiranto.

Baca Juga:  Dipanggil Pihak Kampus, BEM UI Bawa-Bawa Fadjroel

Sementara itu, Asiah Ahyani, warga Kampung Pamatang, Desa Cigandeng, Kecamatan Menes, tak sengaja merekam peristiwa itu. Menurut dia, Wiranto sempat tersungkur ke pondasi tempat penahan tanah sekitar Alun-Alun Menes setelah ditusuk pelaku. ’’Baju batik dan kaus dalam putih Pak Wiranto langsung berlumur darah di bagian perut,’’ katanya.

- Advertisement -

Menurut Radar Banten, Alam adalah warga Desa Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Sumatera Utara. Istrinya, Fitri Andriana alias Pipit, adalah warga Desa Sitanggai, Brebes. Alam tinggal ngontrak di Kampung Sawah, Desa Menes, sejak setahun lalu. Sementara itu, Pipit baru ikut tinggal bersama Alam sekitar dua bulan lalu.

Ketua RT 4, RW 5, Kampung Sawah, Desa Menes, Ahmad Sanusi menyatakan bahwa Alam adalah sosok yang sangat tertutup. ’’Warga jarang yang kenal dia. Hanya ketemu saat salat berjamaah di masjid,’’ ujarnya. Dia mengatakan bahwa Pipit adalah istri baru Alam. ’’Namanya saya enggak tahu. Tetapi, Alam punya anak satu dari istrinya yang lama,’’ katanya.

Baca Juga:  Cegah Corona, RAPP Sosialisasikan Gaya Hidup Bersih dan Sehat

Editor : Deslina
Sumber: Jawapos.com

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari