ROKAN HULU (RIAUPOS.CO) — Sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hulu (Rohul) dalam menurunkan angka stunting dan gizi buruk, Dinas Kesehatan (Diskes) Rohul jalin kerjasama dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Rohul. Hal ini dituangkan dalam penandatanganan kesepakatan tentang Pelayanan Persalinan di Fasilitas Kesehatan (Faskes) dalam rangka pencegahan stunting di Rohul.
Penandatanganan MoU yang bertemakan “Cegah stunting itu penting”, dipusatkan di pendopo rumah dinas Bupati Rohul, Selasa (7/12). Selain Bupati Rohul H Sukiman, turut hadir Sekda Rohul H Abdul Haris SSos MSi, Ketua TP PKK Rohul Hj Peni Herawati Sukiman, Ketua IBI Rohul Atnawati SST, Kadiskes Rohul dr Bambang Triono, Kadis DPMPTSP Rohul Gorneng SSos MSi, Kadis DPPKB Drs H Sariaman MSi.
Bupati Rohul H Sukiman berharap dengan telah dilakunya penandatanganan kesepakatan antara Dinas Kesehatan dan IBI Rohul pelayanan persalinan yang dilengkapi dengan faskes, dapat menurun angka kematian ibu dan bayi serta menurun angka stunting di Rohul.
“Kita harapkan kerjasama ini bisa menurun angka stunting di Rohul. Selain pelayanan persalinan masyarakat ditolong oleh bidang desa, di fasilitas pelayanan kesehatan seperti di Puskesmas dan Pustu. Dengan harapan dapat menekan angka kematian ibu dan bayi di Rohul,” sebutnya.
Untuk mencegah dan mengurangi angka stunting di 10 desa di Rohul, Sukiman mengaku diperlukan suatu pedoman bagi keluarga, masyarakat tentang pola makan yang sehat. Maka sangat penting untuk menjaga gizi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir atau saat 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).
Dalam pada itu, Kadiskes Rohul dr Bambang Triono mengatakan kesepakatan kerjasama ini merupakan suatu program ibu-ibu melahirkan harus di Fasilitas Kesehatan, sebelumnya pelayanan kesehatan itu difokus dan ditargetkan pada petugas pelayanan kesehatan.
“Ke depannya pelayanan kesehatan itu semakin meningkat, karena ibu-ibu hamil ini dilayani di Faskes seperti di Puskesmas dan Puskesmas pembantu, rumah bidan dan klinik yang berpraktek dalam melayani persalinan,” terangnya.
Bambang mengatakan, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Tahun 2018, bahwa Kabupaten Rokan Hulu ada 10 Desa di Rohul terkena stunting.
“Dengan adanya stunting, kita lakukan upaya penanganan dan pencegahan pada bayi lahir ditanggulangi dengan gizi dan vitaminnya agar tidak ada lagi stunting di daerah kita ini,” sebutnya
Dilakukan kerja sama dengan IBI, lanjutnya, Karena IBI merupakan induk organisasi yang melibatkan selain bidan Puskesmas ada yang praktek, klinik dan swasta.
“Dari kesepakatan dengan IBI, setiap ibu melahirkan difasilitas kesehatan. Kita targetkan harus 100 persen ibu melahirkan di Faskes, karena saat ini kita baru mencapai 70 persen, selebihnya masih banyak ibu-ibu melahirkan di rumah, semoga target kita bisa meningkat” harapnya
Ketua IBI Cabang Rohul Atnawati SST mengatakan kerjasama dengan Dinkes Rohul dalam peningkatan pelayanan persalinan di Fasilitas Kesehatan, dengan harapan persalinan itu tidak dilakukan di rumah pasien, tapi dibawa kebidan praktek.
“Kita harapkan ke depannya persalinan tidak lagi di rumah pasien, tapi harus dibawa kerumah bidan praktek mandiri yang punya fasilitas lengkap, karena nanti kalau di rumah ada pasien pendarahan, mau pasang oksigen, anaknya sesak nafas, terus tidak ada nanti oksigen di rumah pasien, sementara mau dibawakan nggak mungkin,” tuturnya.(adv)