JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama Nur Arifin mengatakan pendaftar umrah asal Indonesia sampai saat ini belum memenuhi hingga satu kloter pemberangkatan.
Padahal, pihaknya sudah merencanakan pemberangkatan umrah perdana pada tanggal 12 Desember 2021 mendatang.
"Jadi permasalahannya bukan belum tahu kapan pemberangkatan perdana. Karena kami sebenarnya sudah membuat rencana pemberangkatan perdana tgl 12 Desember 2021," kata Nur di Jakarta.
"Tapi sampai sekarang jamaah yang daftar umrah belum ada satu kloter," tambahnya.
Meski demikian, Nur tak merinci sudah berapa banyak calon jemah yang mendaftar sampai saat ini. Karena itu, ia meminta kepada para asosiasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) mengirimkan daftar nama untuk berangkat umrah.
Ia juga menceritakan banyak masyarakat yang mengurungkan niatnya untuk mendaftar umrah. Hal itu terjadi lantaran ada informasi karantina 10 hari di Indonesia setelah kepulangan umrah.
"Belum terkumpul satu kloter. Kami masih menunggu asosiasi menyerahkan daftar nama yang siap umrah," kata Nur.
Di sisi lain, Nur menjelaskan bahwa pihak maskapai penerbangan Saudi Airlines melaporkan baru bisa melayani penerbangan setelah 2 minggu dari permintaan pendaftaran untuk terbang.
Tak hanya itu, aspek teknis berupa aplikasi khusus umrah juga masih membutuhkan waktu untuk bisa dibuka.
"Padahal untuk pemberangkatan umrah perlu mengurus visa dulu. Baru setelah visa selesai kita pesan pesawat. Sementara pesawat mengatakan bisa terbang setelah 2 minggu dari pesan pesawat," kata Nur.
Arab Saudi membuka pembatasan kedatangan dari Indonesia mulai 1 Desember 2021. Di saat bersamaan, jemaah umrah asal Indonesia boleh kembali mendatangi Tanah Suci.
Awalnya, Kementerian Agama merencanakan keberangkatan umrah mulai Desember 2021. Pemberangkatan umrah pasca-penularan varian Delta ini disebut akan menjadi uji coba Indonesia memberangkatkan jemaah haji pada 2022.
Sumber: JPG/News/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun