Rabu, 18 September 2024

Defisit Semester-I Capai Rp 257,8 Triliun

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat defisit anggaran hingga semester pertama 2020 sebesar Rp257,8 triliun atau setara 1,57 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Angka tersebut karena realisasi penerimaan negara yang belum bisa menutupi kebutuhan belanja negara yang diakibatkan penanganan Covid-19.

"Defisit mencapai 1,57 persen terhadap PDB sejalan dengan turunnya pendapatan akibat perlambatan ekonomi, sedangkan kinerja belanja tetap dapat tumbuh positif untuk mendukung penanganan dampak Covid-19," kata Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati di gedung DPR RI Jakarta, Kamis (9/7).

Sri Mulyani menjelaskan, penerimaan negara saat ini sebesar Rp811,2 triliun atau jauh dari target yang sebesar Rp1.699,9 triliun. Sementara realisasi belanja negara mencapai Rp1.068,9 triliun juga jauh dari target yang sebesar Rp2.739,2 triliun.

Baca Juga:  Ibu Lampiaskan Amarah pada Anak

"Pendapatan negara minus 9,8 persen dibandingkan dengan tahun lalu mencapai Rp899,6 triliun," imbuhnya.

- Advertisement -

Sri Mulyani melanjutkan, jika dilihat lebih rinci lagi, penerimaan negara yang mencapai Rp811,2 triliun berasal dari pajak sebesar Rp531,7 triliun, bea cukai sebesar Rp93,2 triliun, PNBP Rp184,5 triliun, sedangkan hibah sebesar Rp1,7 triliun.

Sedangkan untuk belanja negara yang mencapai Rp1.068,9 triliun berasal dari belanja pemerintah pusat yang terdiri dari kementerian atau lembaga (K/L) dan belanja non K/L sebesar Rp668,5 triliun, dan realisasi transfer ke daerah serta dana desa (TKDD) sebesar Rp400,4 triliun.

- Advertisement -

Sehingga, dengan realisasi tersebut, maka defisit anggaran APBN 2020 hingga semester-I 2020 tercatat Rp257,8 triliun atau setara 1,57 persen terhadap PDB.

Baca Juga:  Mitsubishi Tingkatkan Kualitas Pelayanan

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat defisit anggaran hingga semester pertama 2020 sebesar Rp257,8 triliun atau setara 1,57 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Angka tersebut karena realisasi penerimaan negara yang belum bisa menutupi kebutuhan belanja negara yang diakibatkan penanganan Covid-19.

"Defisit mencapai 1,57 persen terhadap PDB sejalan dengan turunnya pendapatan akibat perlambatan ekonomi, sedangkan kinerja belanja tetap dapat tumbuh positif untuk mendukung penanganan dampak Covid-19," kata Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati di gedung DPR RI Jakarta, Kamis (9/7).

Sri Mulyani menjelaskan, penerimaan negara saat ini sebesar Rp811,2 triliun atau jauh dari target yang sebesar Rp1.699,9 triliun. Sementara realisasi belanja negara mencapai Rp1.068,9 triliun juga jauh dari target yang sebesar Rp2.739,2 triliun.

Baca Juga:  Pengamat Ungkap Tiga Pemicu Menurunnya Kepercayaan Publik terhadap KPK

"Pendapatan negara minus 9,8 persen dibandingkan dengan tahun lalu mencapai Rp899,6 triliun," imbuhnya.

Sri Mulyani melanjutkan, jika dilihat lebih rinci lagi, penerimaan negara yang mencapai Rp811,2 triliun berasal dari pajak sebesar Rp531,7 triliun, bea cukai sebesar Rp93,2 triliun, PNBP Rp184,5 triliun, sedangkan hibah sebesar Rp1,7 triliun.

Sedangkan untuk belanja negara yang mencapai Rp1.068,9 triliun berasal dari belanja pemerintah pusat yang terdiri dari kementerian atau lembaga (K/L) dan belanja non K/L sebesar Rp668,5 triliun, dan realisasi transfer ke daerah serta dana desa (TKDD) sebesar Rp400,4 triliun.

Sehingga, dengan realisasi tersebut, maka defisit anggaran APBN 2020 hingga semester-I 2020 tercatat Rp257,8 triliun atau setara 1,57 persen terhadap PDB.

Baca Juga:  Ibu Lampiaskan Amarah pada Anak

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari