PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kepala Balai Bahasa Riau (BBR) yang baru, Drs Songgo A Siruah MPd, mengharapkan dukungan masyarakat Riau agar lembaga yang dipimpinnya benar-benar mampu menjalankan program kerja yang sudah dibuat. Dia juga akan melanjutkan program-program baik yang sudah dibuat pendahulunya, dan akan meningkatkan menjadi lebih baik lagi.
Songgo mengatakan hal itu ketika bertemu dengan Koordinator Komunitas Paragraf, Hary B Kori'un, dan Kepala Suku Seni Riau, Marhalim Zaini, di Kantor BBR, Kompleks Universitas Riau, Panam, Pekanbaru, Selasa (9/7/2019).
Dalam kesempatan itu Songgo menjelaskan bahwa dia sangat ingin program-program yang dibuat lembaganya bisa ikut membantu meningkatkan kualitas masyarakat Riau. Dalam hal ini, terkhusus, adalah pemahaman tentang literasi, kebahasaan, revitalisasi budaya lisan, penguatan penulisan sastra, seni pertunjukan, dan sebagainya.
"Namun, tentu kami banyak keterbatasan. Tidak semuanya bisa kami kerjakan sendiri. Kami perlu dukungan masyarakat, pemerintah provinsi, kabupaten/kota, para intelektual di perguruan tinggi, pegiat komunitas literasi, juga dari kalangan sastrawan dan seniman di Riau," jelas Songgo.
Songgo juga ingin BBR memiliki radio yang nantinya bisa menjadi alat publikasi dan informasi. Jalan untuk itu sedang dirancang dan dia berharap radio itu bisa mengudara secepatnya meskipun dia tahu tak mudah merealisasikannya dengan cepat.
"Saya juga ingin menerbitkan buku-buku hasil penelitian yang dilakukan teman-teman di BBR maupun karya dari pegiat literasi. Tentu itu juga melalui proses yang baik dan terukur," jelas Songgo.
Secara khusus, Songgo juga menitikberatkan pelatihan-pelatihan penulisan kepada guru-guru agar semakin memahami literasi, terutama pada proses menulis. Sebab, menurutnya, meski banyak guru yang sudah bisa menulis dengan baik, tetapi jumlah yang masih belum bisa menulis masih lebih banyak.
"Jika guru-gurunya bisa menulis dan memahami literasi dengan baik, dia akan menularkannya ke para siswanya. Dari sinilah ke depan, pemahaman literasi ini diharapkan akan membaik," ujar lelaki asal Sulawesi Selatan (Sulsel) ini.
Dalam kesempatan tersebut, baik Hary maupun Marhalim, menyambut baik program-program dan upaya-upaya yang akan dilakukan oleh BBR selama kepemimpinan Songgo. Menurut Marhalim, dirinya dan para sastrawan Riau pasti siap jika tenaganya diperlukan untuk membantu BBR, dalam bidang apa saja.
"Secara pribadi saya siap. Dan teman-teman sastrawan, juga seniman, pasti juga siap membantu," ujar Marhalim yang diamini oleh Hary.
Dijelaskan Hary ke Songgo, hubungan baik sastrawan Riau dengan BBR selama ini sudah terjadi, baik di masa kepemimpinan Agus Halim, Agus Sri Danardana, maupun Umar Solikhan. Selama itu, berdasarkan kompetensinya, para sastrawan dan seniman Riau terlibat dalam berbagai kegiataan BBR, baik menjadi juri berbagai lomba, menjadi instruktur berbagai pelatihan, atau malah menjadi peserta kegiatan, dan kegiatan-kegiatan lainnya.
Untuk itu, Marhalim dan Hary berharap agar hubungan baik ini terus terjaga. "Tentu perlu komunikasi yang baik dan intens agar hubungan baik dan saling membantu itu bisa terjadi," jelas Hary.
Songgo adalah kepala baru di BBR per 1 Juni 2019. Dia menggantikan Umar Solikhan yang pindah menjadi Kepala Balai Bahasa Jawa Barat. Songgo sendiri sebelumnya pernah menjadi Kepala Kantor Bahasa Sulawesi Tengah, Maluku Utara, dan terakhir di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Laporan: Eko Faizin
Editor: Fopin A Sinaga