Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Gareth Bale: Wales Harus Belajar “Ilmu Hitam” untuk Piala Dunia

CARDIFF (RIAUPOS.CO) – Kapten tim nasional Wales Gareth Bale mengatakan bahwa ia dan rekan-rekannya harus mempelajari “ilmu hitam” untuk mempersiapkan diri tampil di Piala Dunia 2022 Qatar pada akhir tahun nanti.

“Ilmu hitam” yang dimaksud adalah kemampuan untuk mencegah pemain lawan memiliki kesempatan mencetak gol di menit-menit akhir pertandingan.

Hal itu setelah Wales menderita kekalahan tragis 1-2 melawan Belanda dalam pertandingan UEFA Nations League Divisi A Grup 4 di Cardiff, Kamis (9/6/2022) dini hari WIB.

Wales yang tertinggal lebih dulu sejak awal babak kedua mampu menyamakan kedudukan pada menit kedua waktu tambahan. Tetapi dua menit berselang harus rela menutup laga dengan tangan hampa karena gol dramatis Wout Weghorst untuk Belanda.

Baca Juga:  Mahasiswa KKN UMRI Dorong Kesadaran Warga Lestarikan Lingkungan

Gol itu lahir dari kreasi serangan Frenkie de Jong yang melenggang melewati hadangan beberapa pemain Wales di lini tengah sebelum mengirimkan umpan yang dikonversi lewat sundulan meluncur Weghorst.

Bale merasa seharusnya salah satu rekannya bisa mencegah peluang Belanda tersebut dengan secara sengaja melanggar jatuh De Jong demi menghentikan situasi serangan lawan.

“Setelah susah payah menyamakan kedudukan hanya untuk kebobolan lagi jelas menyesakkan, tapi kami harus belajar ilmu hitam untuk menjatuhkan lawan,” kata Bale, yang ditarik keluar pada menit ke-77, dalam wawancara purnalaga dengan S4C sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (9/6/2022).

“Kami harus menjadikan ini pelajaran. Jika itu terjadi lagi di Piala Dunia, kami harus melakukan yang dibutuhkan … ketika menghadapi tim-tim elevel atas, jangan sampai membiarkan lawan menghukum kami,” ujarnya menambahkan.

Baca Juga:  Jalur Pendakian Ditutup Jelang Tahun Baru, Pendaki Marapi Putar Balik

Pelatih interim Wales Rob Page mengaku anak-anak asuhnya memang memiliki kekurangan dalam aspek “mentalitas jalanan” sehingga terjebak perilaku naif yang berujung kekalahan.

“Sebetulnya ada kesempatan besar, tetapi kami memperlihatkan kenaifan dalam upaya mengamankan hasil. Ini jelas pelajaran berharga bagi tim,” katanya.

Wales untuk pertama kalinya setelah 64 tahun bisa mencapai putaran final Piala Dunia lagi seusai menyisihkan Ukraina dalam pertandingan play-off kualifikasi. Di Qatar nanti, Wales tergabung di Grup B bersama Amerika Serikat, Inggris, dan Iran.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

 

 

CARDIFF (RIAUPOS.CO) – Kapten tim nasional Wales Gareth Bale mengatakan bahwa ia dan rekan-rekannya harus mempelajari “ilmu hitam” untuk mempersiapkan diri tampil di Piala Dunia 2022 Qatar pada akhir tahun nanti.

“Ilmu hitam” yang dimaksud adalah kemampuan untuk mencegah pemain lawan memiliki kesempatan mencetak gol di menit-menit akhir pertandingan.

- Advertisement -

Hal itu setelah Wales menderita kekalahan tragis 1-2 melawan Belanda dalam pertandingan UEFA Nations League Divisi A Grup 4 di Cardiff, Kamis (9/6/2022) dini hari WIB.

Wales yang tertinggal lebih dulu sejak awal babak kedua mampu menyamakan kedudukan pada menit kedua waktu tambahan. Tetapi dua menit berselang harus rela menutup laga dengan tangan hampa karena gol dramatis Wout Weghorst untuk Belanda.

- Advertisement -
Baca Juga:  Usai Dilantik, Kabareskrim Kembali Berjanji Ungkap Kasus Novel

Gol itu lahir dari kreasi serangan Frenkie de Jong yang melenggang melewati hadangan beberapa pemain Wales di lini tengah sebelum mengirimkan umpan yang dikonversi lewat sundulan meluncur Weghorst.

Bale merasa seharusnya salah satu rekannya bisa mencegah peluang Belanda tersebut dengan secara sengaja melanggar jatuh De Jong demi menghentikan situasi serangan lawan.

“Setelah susah payah menyamakan kedudukan hanya untuk kebobolan lagi jelas menyesakkan, tapi kami harus belajar ilmu hitam untuk menjatuhkan lawan,” kata Bale, yang ditarik keluar pada menit ke-77, dalam wawancara purnalaga dengan S4C sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (9/6/2022).

“Kami harus menjadikan ini pelajaran. Jika itu terjadi lagi di Piala Dunia, kami harus melakukan yang dibutuhkan … ketika menghadapi tim-tim elevel atas, jangan sampai membiarkan lawan menghukum kami,” ujarnya menambahkan.

Baca Juga:  PLN UIP3BS Terus Tingkatkan Keandalan Kelistrikan

Pelatih interim Wales Rob Page mengaku anak-anak asuhnya memang memiliki kekurangan dalam aspek “mentalitas jalanan” sehingga terjebak perilaku naif yang berujung kekalahan.

“Sebetulnya ada kesempatan besar, tetapi kami memperlihatkan kenaifan dalam upaya mengamankan hasil. Ini jelas pelajaran berharga bagi tim,” katanya.

Wales untuk pertama kalinya setelah 64 tahun bisa mencapai putaran final Piala Dunia lagi seusai menyisihkan Ukraina dalam pertandingan play-off kualifikasi. Di Qatar nanti, Wales tergabung di Grup B bersama Amerika Serikat, Inggris, dan Iran.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari