TOKYO (RIAUPOS.CO) – Pemakaman mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dijadwalkan pada 12 Juli besok. Pemakaman akan dilakukan di kota kelahirannya. Menurut Kyodo News, pemakaman pemimpin Jepang yang tewas ditembak itu diperkirakan akan berlangsung di kampung halamannya di Shimonoseki yang terletak di prefektur Yamaguchi. Pada Sabtu, 9 Juli lalu, jenazahnya dibawa ke ibu kota, Tokyo.
Sebelumnya, pada 8 Juli, seorang pria bersenjata menembaki Abe dari belakang saat dia menyampaikan pidato kampanye di sebuah jalan di prefektur Nara, Jepang. Setelah insiden itu, Abe dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi hentu napas dan kritis. Lalu dia meninggal beberapa jam kemudian. Pelaku yang mengaku sakit hati kepadanya pun ditangkap seperti dilansir dari Republic World.
Reaksi Para Pemimpin Dunia
Beberapa pemimpin di seluruh dunia menyampaikan belasungkawa kepada Jepang dan keluarga Abe setelah insiden tragis tersebut. Dalam sebuah pernyataan, Perdana Menteri Narendra Modi bersama dengan Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese memuji Abe sebagai ‘pemimpin transformatif’.
Biden mengucapkam rasa simpati dan kehilangan hingga instruksi mengibarkan bendera setengah tiang. Presiden Rusia Vladimir Putin ikut berduka cita dan mengutuk peristiwa itu. Akan tetapi Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak bisa menghadiri pemakaman mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, yang terbunuh pada 8 Juli. Kremlin mengutuk insiden tersebut dan menyampaikan belasungkawa setelah kematian pemimpin Jepang tersebut.
“Putin, tidak. Sisanya tergantung pada aturan protokol,” kata Peskov kepada kantor berita TASS , ketika ditanya tentang partisipasi Presiden Rusia, dikutip dari republicworld.com, Senin (11/7).
Juru bicara Kremlin lebih lanjut menyatakan bahwa Abe adalah patriot sejati Jepang yang secara aktif mengejar solusi diplomatik sambil terus membela kepentingan nasional. Abe memiliki hubungan yang sangat baik dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Menurut laporan, ada lebih dari 25 pertemuan antara Putin dan Abe. Pada 2018 dan 2019, mereka menghadiri upacara pembukaan dan penutupan selama bertahun-tahun interaksi budaya antara kedua negara. Selain itu, kedua pemimpin juga menghadiri perjamuan gala untuk festival musik “Stars of the White Nights” di luar St. Petersburg dan berbicara dengan kru Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) melalui tautan video. Mereka dikabarkan terakhir bertemu pada 2019.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman
TOKYO (RIAUPOS.CO) – Pemakaman mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dijadwalkan pada 12 Juli besok. Pemakaman akan dilakukan di kota kelahirannya. Menurut Kyodo News, pemakaman pemimpin Jepang yang tewas ditembak itu diperkirakan akan berlangsung di kampung halamannya di Shimonoseki yang terletak di prefektur Yamaguchi. Pada Sabtu, 9 Juli lalu, jenazahnya dibawa ke ibu kota, Tokyo.
Sebelumnya, pada 8 Juli, seorang pria bersenjata menembaki Abe dari belakang saat dia menyampaikan pidato kampanye di sebuah jalan di prefektur Nara, Jepang. Setelah insiden itu, Abe dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi hentu napas dan kritis. Lalu dia meninggal beberapa jam kemudian. Pelaku yang mengaku sakit hati kepadanya pun ditangkap seperti dilansir dari Republic World.
- Advertisement -
Reaksi Para Pemimpin Dunia
- Advertisement -
Beberapa pemimpin di seluruh dunia menyampaikan belasungkawa kepada Jepang dan keluarga Abe setelah insiden tragis tersebut. Dalam sebuah pernyataan, Perdana Menteri Narendra Modi bersama dengan Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese memuji Abe sebagai ‘pemimpin transformatif’.
Biden mengucapkam rasa simpati dan kehilangan hingga instruksi mengibarkan bendera setengah tiang. Presiden Rusia Vladimir Putin ikut berduka cita dan mengutuk peristiwa itu. Akan tetapi Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak bisa menghadiri pemakaman mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, yang terbunuh pada 8 Juli. Kremlin mengutuk insiden tersebut dan menyampaikan belasungkawa setelah kematian pemimpin Jepang tersebut.
“Putin, tidak. Sisanya tergantung pada aturan protokol,” kata Peskov kepada kantor berita TASS , ketika ditanya tentang partisipasi Presiden Rusia, dikutip dari republicworld.com, Senin (11/7).
Juru bicara Kremlin lebih lanjut menyatakan bahwa Abe adalah patriot sejati Jepang yang secara aktif mengejar solusi diplomatik sambil terus membela kepentingan nasional. Abe memiliki hubungan yang sangat baik dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Menurut laporan, ada lebih dari 25 pertemuan antara Putin dan Abe. Pada 2018 dan 2019, mereka menghadiri upacara pembukaan dan penutupan selama bertahun-tahun interaksi budaya antara kedua negara. Selain itu, kedua pemimpin juga menghadiri perjamuan gala untuk festival musik “Stars of the White Nights” di luar St. Petersburg dan berbicara dengan kru Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) melalui tautan video. Mereka dikabarkan terakhir bertemu pada 2019.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman