JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar kembali menjelaskan terkait anggaran untuk pengadaan gorden rumah jabatan anggota (RJA) DPR. Di mana, anggaran gorden rumah dinas anggota DPR tersebut dimenangkan oleh penawar harga tertinggi seharga Rp43,5 miliar.
Indra menjelaskan, gorden, vitrase, dan blind yang ada saat ini di RJA Kalibata dan RJA Ulujami merupakan hasil dari proses pengadaan atau lelang Tahun Anggaran 2010.
Kata Indra, asal usul proyek dengan anggaran fantastis itu bermula dari keluhan permintaan sebagian besar anggota DPR yang meminta agar gorden pintu di RJA untuk diganti karena sudah tak layak dipakai.
"Dengan demikian usia atau masa pemakaiannya sudah 12 tahun sehingga sudah banyak yang lapuk dan rusak. Sejak tahun 2020 sudah banyak permintaan dari anggota dewan kepada Kesetjenan untuk mengganti gorden, vitrase, dan blind di unit-unit RJA, yang kondisinya sudah tidak layak," kata Indra, melalui keterangan pers kepada wartawan, Selasa (10/5/2022).
Namun, lanjut Indra, Kesetjenan DPR tidak bisa memenuhi permintaan anggota dewan dimaksud karena belum adanya alokasi anggaran.
"Pada Tahun Anggaran 2022 baru didapatkan alokasi anggaran untuk penggantian gorden, vitrase dan blind. Namun hanya bisa dialokasikan untuk 505 unit RJA Kalibata," katanya.
Laporan: Yusnir (Jakarta)
Editor: E Sulaiman
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar kembali menjelaskan terkait anggaran untuk pengadaan gorden rumah jabatan anggota (RJA) DPR. Di mana, anggaran gorden rumah dinas anggota DPR tersebut dimenangkan oleh penawar harga tertinggi seharga Rp43,5 miliar.
Indra menjelaskan, gorden, vitrase, dan blind yang ada saat ini di RJA Kalibata dan RJA Ulujami merupakan hasil dari proses pengadaan atau lelang Tahun Anggaran 2010.
- Advertisement -
Kata Indra, asal usul proyek dengan anggaran fantastis itu bermula dari keluhan permintaan sebagian besar anggota DPR yang meminta agar gorden pintu di RJA untuk diganti karena sudah tak layak dipakai.
"Dengan demikian usia atau masa pemakaiannya sudah 12 tahun sehingga sudah banyak yang lapuk dan rusak. Sejak tahun 2020 sudah banyak permintaan dari anggota dewan kepada Kesetjenan untuk mengganti gorden, vitrase, dan blind di unit-unit RJA, yang kondisinya sudah tidak layak," kata Indra, melalui keterangan pers kepada wartawan, Selasa (10/5/2022).
- Advertisement -
Namun, lanjut Indra, Kesetjenan DPR tidak bisa memenuhi permintaan anggota dewan dimaksud karena belum adanya alokasi anggaran.
"Pada Tahun Anggaran 2022 baru didapatkan alokasi anggaran untuk penggantian gorden, vitrase dan blind. Namun hanya bisa dialokasikan untuk 505 unit RJA Kalibata," katanya.
Laporan: Yusnir (Jakarta)
Editor: E Sulaiman