Jumat, 20 September 2024

Belajar di Rumah Bisa hingga Akhir Tahun

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — TAHUN ajaran baru di Riau akan dimulai pada 13 Juli nanti. Meski begitu, di Pekanbaru belajar tatap muka masih ditiadakan di tengah pandemi Covid-19. Sementara pola online tetap akan dipertahankan, diperkirakan hingga akhir tahun.

Jelang tahun ajaran baru dimulai, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru baru saja menggelar penerimaan peserta didik baru (PPDB) pada 1 hingga 7 Juli. Hasil PPDB akan diumumkan hari ini (9/7) dan hingga 12 Juli adalah waktu daftar ulang. Plt Kepala Disdik Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas kepada Riau Pos mengatakan tahun ajaran baru tetap akan masuk pada 13 Juli nanti. Namun di Kota Pekanbaru belum memberlakukan tatap muka.

"Kalau melihat kondisi pandemi Covid-19 belum stabil, untuk peserta didik masih belajar secara online," urainya.

Untuk bisa menggelar belajar tatap muka, suatu daerah harus sudah masuk dalam kategori zona hijau. Sementara Kota Pekanbaru saat ini berada di zona kuning penyebaran Covid-19. Karena itu, belajar tatap muka belum bisa dilakukan. Ismardi menyebut, jika pun Pekanbaru sudah masuk dalam kategori zona hijau, maka pemberlakuan belajar tatap muka dilakukan dengan aturan yang ketat. Yakni, jenjang tingkat perguruan tinggi terlebih dahulu , kemudian SMA, SMP, SD, dan terakhir TK.

- Advertisement -

"Kalau sekarang Pekanbaru zona hijau, paling cepat belajar tatap muka itu baru bisa dilakukan pada September atau Oktober. Karena sekarang kuning, maka sampai akhir tahun kemungkinan masih belajar daring," urainya.

Baca Juga:  Puisi Miftachur Rozak

Pihaknya, sambung Ismardi, sudah menyusun model pembelajaran yang sesuai protokol kesehatan dengan merujuk arahan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

- Advertisement -

"Ada sejumlah skema dipersiapkan saat peserta didik nantinya kembali belajar di sekolah. Ada penerapan sif belajar secara bergilir setiap harinya," paparnya.

Kemudian, nantinya ada yang masuk 20 orang sehari dalam satu kelas. Dan di hari selanjutnya bergantian mereka belajar dari rumah, sedangkan yang belajar di rumah pada hari sebelumnya belajar ke sekolah.

"Mereka yang di rumah nantinya akan mendapat tugas dari sekolah. Para peserta didik dan guru juga harus masuk sekolah mengikuti protokol kesehatan," urainya.

Ditambahkannya, saat datang ke sekolah, baik siswa maupun guru harus mengenakan masker, melewati pemeriksaan suhu tubuh, dan menjaga jarak. "Kami sudah siapkan skenario kalau belajar tatap muka dilakukan. Kami akan batasi jam belajar. Sekolah juga harus persiapkan minimal dua fasilitas cuci tangan," jelasnya.

Tunggu Arahan Kemendikbud
Sementara itu Dinas Pendidikan (Disdik) Riau masih menunggu arahan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Sekretaris Dinas Pendidikan Riau Ahyu Suhendra saat dikonfirmasi perihal hal itu mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan proses sekolah tatap muka untuk tingkat SMA sederajat di Riau bisa dilakukan sesuai jadwal tersebut.

"Memang jadwal awal yang kami terima, sekolah tatap muka pada tahun ajaran baru dimulai 13 Juli mendatang. Tapi apakah akan berjalan tepat waktu atau tidak, kami belum dapat informasi lagi," ujarnya.

Baca Juga:  Resmi Diberhentikan, Novel Baswedan Cs Disambut Eks Pimpinan KPK

Lebih lanjut dikatakannya, salah satu syarat untuk bisa melaksanakan sekolah tatap muka tersebut yakni daerah tersebut berada pada zona hijau penularan Covid-19. Sedangkan di Riau, saat ini daerah yang berstatus zona hijau selain Kabupaten Rokan Hilir adalah Kepulauan Meranti dan Siak

"Yang lainnya masih zona kuning. Jadi kami tetap menunggu arahan dari pemerintah pusat terlebih dahulu untuk dapat melaksanakan sekolah tatap muka tersebut," ujarnya.

Meskipun demikian, sebagai bentuk antisipasi jika nantinya sekolah tatap muka masih belum bisa dilaksanakan, pihaknya saat ini membuat pembelajaran dengan sistem online.

"Sembari menunggu arahan dari pemerintah pusat dalam hal ini Kemendikbud, kami menyiapkan sistem pembelajaran online. Hal ini untuk mengantisipasi jika nantinya sekolah tatap muka masih belum bisa dilakukan," sebutnya.

Untuk diketahui, sejak pandemi Covid-19 ditemukan di Riau, sekolah-sekolah di Riau sudah diliburkan sejak 16 Maret lalu. Bahkan, Pemprov Riau telah dua kali melakukan perpanjangan libur sekolah. Di mana yang pertama, kebijakan libur sekolah ditetapkan hingga 30 Maret 2020 lalu yang kemudian kembali diperpanjang hingga 15 April. Kemudian diperpanjang lagi hingga 29 Mei, atau hingga kelulusan siswa.(ted)

Laporan: M ALI NURMAN dan SOLEH SAPUTRA (Pekanbaru)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — TAHUN ajaran baru di Riau akan dimulai pada 13 Juli nanti. Meski begitu, di Pekanbaru belajar tatap muka masih ditiadakan di tengah pandemi Covid-19. Sementara pola online tetap akan dipertahankan, diperkirakan hingga akhir tahun.

Jelang tahun ajaran baru dimulai, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru baru saja menggelar penerimaan peserta didik baru (PPDB) pada 1 hingga 7 Juli. Hasil PPDB akan diumumkan hari ini (9/7) dan hingga 12 Juli adalah waktu daftar ulang. Plt Kepala Disdik Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas kepada Riau Pos mengatakan tahun ajaran baru tetap akan masuk pada 13 Juli nanti. Namun di Kota Pekanbaru belum memberlakukan tatap muka.

"Kalau melihat kondisi pandemi Covid-19 belum stabil, untuk peserta didik masih belajar secara online," urainya.

Untuk bisa menggelar belajar tatap muka, suatu daerah harus sudah masuk dalam kategori zona hijau. Sementara Kota Pekanbaru saat ini berada di zona kuning penyebaran Covid-19. Karena itu, belajar tatap muka belum bisa dilakukan. Ismardi menyebut, jika pun Pekanbaru sudah masuk dalam kategori zona hijau, maka pemberlakuan belajar tatap muka dilakukan dengan aturan yang ketat. Yakni, jenjang tingkat perguruan tinggi terlebih dahulu , kemudian SMA, SMP, SD, dan terakhir TK.

"Kalau sekarang Pekanbaru zona hijau, paling cepat belajar tatap muka itu baru bisa dilakukan pada September atau Oktober. Karena sekarang kuning, maka sampai akhir tahun kemungkinan masih belajar daring," urainya.

Baca Juga:  Gempa Susulan Bisa Picu Tsunami

Pihaknya, sambung Ismardi, sudah menyusun model pembelajaran yang sesuai protokol kesehatan dengan merujuk arahan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

"Ada sejumlah skema dipersiapkan saat peserta didik nantinya kembali belajar di sekolah. Ada penerapan sif belajar secara bergilir setiap harinya," paparnya.

Kemudian, nantinya ada yang masuk 20 orang sehari dalam satu kelas. Dan di hari selanjutnya bergantian mereka belajar dari rumah, sedangkan yang belajar di rumah pada hari sebelumnya belajar ke sekolah.

"Mereka yang di rumah nantinya akan mendapat tugas dari sekolah. Para peserta didik dan guru juga harus masuk sekolah mengikuti protokol kesehatan," urainya.

Ditambahkannya, saat datang ke sekolah, baik siswa maupun guru harus mengenakan masker, melewati pemeriksaan suhu tubuh, dan menjaga jarak. "Kami sudah siapkan skenario kalau belajar tatap muka dilakukan. Kami akan batasi jam belajar. Sekolah juga harus persiapkan minimal dua fasilitas cuci tangan," jelasnya.

Tunggu Arahan Kemendikbud
Sementara itu Dinas Pendidikan (Disdik) Riau masih menunggu arahan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Sekretaris Dinas Pendidikan Riau Ahyu Suhendra saat dikonfirmasi perihal hal itu mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan proses sekolah tatap muka untuk tingkat SMA sederajat di Riau bisa dilakukan sesuai jadwal tersebut.

"Memang jadwal awal yang kami terima, sekolah tatap muka pada tahun ajaran baru dimulai 13 Juli mendatang. Tapi apakah akan berjalan tepat waktu atau tidak, kami belum dapat informasi lagi," ujarnya.

Baca Juga:  Jadi Tonggak Pelayanan yang Promoter

Lebih lanjut dikatakannya, salah satu syarat untuk bisa melaksanakan sekolah tatap muka tersebut yakni daerah tersebut berada pada zona hijau penularan Covid-19. Sedangkan di Riau, saat ini daerah yang berstatus zona hijau selain Kabupaten Rokan Hilir adalah Kepulauan Meranti dan Siak

"Yang lainnya masih zona kuning. Jadi kami tetap menunggu arahan dari pemerintah pusat terlebih dahulu untuk dapat melaksanakan sekolah tatap muka tersebut," ujarnya.

Meskipun demikian, sebagai bentuk antisipasi jika nantinya sekolah tatap muka masih belum bisa dilaksanakan, pihaknya saat ini membuat pembelajaran dengan sistem online.

"Sembari menunggu arahan dari pemerintah pusat dalam hal ini Kemendikbud, kami menyiapkan sistem pembelajaran online. Hal ini untuk mengantisipasi jika nantinya sekolah tatap muka masih belum bisa dilakukan," sebutnya.

Untuk diketahui, sejak pandemi Covid-19 ditemukan di Riau, sekolah-sekolah di Riau sudah diliburkan sejak 16 Maret lalu. Bahkan, Pemprov Riau telah dua kali melakukan perpanjangan libur sekolah. Di mana yang pertama, kebijakan libur sekolah ditetapkan hingga 30 Maret 2020 lalu yang kemudian kembali diperpanjang hingga 15 April. Kemudian diperpanjang lagi hingga 29 Mei, atau hingga kelulusan siswa.(ted)

Laporan: M ALI NURMAN dan SOLEH SAPUTRA (Pekanbaru)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari