JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Didi Kempot buka-bukaan soal asal usul keluarganya hingga membuat keputusan besar menjadi penyanyi tradisional. Dirinya membuat keputusan menjadi musisi tradisional lantaran keluarganya memiliki background musisi tradisional yang kental.
"Saya terlahir dari seniman tradisional. Bapak saya pemain ketoprak di Jateng. Kakak saya Mamiek Prakoso, ibu saya penyanyi tradisional juga. Tentu saya berseni karena saya hidup di lingkungan seniman," papar Didi Kempot dalam sesi jumpa pers di bilangan TMII, Jakarta Timur, Selasa (10/3).
- Advertisement -
Didi Kempot dari dulu sudah memiliki keyakinan kalau dirinya akan dapat sukses dengan menekuni karir sebagai penyanyi tradisional. Dia pun berkaca kepada orang tuanya yang mampu menghidupi anak-anaknya lewat seni tradisional.
"Sebelum masuk rekaman, saya sempat jadi penyanyi jalanan. Saya punya keyakinan kenapa saya mesti di jalur tradisional. Bapak saya di jalur itu, saya bisa hidup sama kakak saya. Dari situ saya berpikir apa yang pernah dilakukan bapak dan ibu saya akan saya lakukan," paparnya.
Lebih lanjut diungkapkan Didi Kempot, tak mau sama dengan kakaknya yang mengambil jalur lawak, dia memutuskan menjadi penyanyi tradisi mengikuti jalur dari ibunya.
- Advertisement -
Keyakinan Didi Kempot kalau dirinya akan bisa survive lewat musik tradisinal kini membuahkan hasil. Sebelum "meledak" di tahun 2019 dan memiliki barisan penggemar fanatik yang tergabung dalam Sobat Ambyar, Didi Kempot dulu juga sempat dikenal di luar negeri. Gara-garanya, lagu dia dibawa oleh orang Belanda dan diputar di radio di sana.
"Tahun 83 saya mulai mondar-mandir Jakarta, Belanda, Suriname. Tapi, yang paling membanggakan lagi dari perjalanan karier saya, ada konser di GBK," paparnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Didi Kempot buka-bukaan soal asal usul keluarganya hingga membuat keputusan besar menjadi penyanyi tradisional. Dirinya membuat keputusan menjadi musisi tradisional lantaran keluarganya memiliki background musisi tradisional yang kental.
"Saya terlahir dari seniman tradisional. Bapak saya pemain ketoprak di Jateng. Kakak saya Mamiek Prakoso, ibu saya penyanyi tradisional juga. Tentu saya berseni karena saya hidup di lingkungan seniman," papar Didi Kempot dalam sesi jumpa pers di bilangan TMII, Jakarta Timur, Selasa (10/3).
Didi Kempot dari dulu sudah memiliki keyakinan kalau dirinya akan dapat sukses dengan menekuni karir sebagai penyanyi tradisional. Dia pun berkaca kepada orang tuanya yang mampu menghidupi anak-anaknya lewat seni tradisional.
"Sebelum masuk rekaman, saya sempat jadi penyanyi jalanan. Saya punya keyakinan kenapa saya mesti di jalur tradisional. Bapak saya di jalur itu, saya bisa hidup sama kakak saya. Dari situ saya berpikir apa yang pernah dilakukan bapak dan ibu saya akan saya lakukan," paparnya.
Lebih lanjut diungkapkan Didi Kempot, tak mau sama dengan kakaknya yang mengambil jalur lawak, dia memutuskan menjadi penyanyi tradisi mengikuti jalur dari ibunya.
Keyakinan Didi Kempot kalau dirinya akan bisa survive lewat musik tradisinal kini membuahkan hasil. Sebelum "meledak" di tahun 2019 dan memiliki barisan penggemar fanatik yang tergabung dalam Sobat Ambyar, Didi Kempot dulu juga sempat dikenal di luar negeri. Gara-garanya, lagu dia dibawa oleh orang Belanda dan diputar di radio di sana.
"Tahun 83 saya mulai mondar-mandir Jakarta, Belanda, Suriname. Tapi, yang paling membanggakan lagi dari perjalanan karier saya, ada konser di GBK," paparnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi
