Sabtu, 9 November 2024

Ini Daftar Pabrikan Otomotif yang Berhenti Produksi Sementara

- Advertisement -

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Berbagai sektor terkena dampak akibat pandemi Covid-19, termasuk industri otomotif yang terganngu aktivitas produksinya. Padahal sektor ini sangat mempunyai peran penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

Produsen otomotif roda dua dan roda empat di tanah air telah memutuskan untuk menghentikan produksi sementara untuk mengedepankan kesehatan dan keselamatan para karyawan.

- Advertisement -

Yamaha melakukan penghentian produksi mulai 3-19 April, hal ini berkaitan dengan arahan pemerintah mencegah penyebaran Covid 19. Hal ini dikatakan langsung oleh Antonius Widiantoro, Public Relation Manager YIMM.

Sementara Suzuki berhenti produksi sementara selama 2 pekan, mulai dari 13 April 2020 sampai 24 April 2020 di tiga lokasi pabrik Suzuki, yaitu di Cakung, Tambun, dan Cikarang. Ini berlaku untuk produksi roda dua dan roda empat.

Sedangkan PT Honda Prospect Motor (HPM) Selaku Agen Pemegang Merek (APM) mobil Honda di Indonesia, memilih menghentikan sementara produksi kendaraan, alasannya bukan hanya karena corona, tapi juga permintaan mobil secara nasional mengalami perlambatan akhir-akhir ini.

- Advertisement -
Baca Juga:  Tabung Oksigen Langka, Harga Melonjak

"Berdasarkan kondisi dan pertimbangan terkini, kami telah memutuskan untuk menghentikan sementara kegiatan produksi kami selama dua pekan. Pabrik akan berhenti beroperasi mulai 13 April 2020," ujar Yusak Billy, Business Innovation Sales & Marekting Director PT HPM.

Ada juga PT Astra Daihatsu Motor (ADM) APM mobil Daihatsu sebelumya menerapkan sistem kerja 1 shift di pabrik pembuatan mobil. Namun akhirnya Daihatsu menutup operasional pabrik untuk mengikuti kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Penutupan mulai dari 10 April sampai 17 April.

Tak cuma pabrik, seluruh diler dan bengkel resmi Daihatsu di Jakarta juga diputuskan untuk tidak beroperasi sementara. Penutupan dilakukan mulai dari 10 April 2020 sampai 24 April 2020.

Sedangkan raksasa Jepang selanjutnya yang menghentikan aktivitas produksi adalah PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Perusahaan yang bertanggung jawab memproduksi mobil Toyota itu baru saja mengumumkan menghentikan sementara kegiatan produksi di pabrik.

Baca Juga:  Kapolres Rohil Pimpin Sertijab Kapolsek dan Korp Kenaikan Pangkat

TMMIN akan terus memantau situasi terkini dalam mengambil keputusan yang tepat sesuai dengan arahan pihak berwenang. Penutupan sementara pabrik pembuatan mobil Toyota tidak berlangsung lama. TMMIN telah menetapkan kebijakan untuk menghentikan aktivitas produksi mulai 13 April sampai 17 April 2020.

"Selanjutnya, sambil berjalan, kami akan terus memantau perkembangan situasi termasuk kemungkinan untuk segera kembali melakukan aktivitas produksi ketika ada pembaruan tentang kondisi pasokan dan permintaan pelanggan. Kami selalu memastikan bahwa semua kegiatan penyesuaian aktivitas di TMMIN selalu mendapatkan persetujuan dari otoritas nasional dan lokal," ujar Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal TMMIN Bob Azam.

Akan tetapi meskipun berhenti produksi beberapa aktivitas seperti ekspor, impor dan logistik TMMIN akan tetap berjalan di bawah pengawasan pembatasan sosial dan keamanan kesehatan yang ketat.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Berbagai sektor terkena dampak akibat pandemi Covid-19, termasuk industri otomotif yang terganngu aktivitas produksinya. Padahal sektor ini sangat mempunyai peran penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

Produsen otomotif roda dua dan roda empat di tanah air telah memutuskan untuk menghentikan produksi sementara untuk mengedepankan kesehatan dan keselamatan para karyawan.

Yamaha melakukan penghentian produksi mulai 3-19 April, hal ini berkaitan dengan arahan pemerintah mencegah penyebaran Covid 19. Hal ini dikatakan langsung oleh Antonius Widiantoro, Public Relation Manager YIMM.

- Advertisement -

Sementara Suzuki berhenti produksi sementara selama 2 pekan, mulai dari 13 April 2020 sampai 24 April 2020 di tiga lokasi pabrik Suzuki, yaitu di Cakung, Tambun, dan Cikarang. Ini berlaku untuk produksi roda dua dan roda empat.

Sedangkan PT Honda Prospect Motor (HPM) Selaku Agen Pemegang Merek (APM) mobil Honda di Indonesia, memilih menghentikan sementara produksi kendaraan, alasannya bukan hanya karena corona, tapi juga permintaan mobil secara nasional mengalami perlambatan akhir-akhir ini.

Baca Juga:  Keluarga Penendang Sesajen Tak Mengupayakan Penangguhan Penahanan

"Berdasarkan kondisi dan pertimbangan terkini, kami telah memutuskan untuk menghentikan sementara kegiatan produksi kami selama dua pekan. Pabrik akan berhenti beroperasi mulai 13 April 2020," ujar Yusak Billy, Business Innovation Sales & Marekting Director PT HPM.

Ada juga PT Astra Daihatsu Motor (ADM) APM mobil Daihatsu sebelumya menerapkan sistem kerja 1 shift di pabrik pembuatan mobil. Namun akhirnya Daihatsu menutup operasional pabrik untuk mengikuti kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Penutupan mulai dari 10 April sampai 17 April.

Tak cuma pabrik, seluruh diler dan bengkel resmi Daihatsu di Jakarta juga diputuskan untuk tidak beroperasi sementara. Penutupan dilakukan mulai dari 10 April 2020 sampai 24 April 2020.

Sedangkan raksasa Jepang selanjutnya yang menghentikan aktivitas produksi adalah PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Perusahaan yang bertanggung jawab memproduksi mobil Toyota itu baru saja mengumumkan menghentikan sementara kegiatan produksi di pabrik.

Baca Juga:  Vaksin, 3M dan Hidup Sehat Solusi Hadapi Pandemi

TMMIN akan terus memantau situasi terkini dalam mengambil keputusan yang tepat sesuai dengan arahan pihak berwenang. Penutupan sementara pabrik pembuatan mobil Toyota tidak berlangsung lama. TMMIN telah menetapkan kebijakan untuk menghentikan aktivitas produksi mulai 13 April sampai 17 April 2020.

"Selanjutnya, sambil berjalan, kami akan terus memantau perkembangan situasi termasuk kemungkinan untuk segera kembali melakukan aktivitas produksi ketika ada pembaruan tentang kondisi pasokan dan permintaan pelanggan. Kami selalu memastikan bahwa semua kegiatan penyesuaian aktivitas di TMMIN selalu mendapatkan persetujuan dari otoritas nasional dan lokal," ujar Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal TMMIN Bob Azam.

Akan tetapi meskipun berhenti produksi beberapa aktivitas seperti ekspor, impor dan logistik TMMIN akan tetap berjalan di bawah pengawasan pembatasan sosial dan keamanan kesehatan yang ketat.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari