Selasa, 8 April 2025
spot_img

Meutya Hafid: Ada Beberapa Wartawan Positif Corona

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid mengkhawatirkan para pekerja media di tengah pandemi virus corona (COVID-19) di Indonesia. Mantan wartawati yang kini menjadi legislator Partai Golkar itu mengaku waswas lantaran sudah ada pekerja media yang terjangkiti virus corona.

Meutya mengungkapkan kekhawatirannya setelah menggelar rapat bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Jumat (10/4). "Kami menerima informasi bahwa ada beberapa wartawan yang memang juga sudah dinyatakan positif COVID," ujarnya.

Berkaca pada temuan itu, Meutya mengharapkan konferensi pers bisa dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan. Misalnya, dengan mencegah kerumunan yang rentan penularan. 

Baca Juga:  Terungkap, Begini Kronologi Irjen Napoleon Aniaya Muhammad Kece

"Kami mengimbau untuk seluruh penyelenggaraan konferensi pers mematuhi protokol kesehatan yang sudah disampaikan dan disepakati," tutur Meutya.

Mantan pekerja media yang pernah diculik saat liputan di Irak itu juga mengharapkan perusahaan pers bisa berperan menuruti imbauan pemerintah terkait physical distancing. Misalnya, perusahaan pers mengedukasi para pegawainya tentang hal-hal yang harus dilakukan sebelum melakukan peliputan pada masa pandemi corona.

"Bisa melakukan pelaporan yang memungkinkan di mana melalui di rumah saja. Kemudian ikut juga mendukung kebijakan yang bisa mengamankan diri keluarga teman-teman wartawan sendiri," pungkasnya.(mg10/jpnn)

Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid mengkhawatirkan para pekerja media di tengah pandemi virus corona (COVID-19) di Indonesia. Mantan wartawati yang kini menjadi legislator Partai Golkar itu mengaku waswas lantaran sudah ada pekerja media yang terjangkiti virus corona.

Meutya mengungkapkan kekhawatirannya setelah menggelar rapat bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Jumat (10/4). "Kami menerima informasi bahwa ada beberapa wartawan yang memang juga sudah dinyatakan positif COVID," ujarnya.

Berkaca pada temuan itu, Meutya mengharapkan konferensi pers bisa dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan. Misalnya, dengan mencegah kerumunan yang rentan penularan. 

Baca Juga:  Disuntik, Batalkah Puasa?

"Kami mengimbau untuk seluruh penyelenggaraan konferensi pers mematuhi protokol kesehatan yang sudah disampaikan dan disepakati," tutur Meutya.

Mantan pekerja media yang pernah diculik saat liputan di Irak itu juga mengharapkan perusahaan pers bisa berperan menuruti imbauan pemerintah terkait physical distancing. Misalnya, perusahaan pers mengedukasi para pegawainya tentang hal-hal yang harus dilakukan sebelum melakukan peliputan pada masa pandemi corona.

"Bisa melakukan pelaporan yang memungkinkan di mana melalui di rumah saja. Kemudian ikut juga mendukung kebijakan yang bisa mengamankan diri keluarga teman-teman wartawan sendiri," pungkasnya.(mg10/jpnn)

Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Meutya Hafid: Ada Beberapa Wartawan Positif Corona

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid mengkhawatirkan para pekerja media di tengah pandemi virus corona (COVID-19) di Indonesia. Mantan wartawati yang kini menjadi legislator Partai Golkar itu mengaku waswas lantaran sudah ada pekerja media yang terjangkiti virus corona.

Meutya mengungkapkan kekhawatirannya setelah menggelar rapat bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Jumat (10/4). "Kami menerima informasi bahwa ada beberapa wartawan yang memang juga sudah dinyatakan positif COVID," ujarnya.

Berkaca pada temuan itu, Meutya mengharapkan konferensi pers bisa dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan. Misalnya, dengan mencegah kerumunan yang rentan penularan. 

Baca Juga:  Diduga Terlibat Bom Thamrin

"Kami mengimbau untuk seluruh penyelenggaraan konferensi pers mematuhi protokol kesehatan yang sudah disampaikan dan disepakati," tutur Meutya.

Mantan pekerja media yang pernah diculik saat liputan di Irak itu juga mengharapkan perusahaan pers bisa berperan menuruti imbauan pemerintah terkait physical distancing. Misalnya, perusahaan pers mengedukasi para pegawainya tentang hal-hal yang harus dilakukan sebelum melakukan peliputan pada masa pandemi corona.

"Bisa melakukan pelaporan yang memungkinkan di mana melalui di rumah saja. Kemudian ikut juga mendukung kebijakan yang bisa mengamankan diri keluarga teman-teman wartawan sendiri," pungkasnya.(mg10/jpnn)

Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid mengkhawatirkan para pekerja media di tengah pandemi virus corona (COVID-19) di Indonesia. Mantan wartawati yang kini menjadi legislator Partai Golkar itu mengaku waswas lantaran sudah ada pekerja media yang terjangkiti virus corona.

Meutya mengungkapkan kekhawatirannya setelah menggelar rapat bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Jumat (10/4). "Kami menerima informasi bahwa ada beberapa wartawan yang memang juga sudah dinyatakan positif COVID," ujarnya.

Berkaca pada temuan itu, Meutya mengharapkan konferensi pers bisa dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan. Misalnya, dengan mencegah kerumunan yang rentan penularan. 

Baca Juga:  KPK Ingatkan Gubri Jangan Jual Beli Jabatan

"Kami mengimbau untuk seluruh penyelenggaraan konferensi pers mematuhi protokol kesehatan yang sudah disampaikan dan disepakati," tutur Meutya.

Mantan pekerja media yang pernah diculik saat liputan di Irak itu juga mengharapkan perusahaan pers bisa berperan menuruti imbauan pemerintah terkait physical distancing. Misalnya, perusahaan pers mengedukasi para pegawainya tentang hal-hal yang harus dilakukan sebelum melakukan peliputan pada masa pandemi corona.

"Bisa melakukan pelaporan yang memungkinkan di mana melalui di rumah saja. Kemudian ikut juga mendukung kebijakan yang bisa mengamankan diri keluarga teman-teman wartawan sendiri," pungkasnya.(mg10/jpnn)

Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari