Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Bamsoet Ajak Pemuda Tingkatkan Kualitas Demokrasi

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengajak kalangan pemuda untuk terlibat aktif dalam peningkatan kualitas demokrasi di Indonesia. Karena berdasarkan laporan The Economist Intelligence Unit (EIU) mengenai Indeks Demokrasi 2020 yang dirilis beberapa waktu lalu, mencatat turunnya Indeks Demokrasi di Indonesia dari skor 6.48 di tahun 2019 menjadi 6.3 di tahun 2020. Menempatkan Indonesia di peringkat ke-64 dari 167 negara dunia.

"Skor 6.3 merupakan angka terendah yang diperoleh Indonesia dalam kurun waktu 14 tahun terakhir. Bahkan untuk di kawasan Asia Tenggara, indeks demokrasi Indonesia berada di peringkat empat, di bawah Malaysia, Timor Leste, dan Filipina. Menunjukan betapa besarnya pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh berbagai pihak, terutama kalangan pemuda, untuk memajukan demokrasi di Indonesia," ujar Bamsoet usai menerima Pengurus Pusat Ikatan Pemuda Muhammadiyah (IPM) di Jakarta, Rabu (10/3/2021).

Baca Juga:  Rasa Cinta Hambar, Arumi Takut Emil Dardak Nikah Lagi

Pengurus IPM yang hadir antara lain Ketua Umum Hafizh Syafaaturrahman, Sekretaris Jenderal Furqon Ramli, Ketua bidang Hubungan Kerjasama Ruslan Abdul Gani, Sekretaris bidang Organisasi Multazam Ahmad Tawalla dan anggota bidang Organisasi Mulyono.

Ketua DPR RI ke-20 ini menerangkan, ada lima indikator yang digunakan EIU dalam menentukan indeks demokrasi suatu negara. Diantaranya, proses pemilu dan pluralisme, fungsi dan kinerja pemerintah, partisipasi politik, budaya politik, serta kebebasan sipil.

"Para pemuda sebagai bagian dari tulang punggung demokrasi punya peran besar memastikan kelima indikator demokrasi tadi bisa berjalan dengan baik. Misalnya dengan mengedukasi masyarakat agar tidak terjebak money politic dalam setiap tahapan Pemilu, hingga menyuarakan pentingnya semangat kebangsaan dibanding penggunaan politik identitas," terang Bamsoet.

Baca Juga:  KLHK Tanam Kacang Termahal di Dunia

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menekankan, agar demokrasi di Indonesia semakin berkualitas, para pemuda harus berada dalam satu visi dan misi yang sama, yakni sama-sama mengedepankan kepentingan bangsa diatas kepentingan golongan. Sehingga organisasi kepemudaan tidak terpecah belah. Apalagi saling bertentangan satu sama lain.

"Organisasi kepemudaan harus menjadi wajah Indonesia yang bersatu dalam bingkai keanekaragaman. Karena esensi utama dari demokrasi bukanlah menghilangkan perbedaan. Tetapi, mengelola keberagaman dalam semangat persatuan dan kesatuan," pungkas Bamsoet.

Laporan: Yusnir (Pekanbaru)

Editor: Eka G Putra

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengajak kalangan pemuda untuk terlibat aktif dalam peningkatan kualitas demokrasi di Indonesia. Karena berdasarkan laporan The Economist Intelligence Unit (EIU) mengenai Indeks Demokrasi 2020 yang dirilis beberapa waktu lalu, mencatat turunnya Indeks Demokrasi di Indonesia dari skor 6.48 di tahun 2019 menjadi 6.3 di tahun 2020. Menempatkan Indonesia di peringkat ke-64 dari 167 negara dunia.

"Skor 6.3 merupakan angka terendah yang diperoleh Indonesia dalam kurun waktu 14 tahun terakhir. Bahkan untuk di kawasan Asia Tenggara, indeks demokrasi Indonesia berada di peringkat empat, di bawah Malaysia, Timor Leste, dan Filipina. Menunjukan betapa besarnya pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh berbagai pihak, terutama kalangan pemuda, untuk memajukan demokrasi di Indonesia," ujar Bamsoet usai menerima Pengurus Pusat Ikatan Pemuda Muhammadiyah (IPM) di Jakarta, Rabu (10/3/2021).

- Advertisement -
Baca Juga:  Luasan RHL pada Tahun Ini Meningkat Tajam

Pengurus IPM yang hadir antara lain Ketua Umum Hafizh Syafaaturrahman, Sekretaris Jenderal Furqon Ramli, Ketua bidang Hubungan Kerjasama Ruslan Abdul Gani, Sekretaris bidang Organisasi Multazam Ahmad Tawalla dan anggota bidang Organisasi Mulyono.

Ketua DPR RI ke-20 ini menerangkan, ada lima indikator yang digunakan EIU dalam menentukan indeks demokrasi suatu negara. Diantaranya, proses pemilu dan pluralisme, fungsi dan kinerja pemerintah, partisipasi politik, budaya politik, serta kebebasan sipil.

- Advertisement -

"Para pemuda sebagai bagian dari tulang punggung demokrasi punya peran besar memastikan kelima indikator demokrasi tadi bisa berjalan dengan baik. Misalnya dengan mengedukasi masyarakat agar tidak terjebak money politic dalam setiap tahapan Pemilu, hingga menyuarakan pentingnya semangat kebangsaan dibanding penggunaan politik identitas," terang Bamsoet.

Baca Juga:  Kinerja Penanganan Pandemi Belum Memuaskan

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menekankan, agar demokrasi di Indonesia semakin berkualitas, para pemuda harus berada dalam satu visi dan misi yang sama, yakni sama-sama mengedepankan kepentingan bangsa diatas kepentingan golongan. Sehingga organisasi kepemudaan tidak terpecah belah. Apalagi saling bertentangan satu sama lain.

"Organisasi kepemudaan harus menjadi wajah Indonesia yang bersatu dalam bingkai keanekaragaman. Karena esensi utama dari demokrasi bukanlah menghilangkan perbedaan. Tetapi, mengelola keberagaman dalam semangat persatuan dan kesatuan," pungkas Bamsoet.

Laporan: Yusnir (Pekanbaru)

Editor: Eka G Putra

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari