Kamis, 19 September 2024

3 Tokoh Muhammadiyah Raih Gelar Pahlawan

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menganugerahi gelar pahlawan nasional kepada KH Abdul Kahar Muzzakir. Penganugerahan ini menambah panjang daftar kader PP Muhammadiyah yang dihadiahi gelar pahlawan karena dinilai berjasa pada kemerdekaan Indonesia.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nasir menyampaikan apresiasi kepada pemerintah atas penghargaan tersebut.

"Gelar tersebut membuktikan pengakuan atas jasa dan pengabdian terhadap tokoh kemerdekaan yang juga tokoh Muhammadiyah kelahiran Kotagede Jogjakarta tersebut," kata Haedar kepada wartawan, Sabtu (9/11).

Haedar menuturkan, sampai saat ini ada 3 tokoh Muhammadiyah yang diberi gelar pahlawan nasional. Mereka yakni Ki Bagus Hadikusumo pada November 2015, Mr Kasman Singedimedjo pada 2018, dan Kahar Muzakkir tahun ini.

- Advertisement -
Baca Juga:  Inilah Gejala dan Faktor Risiko Kanker Rahim

"Alhamdulilah, semua proses administratif telah dilakukan disertai ikhtiar silaturahim, lobi, dan komunikasi yang didukung semua pihak telah berakhir baik dan menggembirakan untuk mengenang jasa tiga tokoh nasional yang berjasa besar bagi Republik ini," imbuhnya.

Haedar menilai, ketiga tokoh Muhammadiyah ini tidak menuntut diberi gelar. Namun, negara mengakui jasa-jasa mereka sehingga penghargaan diberikan.

- Advertisement -

Dia menyampaikan, tokoh-tokoh yang berkontribusi kepada kemerdekaan bangsa jumlahnya sangat banyak. Baik yang telah terdaftar, maupun atau yang masih luput dari perhatian pemerintah. Tokoh-tokoh seperti ini dinilai bisa menjadi suri tauladan bagi elite bangsa saat ini.

Hader mengatakan, Indonesia akan menjadi negara maju, sebagaimana yang dicita-citakan para pendiri bangsa apabila para elite, pejabat, dan warga semuanya mau berkorban mengutamakan kepentingan Indonesia di atas kepentingan diri, kelompoknya sendiri.

Baca Juga:  Disayang, Jangan Disakiti

"Kecewa dan tidak puas terhadap keadaan itu normal dan semua pihak harus introspeksi diri. Pemerintah, DPR, parpol, lembaga-lembaga negara yang lainnya, dan segenap komponen bangsa harus koreksi diri dan terbuka pada kritik," pungkasnya.

Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menganugerahi gelar pahlawan nasional kepada KH Abdul Kahar Muzzakir. Penganugerahan ini menambah panjang daftar kader PP Muhammadiyah yang dihadiahi gelar pahlawan karena dinilai berjasa pada kemerdekaan Indonesia.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nasir menyampaikan apresiasi kepada pemerintah atas penghargaan tersebut.

"Gelar tersebut membuktikan pengakuan atas jasa dan pengabdian terhadap tokoh kemerdekaan yang juga tokoh Muhammadiyah kelahiran Kotagede Jogjakarta tersebut," kata Haedar kepada wartawan, Sabtu (9/11).

Haedar menuturkan, sampai saat ini ada 3 tokoh Muhammadiyah yang diberi gelar pahlawan nasional. Mereka yakni Ki Bagus Hadikusumo pada November 2015, Mr Kasman Singedimedjo pada 2018, dan Kahar Muzakkir tahun ini.

Baca Juga:  Inilah Gejala dan Faktor Risiko Kanker Rahim

"Alhamdulilah, semua proses administratif telah dilakukan disertai ikhtiar silaturahim, lobi, dan komunikasi yang didukung semua pihak telah berakhir baik dan menggembirakan untuk mengenang jasa tiga tokoh nasional yang berjasa besar bagi Republik ini," imbuhnya.

Haedar menilai, ketiga tokoh Muhammadiyah ini tidak menuntut diberi gelar. Namun, negara mengakui jasa-jasa mereka sehingga penghargaan diberikan.

Dia menyampaikan, tokoh-tokoh yang berkontribusi kepada kemerdekaan bangsa jumlahnya sangat banyak. Baik yang telah terdaftar, maupun atau yang masih luput dari perhatian pemerintah. Tokoh-tokoh seperti ini dinilai bisa menjadi suri tauladan bagi elite bangsa saat ini.

Hader mengatakan, Indonesia akan menjadi negara maju, sebagaimana yang dicita-citakan para pendiri bangsa apabila para elite, pejabat, dan warga semuanya mau berkorban mengutamakan kepentingan Indonesia di atas kepentingan diri, kelompoknya sendiri.

Baca Juga:  Paket Ziarah Jemaah Calon Haji di Madinah Gratis

"Kecewa dan tidak puas terhadap keadaan itu normal dan semua pihak harus introspeksi diri. Pemerintah, DPR, parpol, lembaga-lembaga negara yang lainnya, dan segenap komponen bangsa harus koreksi diri dan terbuka pada kritik," pungkasnya.

Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari