Selasa, 11 Maret 2025
spot_img

Banjir Lintas Timur Km 83 Desa Kemang Belum Surut

PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) – Banjir yang menggenangi Jalan Lintas Timur (Jalintim) di Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan belum juga surut, Senin (10/3). Di Km 83, tinggi air masih berkisar 40-45 sentimeter (cm). Di dua titik banjir lainnya yakni Km 78 dan Km 80 ketinggian air rata-rata 25 cm.

Aktivitas moda transportasi terpantau berjalan dengan lancar. Pasalnya, akses jalan darat yang masih bisa ditempuh kendaraan roda empat ke atas ini dengan dua jalur. Namun demikian, pengguna jalan harus memperlambat laju kendaraan saat menerobos genangan air guna mengantisipasi kendaraan mati mesin atau mogok.

Pengendara kendaraan bermotor pun diimbau tetap meningkatkan kewaspadaan saat melintasi Km 83 yang menjadi titik banjir terdalam. “Arus lalu lintas di Km 83 terpantau berjalan dengan lancar karena jalan masih dibuka dua arah,’’ terang Kapolres Pelalawan AKBP Afrizal Asri SIK didampingi Kasatlantas AKP Enggarani Laufria SIK, Senin (10/3).

‘’Meski terjadi perlambatan laju kendaraan, namun kondisi ini tidak berdampak terjadinya antrean. Ya, paling panjang antrean kendaraan  di titik banjir terdalam Km 83 ini hanya sekitar 500 meter. Petugas gabungan TNI/Polri, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), Satpol PP, Dinas Perhubungan masih tetap siaga di lokasi banjir untuk melakukan pengaturan arus lalu lintas,’’ tambahnya.

Kapolres Pelalawan ini berharap kerja sama yang baik dari seluruh pengguna jalan dengan petugas di lokasi banjir demi kepentingan bersama. “Kami tentunya terus mengimbau pengendara kendaraan, khususnya mobil kecil agar tetap mengikuti jalur antrean dan tidak mendahului dengan menerobos jalur berlawanan arah,’’ ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Pelalawan Zulfan. “Jadi, banjir bertahan bukan karena dampak cuaca, tapi akibat luapan pembukaan pintu PLTA. Kalau curah hujan telah mulai berkurang,” tuturnya.

“Saat ini pintu PLTA telah ditutup total. Artinya, kita di bagian hilir akan semakin surut beberapa hari ke depan. Dengan demikian, kita yakin dalam tiga hari ke depan, tinggi permukaan air yang nenggenangi tiga kecamatan di Pelalawan ini akan kembali mengalami penyurutan,” tambahnya.

Di tempat terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pelalawan Leo Nardo didampingi Plt Sekretaris Disdik Atil Mahdar menjelaskan, musibah banjir ini menyebabkan aktivitas pendidikan lumpuh. “Ya, ada sebanyak 24 sekolah di Pelalawan yang diliburkan aktivitas belajar tatap muka akibat banjir dampak meluapnya Sungai Kampar,” bebernya.

Baca Juga:  Ketua KPU Pastikan Wahyu Setiawan Terjaring OTT

Di Pekanbaru, banjir mulai surut. Balai Wilayah Sungai Sumatera III Kementerian Pekerjaan Umum mengerahkan empat mesim robin untuk menyedot air di permukiman warga yang  berada di Jalan Nelayan, Kelurahan Sri Meranti, Senin (10/3).

“Untuk membantu mengurangi air yang ada di dalam cekungan ini, kita coba bantu menyedot air dengan mengerahkan empat mesin robin dengan kapasitas 30 liter per detik. Mudah-mudahan ada progres yang bagus. Soalnya kemarin kami juga mencoba memompa juga, ada pengurangan air sekitar 50 sentimeter,” ujar Hotmauli Tampubolon, Balai Wilayah Sungai Sumatera III Kementerian Pekerjaan Umum.

Ia mengungkapkan, tengah memaksimalkan pintu air yang di parit alam dan di Parit Belanda. “Mudah-mudahan dengan adanya penyedotan ini air bisa terus semakin surut, ditambah lagi nanti dengan faktor cuaca yang panas bisa membantu proses pengeringan, dan surut dari saluran -saluran,” ujarnya.

Warga Perumahan Witayu, Kecamatan Rumbai, Evi Wahyuni mengatakan, air sudah mulai surut dari sebelumnya air merendam rumah, dan saat ini sudah mulai surut. “Sekarang air di sini ketinggiannya sepaha orang dewasa,” ujar Evi Wahyuni.

Ia mengungkapkan, warga sekitar juga telah mendapatkan bantuan. “Kalau bantuan makanan (nasi) hingga saat ini masih berjalan, diantar terus ke warga yang terdampak banjir di sini. Untuk sahur maupun untuk buka. Kami berharap mudah-mudahan airnya cepat surut sehingga warga bisa kembali beraktivitas secara normal,” ujarnya.

Sementara itu, banjir yang merendam Jalan Sudirman ujung  juga berangsur surut dan sudah bisa dilewati kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, Senin (10/3). Namun ada sejumlah lubang di badan jalan yang harus diwaspadai oleh pengendara saat melintas karena tertutup genangan air.

Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru memberikan layanan kesehatan untuk warga yang terdampak banjir di Rumbai, Senin (10/3). “Yang dikeluhkan sekarang kebanyakan gatal-gatal di kaki. Kemudian batuk pilek,” ujar dokter Earfistik Tim Vio Lovya yang bertugas di kawasan Perumahan Witayu Pekanbaru, RW 11.

1.253 Warga Sakit

Data Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, sampai Senin (10/3), warga yang mengalami sakit diare sebanyak 53 orang, sakit ISPA 234 orang, sakit kulit atau gatal-gatal mencapai 537 orang. Untuk penyakit lainnya (demam, flu dan batuk), terdata ada 429 orang. Total warga sakit akibat banjir 1.253 orang.

Plt Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut mengatakan tim kesehatan memantau dan memberikan layanan kesehatan bagi warga yang mengeluhkan sakit tersebut.

Baca Juga:  Ratusan Kios Siap Tampung Pedagang

“Ada 15 tim kesehatan yang setiap harinya keliling memberikan pelayanan kesehatan terhadap warga yang terdampak banjir,” ujarnya.

Sementara itu, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM) Kota Pekanbaru bersama Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) dan Forum Anak Kota Pekanbaru melaksanakan kegiatan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) di Posko Siaga Banjir Jalan Siak II di RT 01 dan 04 RW 1 Kelurahan Palas, Kecamatan Rumbai.

“Kami berharap kegiatan layanan dukungan psikososial bagi warga terdampak banjir ini dapat berjalan dengan baik dan lancar. Semoga bisa memberikan kebahagiaan, hiburan serta manfaat bagi seluruh masyarakat terutama anak-anak dan perempuan yang berada di lokasi yang terdampak banjir,” kata Kadis P3APM, Chairani.

Warga Desa Buluh Cina Mulai Terserang Penyakit

Warga Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar juga mulai diserang penyakit gatal-gatal, deman, batuk, dan flu. ‘’Saya saja juga terjangkit penyakit gatal-gatal karena dampak banjir ini. Anak-anak banyak yang demam,’’ ungkap seorang warga Ahmad Arifin.

Ahmad Arifin menambahkan, mereka kesulitan untuk buang air besar karena rumahnya masih terendam banjir.Warga terpaksa pakai perahu mencari tempat buang air besar.

Kepala Desa Buluh Cina Azrianto menjelaskan, saat ini banjir sudah surut. Ada sekitar hampir 40 persen rumah warga dan jalan masih terendam banjir. Anak-anak SDN 01 Desa Buluh Cina hari masih libur karena sekolah mereka masih terendam banjir.

‘’Walaupun pintu pelimpahan PLTA Kota Panjang sudah ditutup tetapi Desa Buluh Cina ini masih tergenang banjir. Karena letak Desa Buluh Cina ini di muara pertemuan Sungai Subayang (Kamparkiri) dan Sungai Kampar (Kamparkanan) jadi terdampak banjir,’’ jelas Azrianto.

Azrianto menambahkan, akibat lama banjir mengenangi rumah warga, mulai terserang penyakit demam. Karena itu, berharap ada bantuan obat-obatan untuk warga yang terserang penyakit ini.

Di tempat terpisah, Manajer PLTA Koto Panjang Dhani Irwansyah menjelaskan, berdasarkan pembahasan Tim Koordinasi Pengoperasian Bendungan PLTA Koto Panjang maka dilakukan penutupan seluruh pintu pelimpahan waduk.

Dhani Irwansyah menambahkan, sebelumnya lima pintu pelimpahan waduk PLTA Koto dibuka setinggi 30 cm. Penutupan total lima pintu pelimpahan waduk PLTA Koto dilakukan Senin (10/3) pukul 15.00 WIB. ”Diperkirakan penurunan permukaan air Sungai Kampar 20 cm sampai 40 cm dari kondisi terakhir,” tegas Dhani Irwansyah.(amn/ilo/dof/kom)

PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) – Banjir yang menggenangi Jalan Lintas Timur (Jalintim) di Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan belum juga surut, Senin (10/3). Di Km 83, tinggi air masih berkisar 40-45 sentimeter (cm). Di dua titik banjir lainnya yakni Km 78 dan Km 80 ketinggian air rata-rata 25 cm.

Aktivitas moda transportasi terpantau berjalan dengan lancar. Pasalnya, akses jalan darat yang masih bisa ditempuh kendaraan roda empat ke atas ini dengan dua jalur. Namun demikian, pengguna jalan harus memperlambat laju kendaraan saat menerobos genangan air guna mengantisipasi kendaraan mati mesin atau mogok.

Pengendara kendaraan bermotor pun diimbau tetap meningkatkan kewaspadaan saat melintasi Km 83 yang menjadi titik banjir terdalam. “Arus lalu lintas di Km 83 terpantau berjalan dengan lancar karena jalan masih dibuka dua arah,’’ terang Kapolres Pelalawan AKBP Afrizal Asri SIK didampingi Kasatlantas AKP Enggarani Laufria SIK, Senin (10/3).

‘’Meski terjadi perlambatan laju kendaraan, namun kondisi ini tidak berdampak terjadinya antrean. Ya, paling panjang antrean kendaraan  di titik banjir terdalam Km 83 ini hanya sekitar 500 meter. Petugas gabungan TNI/Polri, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), Satpol PP, Dinas Perhubungan masih tetap siaga di lokasi banjir untuk melakukan pengaturan arus lalu lintas,’’ tambahnya.

Kapolres Pelalawan ini berharap kerja sama yang baik dari seluruh pengguna jalan dengan petugas di lokasi banjir demi kepentingan bersama. “Kami tentunya terus mengimbau pengendara kendaraan, khususnya mobil kecil agar tetap mengikuti jalur antrean dan tidak mendahului dengan menerobos jalur berlawanan arah,’’ ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Pelalawan Zulfan. “Jadi, banjir bertahan bukan karena dampak cuaca, tapi akibat luapan pembukaan pintu PLTA. Kalau curah hujan telah mulai berkurang,” tuturnya.

“Saat ini pintu PLTA telah ditutup total. Artinya, kita di bagian hilir akan semakin surut beberapa hari ke depan. Dengan demikian, kita yakin dalam tiga hari ke depan, tinggi permukaan air yang nenggenangi tiga kecamatan di Pelalawan ini akan kembali mengalami penyurutan,” tambahnya.

Di tempat terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pelalawan Leo Nardo didampingi Plt Sekretaris Disdik Atil Mahdar menjelaskan, musibah banjir ini menyebabkan aktivitas pendidikan lumpuh. “Ya, ada sebanyak 24 sekolah di Pelalawan yang diliburkan aktivitas belajar tatap muka akibat banjir dampak meluapnya Sungai Kampar,” bebernya.

Baca Juga:  Banjir di Siak Kecil Belum Surut

Di Pekanbaru, banjir mulai surut. Balai Wilayah Sungai Sumatera III Kementerian Pekerjaan Umum mengerahkan empat mesim robin untuk menyedot air di permukiman warga yang  berada di Jalan Nelayan, Kelurahan Sri Meranti, Senin (10/3).

“Untuk membantu mengurangi air yang ada di dalam cekungan ini, kita coba bantu menyedot air dengan mengerahkan empat mesin robin dengan kapasitas 30 liter per detik. Mudah-mudahan ada progres yang bagus. Soalnya kemarin kami juga mencoba memompa juga, ada pengurangan air sekitar 50 sentimeter,” ujar Hotmauli Tampubolon, Balai Wilayah Sungai Sumatera III Kementerian Pekerjaan Umum.

Ia mengungkapkan, tengah memaksimalkan pintu air yang di parit alam dan di Parit Belanda. “Mudah-mudahan dengan adanya penyedotan ini air bisa terus semakin surut, ditambah lagi nanti dengan faktor cuaca yang panas bisa membantu proses pengeringan, dan surut dari saluran -saluran,” ujarnya.

Warga Perumahan Witayu, Kecamatan Rumbai, Evi Wahyuni mengatakan, air sudah mulai surut dari sebelumnya air merendam rumah, dan saat ini sudah mulai surut. “Sekarang air di sini ketinggiannya sepaha orang dewasa,” ujar Evi Wahyuni.

Ia mengungkapkan, warga sekitar juga telah mendapatkan bantuan. “Kalau bantuan makanan (nasi) hingga saat ini masih berjalan, diantar terus ke warga yang terdampak banjir di sini. Untuk sahur maupun untuk buka. Kami berharap mudah-mudahan airnya cepat surut sehingga warga bisa kembali beraktivitas secara normal,” ujarnya.

Sementara itu, banjir yang merendam Jalan Sudirman ujung  juga berangsur surut dan sudah bisa dilewati kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, Senin (10/3). Namun ada sejumlah lubang di badan jalan yang harus diwaspadai oleh pengendara saat melintas karena tertutup genangan air.

Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru memberikan layanan kesehatan untuk warga yang terdampak banjir di Rumbai, Senin (10/3). “Yang dikeluhkan sekarang kebanyakan gatal-gatal di kaki. Kemudian batuk pilek,” ujar dokter Earfistik Tim Vio Lovya yang bertugas di kawasan Perumahan Witayu Pekanbaru, RW 11.

1.253 Warga Sakit

Data Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, sampai Senin (10/3), warga yang mengalami sakit diare sebanyak 53 orang, sakit ISPA 234 orang, sakit kulit atau gatal-gatal mencapai 537 orang. Untuk penyakit lainnya (demam, flu dan batuk), terdata ada 429 orang. Total warga sakit akibat banjir 1.253 orang.

Plt Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut mengatakan tim kesehatan memantau dan memberikan layanan kesehatan bagi warga yang mengeluhkan sakit tersebut.

Baca Juga:  Tekan Kenaikan Harga, Pemko Segera Gelar Pasar Murah

“Ada 15 tim kesehatan yang setiap harinya keliling memberikan pelayanan kesehatan terhadap warga yang terdampak banjir,” ujarnya.

Sementara itu, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM) Kota Pekanbaru bersama Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) dan Forum Anak Kota Pekanbaru melaksanakan kegiatan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) di Posko Siaga Banjir Jalan Siak II di RT 01 dan 04 RW 1 Kelurahan Palas, Kecamatan Rumbai.

“Kami berharap kegiatan layanan dukungan psikososial bagi warga terdampak banjir ini dapat berjalan dengan baik dan lancar. Semoga bisa memberikan kebahagiaan, hiburan serta manfaat bagi seluruh masyarakat terutama anak-anak dan perempuan yang berada di lokasi yang terdampak banjir,” kata Kadis P3APM, Chairani.

Warga Desa Buluh Cina Mulai Terserang Penyakit

Warga Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar juga mulai diserang penyakit gatal-gatal, deman, batuk, dan flu. ‘’Saya saja juga terjangkit penyakit gatal-gatal karena dampak banjir ini. Anak-anak banyak yang demam,’’ ungkap seorang warga Ahmad Arifin.

Ahmad Arifin menambahkan, mereka kesulitan untuk buang air besar karena rumahnya masih terendam banjir.Warga terpaksa pakai perahu mencari tempat buang air besar.

Kepala Desa Buluh Cina Azrianto menjelaskan, saat ini banjir sudah surut. Ada sekitar hampir 40 persen rumah warga dan jalan masih terendam banjir. Anak-anak SDN 01 Desa Buluh Cina hari masih libur karena sekolah mereka masih terendam banjir.

‘’Walaupun pintu pelimpahan PLTA Kota Panjang sudah ditutup tetapi Desa Buluh Cina ini masih tergenang banjir. Karena letak Desa Buluh Cina ini di muara pertemuan Sungai Subayang (Kamparkiri) dan Sungai Kampar (Kamparkanan) jadi terdampak banjir,’’ jelas Azrianto.

Azrianto menambahkan, akibat lama banjir mengenangi rumah warga, mulai terserang penyakit demam. Karena itu, berharap ada bantuan obat-obatan untuk warga yang terserang penyakit ini.

Di tempat terpisah, Manajer PLTA Koto Panjang Dhani Irwansyah menjelaskan, berdasarkan pembahasan Tim Koordinasi Pengoperasian Bendungan PLTA Koto Panjang maka dilakukan penutupan seluruh pintu pelimpahan waduk.

Dhani Irwansyah menambahkan, sebelumnya lima pintu pelimpahan waduk PLTA Koto dibuka setinggi 30 cm. Penutupan total lima pintu pelimpahan waduk PLTA Koto dilakukan Senin (10/3) pukul 15.00 WIB. ”Diperkirakan penurunan permukaan air Sungai Kampar 20 cm sampai 40 cm dari kondisi terakhir,” tegas Dhani Irwansyah.(amn/ilo/dof/kom)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari