Jumat, 20 September 2024

RI Bisa Dapat Kuota 70 Ribu JCH

(RIAUPOS.CO) – Pemerintah Arab Saudi akhirnya mengumumkan kuota haji 2022. Total satu juta kuota haji disiapkan untuk jemaah dari dalam dan luar Saudi. Kuota untuk masing-masing negara belum ditetapkan, tetapi Indonesia diperkirakan dapat jatah 70 ribu jemaah.

Kabar adanya kuota haji 2022 itu disampaikan Kabid Umrah Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Zaki Zakaria Ansyari di Jakarta kemarin (9/4). "Selain mengumumkan kuota haji 2022 sebanyak satu juta jemaah, Saudi juga menyampaikan syarat-syaratnya," katanya.

Antara lain, jemaah haji 2022 harus berusia di bawah 65 tahun. Dengan demikian, jemaah dengan usia 65 tahun ke atas diminta bersabar dahulu. Syarat berikutnya, harus sudah divaksin Covid-19 secara lengkap. Lalu, menunjukkan hasil swab PCR negatif maksimal 72 jam sebelum keberangkatan.

"Selama di Saudi, jemaah haji ha­rus mematuhi protokol kesehatan," ujarnya.

- Advertisement -

Zaki lantas menjelaskan soal kuota haji untuk Indonesia. Dia menegaskan, Saudi baru sebatas mengumumkan kuota total jemaah haji saja. Sedangkan perinciannya belum disampaikan. Meski begitu, Zaki memperkirakan kuota haji Indonesia tahun ini sekitar 70 ribu orang. Angka itu didapatkan dari kuota haji Indonesia selama ini yang sekitar 10 persen dari kuota haji di luar negara Saudi.

Baca Juga:  PGN Kembali Raih Penghargaan LHKPN Terbaik dari KPK

Kemudian, Zaki mengasumsikan kuota haji internasional tahun ini sebanyak 70 persen dan kuota haji dalam negeri Saudi 30 persen. "Maka, insya Allah Indonesia mendapatkan kuota sekitar 70 ribu orang," tuturnya.

- Advertisement -

Pada bagian lain, Kementerian Agama (Kemenag) belum banyak berkomentar soal perkembangan haji 2022. Menag Yaqut Cholil Qoumas menyambut baik informasi dari Saudi. Dengan informasi tersebut, sudah ada kepastian tahun ini Indonesia bakal mengirim jemaah haji. Soal kuota, Yaqut menunggu informasi lebih lanjut dari Saudi. "Kita akan optimalkan berapa pun kuota yang akan diberikan untuk Indonesia," jelasnya.

Yaqut berharap Indonesia tidak hanya berpatok pada kuota pokok saja, tetapi juga diberi kuota tambahan dari sisa kuota haji negara lain yang tidak terserap. Di tengah krisis ekonomi dan pandemi Covid-19 di penjuru dunia, pemberangkatan haji pasti bakal menghadapi banyak tantangan.

Kepada jajarannya, Yaqut meminta untuk dipersiapkan sebaik-baiknya. Supaya pengiriman jemaah haji di tengah pandemi Covid-19 berjalan lancar dan mengutamakan keselamatan serta kesehatan. Dia menjelaskan, Kemenag sudah menyiapkan beberapa skenario pemberangkatan haji dengan simulasi beberapa kuota jemaah haji.

Baca Juga:  Masuk Musim Penghujan, Penularan Covid-19 Lebih Subur, Ini Alasannya

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief menegaskan, belum ada perincian kuota haji untuk masing-masing negara pengirim.

"Kepastian adanya kuota ini akan segera kami tindak lanjuti dengan finalisasi sejumlah langkah taktis yang telah dilakukan," katanya.

Hilman menilai, waktu yang tersedia tidak banyak. Karena itu, pemerintah akan bekerja cepat untuk merampungkan persiapan pemberangkatan haji. Termasuk yang terkait dengan teknis pemilihan jemaah berhak berangkat sesuai ketentuan Saudi dan pembinaan manasik bagi mereka. "Kita akan bergerak cepat untuk melakukan persiapan. Biaya haji juga akan segera kita finalisasi dengan Komisi VIII DPR," tuturnya.

Seperti diketahui, Kemenag bersama DPR mulai membahas biaya haji. Dalam pembahasan terakhir, Kemenag mengusulkan biaya haji Rp42 juta per jemaah. Usulan ini diturunkan dari sebelumnya sebesar Rp45 juta per jemaah. Pertimbangannya karena Saudi sudah melonggarkan protokol kesehatan. Seperti tidak ada kewajiban karantina mandiri dan sejenisnya.(wan/c17/oni)

Laporan JPG, Jakarta

(RIAUPOS.CO) – Pemerintah Arab Saudi akhirnya mengumumkan kuota haji 2022. Total satu juta kuota haji disiapkan untuk jemaah dari dalam dan luar Saudi. Kuota untuk masing-masing negara belum ditetapkan, tetapi Indonesia diperkirakan dapat jatah 70 ribu jemaah.

Kabar adanya kuota haji 2022 itu disampaikan Kabid Umrah Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Zaki Zakaria Ansyari di Jakarta kemarin (9/4). "Selain mengumumkan kuota haji 2022 sebanyak satu juta jemaah, Saudi juga menyampaikan syarat-syaratnya," katanya.

Antara lain, jemaah haji 2022 harus berusia di bawah 65 tahun. Dengan demikian, jemaah dengan usia 65 tahun ke atas diminta bersabar dahulu. Syarat berikutnya, harus sudah divaksin Covid-19 secara lengkap. Lalu, menunjukkan hasil swab PCR negatif maksimal 72 jam sebelum keberangkatan.

"Selama di Saudi, jemaah haji ha­rus mematuhi protokol kesehatan," ujarnya.

Zaki lantas menjelaskan soal kuota haji untuk Indonesia. Dia menegaskan, Saudi baru sebatas mengumumkan kuota total jemaah haji saja. Sedangkan perinciannya belum disampaikan. Meski begitu, Zaki memperkirakan kuota haji Indonesia tahun ini sekitar 70 ribu orang. Angka itu didapatkan dari kuota haji Indonesia selama ini yang sekitar 10 persen dari kuota haji di luar negara Saudi.

Baca Juga:  Divonis 3 Bulan, Vanessa Angel Penghuni Baru Rutan Pondok Bambu

Kemudian, Zaki mengasumsikan kuota haji internasional tahun ini sebanyak 70 persen dan kuota haji dalam negeri Saudi 30 persen. "Maka, insya Allah Indonesia mendapatkan kuota sekitar 70 ribu orang," tuturnya.

Pada bagian lain, Kementerian Agama (Kemenag) belum banyak berkomentar soal perkembangan haji 2022. Menag Yaqut Cholil Qoumas menyambut baik informasi dari Saudi. Dengan informasi tersebut, sudah ada kepastian tahun ini Indonesia bakal mengirim jemaah haji. Soal kuota, Yaqut menunggu informasi lebih lanjut dari Saudi. "Kita akan optimalkan berapa pun kuota yang akan diberikan untuk Indonesia," jelasnya.

Yaqut berharap Indonesia tidak hanya berpatok pada kuota pokok saja, tetapi juga diberi kuota tambahan dari sisa kuota haji negara lain yang tidak terserap. Di tengah krisis ekonomi dan pandemi Covid-19 di penjuru dunia, pemberangkatan haji pasti bakal menghadapi banyak tantangan.

Kepada jajarannya, Yaqut meminta untuk dipersiapkan sebaik-baiknya. Supaya pengiriman jemaah haji di tengah pandemi Covid-19 berjalan lancar dan mengutamakan keselamatan serta kesehatan. Dia menjelaskan, Kemenag sudah menyiapkan beberapa skenario pemberangkatan haji dengan simulasi beberapa kuota jemaah haji.

Baca Juga:  Mendikbud Kirim Tim Investigasi Kasus Atap Sekolah Runtuh

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief menegaskan, belum ada perincian kuota haji untuk masing-masing negara pengirim.

"Kepastian adanya kuota ini akan segera kami tindak lanjuti dengan finalisasi sejumlah langkah taktis yang telah dilakukan," katanya.

Hilman menilai, waktu yang tersedia tidak banyak. Karena itu, pemerintah akan bekerja cepat untuk merampungkan persiapan pemberangkatan haji. Termasuk yang terkait dengan teknis pemilihan jemaah berhak berangkat sesuai ketentuan Saudi dan pembinaan manasik bagi mereka. "Kita akan bergerak cepat untuk melakukan persiapan. Biaya haji juga akan segera kita finalisasi dengan Komisi VIII DPR," tuturnya.

Seperti diketahui, Kemenag bersama DPR mulai membahas biaya haji. Dalam pembahasan terakhir, Kemenag mengusulkan biaya haji Rp42 juta per jemaah. Usulan ini diturunkan dari sebelumnya sebesar Rp45 juta per jemaah. Pertimbangannya karena Saudi sudah melonggarkan protokol kesehatan. Seperti tidak ada kewajiban karantina mandiri dan sejenisnya.(wan/c17/oni)

Laporan JPG, Jakarta

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari