Minggu, 7 Juli 2024

Ada Panah Beracun Hingga Bom Molotov yang Dibawa Perusuh

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Mabes Polri Irjen Pol Mohammad Iqbal menyatakan, massa perusuh saat aksi 21-22 Mei 2019 lalu membawa sejumlah senjata berbahaya. Tujuannya untuk melukai dan menghilangkan nyawa personel kepolisian.

’’Bukan hanya dengan benda kecil, tapi juga benda mematikan, seperti bom molotov. Ada petasan, kalau kecil enggak apa-apa, tapi ini petasan roket, itu sangat bahaya,’’ kata Iqbal di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Selasa (11/6/2019).

Mantan Wakapolda Jawa Timur ini pun menyebut, sebagian massa juga menyiapkan senjata panah beracun yang mematikan dan batu berukuran besar yang telah dipersiapkan sebelum memulai kerusuhan.

- Advertisement -

’’Ada yang membawa panah. Dan parahnya, ini panah beracun. Mereka juga melengkapi diri dengan batu-batu besar,’’ ucap Iqbal. Iqbal menyampaikan, berdasarkan hasil pemeriksaan, massa yang turun saat aksi 21 dan 22 mei memang bertujun membuat keonaran. Tak hanya menyerang petugas, massa perusuh juga menyerang asrama Polri di Petamburan.

Baca Juga:  Digoda Waria

Dalam asrama Polri tersebut, tak hanya keluarga polisi, tapi juga terdapat masyarakat biasa, yang bukan keluarga polisi. Menurutnya, mereka juga menjadi korban dari kerusuhan tersebut.

’’Asrama polri petamburan ini sangat terbuka untuk publik, bahkan ada masyarakat biasa, mereka tidak tahu menahu, mereka penghuni asrama polisi menjadi sasaran penyerangan,’’ tukas mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini.(muhammadridwan)

Sumber: Jawapos.com
Editor: Fopin A Sinaga

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Mabes Polri Irjen Pol Mohammad Iqbal menyatakan, massa perusuh saat aksi 21-22 Mei 2019 lalu membawa sejumlah senjata berbahaya. Tujuannya untuk melukai dan menghilangkan nyawa personel kepolisian.

’’Bukan hanya dengan benda kecil, tapi juga benda mematikan, seperti bom molotov. Ada petasan, kalau kecil enggak apa-apa, tapi ini petasan roket, itu sangat bahaya,’’ kata Iqbal di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Selasa (11/6/2019).

Mantan Wakapolda Jawa Timur ini pun menyebut, sebagian massa juga menyiapkan senjata panah beracun yang mematikan dan batu berukuran besar yang telah dipersiapkan sebelum memulai kerusuhan.

’’Ada yang membawa panah. Dan parahnya, ini panah beracun. Mereka juga melengkapi diri dengan batu-batu besar,’’ ucap Iqbal. Iqbal menyampaikan, berdasarkan hasil pemeriksaan, massa yang turun saat aksi 21 dan 22 mei memang bertujun membuat keonaran. Tak hanya menyerang petugas, massa perusuh juga menyerang asrama Polri di Petamburan.

Baca Juga:  Bupati dan Forkopimda Hadiri HUT Korem

Dalam asrama Polri tersebut, tak hanya keluarga polisi, tapi juga terdapat masyarakat biasa, yang bukan keluarga polisi. Menurutnya, mereka juga menjadi korban dari kerusuhan tersebut.

’’Asrama polri petamburan ini sangat terbuka untuk publik, bahkan ada masyarakat biasa, mereka tidak tahu menahu, mereka penghuni asrama polisi menjadi sasaran penyerangan,’’ tukas mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini.(muhammadridwan)

Sumber: Jawapos.com
Editor: Fopin A Sinaga

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari