Senin, 7 April 2025
spot_img

Jatuh Setelah 4 Menit Lepas Landas

(RIAUPOS.CO) – Dunia penerbangan Indonesia mengalami musibah besar di awal tahun ini. Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ-182 hilang kontak empat menit usai lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta dan diduga jatuh, Sabtu (9/1). Berdasarkan informasi, pesawat tersebut seharusnya take off pukul 13.40 WIB, namun mengalami delay dan  baru terbang pada pukul 14.36 WIB.

Seharusnya pesawat tersebut tiba di Pontianak pada pukul 15.15 WIB. Pesawat bernomor registrasi PK CLC jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di Utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Baca Juga:  Waktu Terlalu Mepet, Pemerintah Tidak Ambil Tambahan Kuota Haji

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan kronologis pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di Perairan Kepulauan Seribu tersebut. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan pesawat Sriwijaya Air SJ182 terbang ke arah Barat Laut sebelum akhirnya hilang kontak.

Kemudian, pihak ATC (Air Traffic Controller/Pemandu Lalu Lintas Udara) bertanya kenapa pesawat SJ182 mengarah ke barat laut pada pukul 14.40 WIB. “Sriwijaya tidak ke arah 075 derajat, melainkan ke Barat Laut,” ujarnya secara virtual, Sabtu (9/1).

Setelah pihak ATC bertanya, terkait alasan pesawat Sriwijaya Air SJ182 mengarah ke barat laut. Peristiwa selanjutnya, pesawat tersebut mengalami hilang kontak. “Tidak lama kemudian, dalam hitungan second target SJ182 hilang dari radar,” ucapnya.

Baca Juga:  Terkait Kesiapan Siaga Karhulta, Ini yang Dilakukan DPRD Bengkalis

Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jenis Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK-CLC milik maskapai penerbangan Sriwijaya Air ini mengangkut 50 orang penumpang. Ke-50 orang penumpang itu yakni 40 orang dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi. Selain 50 orang penumpang tersebut, 12 kru.

“Total penumpang 50 orang bersama 12 kru, yang terdiri dari 40 dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi,” kata Budi Karya Sumadi.

Budi Karya mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memberikan arahan agar pencarian dilakukan secara maksimal untuk pencarian korban dan bangkai pesawat yang diduga jatuh antara Pulau Laki dan Pulau Lancang di Kepulauan Seribu.

 

(RIAUPOS.CO) – Dunia penerbangan Indonesia mengalami musibah besar di awal tahun ini. Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ-182 hilang kontak empat menit usai lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta dan diduga jatuh, Sabtu (9/1). Berdasarkan informasi, pesawat tersebut seharusnya take off pukul 13.40 WIB, namun mengalami delay dan  baru terbang pada pukul 14.36 WIB.

Seharusnya pesawat tersebut tiba di Pontianak pada pukul 15.15 WIB. Pesawat bernomor registrasi PK CLC jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di Utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Baca Juga:  Sepekan, Polres Kampar Ungkap 16 Kasus Narkoba

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan kronologis pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di Perairan Kepulauan Seribu tersebut. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan pesawat Sriwijaya Air SJ182 terbang ke arah Barat Laut sebelum akhirnya hilang kontak.

Kemudian, pihak ATC (Air Traffic Controller/Pemandu Lalu Lintas Udara) bertanya kenapa pesawat SJ182 mengarah ke barat laut pada pukul 14.40 WIB. “Sriwijaya tidak ke arah 075 derajat, melainkan ke Barat Laut,” ujarnya secara virtual, Sabtu (9/1).

Setelah pihak ATC bertanya, terkait alasan pesawat Sriwijaya Air SJ182 mengarah ke barat laut. Peristiwa selanjutnya, pesawat tersebut mengalami hilang kontak. “Tidak lama kemudian, dalam hitungan second target SJ182 hilang dari radar,” ucapnya.

Baca Juga:  Bea Cukai Serahkan Tersangka dan BB 3,2 Juta Rokok Pita Cukai Palsu

Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jenis Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK-CLC milik maskapai penerbangan Sriwijaya Air ini mengangkut 50 orang penumpang. Ke-50 orang penumpang itu yakni 40 orang dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi. Selain 50 orang penumpang tersebut, 12 kru.

“Total penumpang 50 orang bersama 12 kru, yang terdiri dari 40 dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi,” kata Budi Karya Sumadi.

Budi Karya mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memberikan arahan agar pencarian dilakukan secara maksimal untuk pencarian korban dan bangkai pesawat yang diduga jatuh antara Pulau Laki dan Pulau Lancang di Kepulauan Seribu.

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Jatuh Setelah 4 Menit Lepas Landas

(RIAUPOS.CO) – Dunia penerbangan Indonesia mengalami musibah besar di awal tahun ini. Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ-182 hilang kontak empat menit usai lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta dan diduga jatuh, Sabtu (9/1). Berdasarkan informasi, pesawat tersebut seharusnya take off pukul 13.40 WIB, namun mengalami delay dan  baru terbang pada pukul 14.36 WIB.

Seharusnya pesawat tersebut tiba di Pontianak pada pukul 15.15 WIB. Pesawat bernomor registrasi PK CLC jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di Utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Baca Juga:  Bea Cukai Serahkan Tersangka dan BB 3,2 Juta Rokok Pita Cukai Palsu

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan kronologis pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di Perairan Kepulauan Seribu tersebut. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan pesawat Sriwijaya Air SJ182 terbang ke arah Barat Laut sebelum akhirnya hilang kontak.

Kemudian, pihak ATC (Air Traffic Controller/Pemandu Lalu Lintas Udara) bertanya kenapa pesawat SJ182 mengarah ke barat laut pada pukul 14.40 WIB. “Sriwijaya tidak ke arah 075 derajat, melainkan ke Barat Laut,” ujarnya secara virtual, Sabtu (9/1).

Setelah pihak ATC bertanya, terkait alasan pesawat Sriwijaya Air SJ182 mengarah ke barat laut. Peristiwa selanjutnya, pesawat tersebut mengalami hilang kontak. “Tidak lama kemudian, dalam hitungan second target SJ182 hilang dari radar,” ucapnya.

Baca Juga:  Dukungan Bertambah, Syarudin Husin Teratas

Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jenis Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK-CLC milik maskapai penerbangan Sriwijaya Air ini mengangkut 50 orang penumpang. Ke-50 orang penumpang itu yakni 40 orang dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi. Selain 50 orang penumpang tersebut, 12 kru.

“Total penumpang 50 orang bersama 12 kru, yang terdiri dari 40 dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi,” kata Budi Karya Sumadi.

Budi Karya mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memberikan arahan agar pencarian dilakukan secara maksimal untuk pencarian korban dan bangkai pesawat yang diduga jatuh antara Pulau Laki dan Pulau Lancang di Kepulauan Seribu.

 

(RIAUPOS.CO) – Dunia penerbangan Indonesia mengalami musibah besar di awal tahun ini. Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ-182 hilang kontak empat menit usai lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta dan diduga jatuh, Sabtu (9/1). Berdasarkan informasi, pesawat tersebut seharusnya take off pukul 13.40 WIB, namun mengalami delay dan  baru terbang pada pukul 14.36 WIB.

Seharusnya pesawat tersebut tiba di Pontianak pada pukul 15.15 WIB. Pesawat bernomor registrasi PK CLC jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di Utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Baca Juga:  Obama: Memang Sulit Hapus Rasisme Ratusan Tahun di Amerika

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan kronologis pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di Perairan Kepulauan Seribu tersebut. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan pesawat Sriwijaya Air SJ182 terbang ke arah Barat Laut sebelum akhirnya hilang kontak.

Kemudian, pihak ATC (Air Traffic Controller/Pemandu Lalu Lintas Udara) bertanya kenapa pesawat SJ182 mengarah ke barat laut pada pukul 14.40 WIB. “Sriwijaya tidak ke arah 075 derajat, melainkan ke Barat Laut,” ujarnya secara virtual, Sabtu (9/1).

Setelah pihak ATC bertanya, terkait alasan pesawat Sriwijaya Air SJ182 mengarah ke barat laut. Peristiwa selanjutnya, pesawat tersebut mengalami hilang kontak. “Tidak lama kemudian, dalam hitungan second target SJ182 hilang dari radar,” ucapnya.

Baca Juga:  Wisata

Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jenis Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK-CLC milik maskapai penerbangan Sriwijaya Air ini mengangkut 50 orang penumpang. Ke-50 orang penumpang itu yakni 40 orang dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi. Selain 50 orang penumpang tersebut, 12 kru.

“Total penumpang 50 orang bersama 12 kru, yang terdiri dari 40 dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi,” kata Budi Karya Sumadi.

Budi Karya mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memberikan arahan agar pencarian dilakukan secara maksimal untuk pencarian korban dan bangkai pesawat yang diduga jatuh antara Pulau Laki dan Pulau Lancang di Kepulauan Seribu.

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari