PASIRPENGARAIAN (RIAUPOS.CO) – Kepala Kanwil Kemenkumham Riau Pujo Harianto Bc Ip SSos MSi memberikan apresiasi terhadap program pembinaan dan kemandirian terhadap warga binaan pemasyarakatan yang dilaksanakan Lapas Kelas II B Pasirpengaraian, dan dijadikan sebagai percontohan bagi Lapas maupun Rutan yang ada di Provinsi Riau dalam mewujudkan tujuan pemasyarakatan, terutama pembinaan terhadap narapidana maupun warga binaan yang telah selesai menjalani hukuman pidana ke arah yang lebih baik.
Dengan memberdayakan seluruh stakeholder dan mitra kerja yang baik dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Rohul, OPD terkait dan perbankan."Saya apresiasi kepada Kalapas Pasirpengaraian Eri Erawan beserta jajaran, atas ide kreatif dan inovasinya yang berkolaborasi dengan memanfaatkan dan memberdayakan lingkungan pegawai, Pemkab Rohul, mitra kerja BRI Pasirpengaraian semua dirangkum digandeng jadi satu, untuk mewujudkan tujuan pemasyarakatan, dalam membina napi agar lebih baik.
Terobosan Lapas Pasirpengaraian ini dijadikan percontohan bagi Lapas lain di Riau, bagaimana bisa memberdayakan, tak hanya warga binaan pemasyarakat, tapi mendapat dukungan sekitarnya,"ungkap Pujo Harianto kepada wartawan, Kamis (7/10), usai lakukan kunjungan kerja dalam kegiatan penanaman pohon dan penaburan bibit ikan di Griya Pemasyarakatan Seribu Suluk di Dusun Pasir Kota Baru, Desa Koto Tinggi, Kecamatan Rambah.
Sebelum membuka kegiatan tersebut, Kakanwil Kemenkumham Riau didampingi Kepala Divisi Administrasi Kanwil Kemenkumham Rudi Hartono SH MSi meresmikan bangunan Pujasera Seribu Suluk Tumbuh Tangguh dan Sejahtera atas bantuan CSR dari Kantor Cabang PT Bank Raknyat Indonesia Pasirpengaraian, di Lapas Kelas IIB Pasirpengaraian serta melakukan monitoring evaluasi dan penguatan tupoksi petugas Lapas Pasirpengaraian.
Kegiatan penanaman pohon dan penaburan benih ikan nila sebanyak 10 ribu bibit di Griya Pemasyarakatan Seribu Suluk tersebut, bersempena Hari Dharma Karyadhika Hut Kemenkumham RI 2021.
Tampak hadir, Kalapas Kelas II B Pasirpengaraian Eri Erawan Amd Ip SSos MSi beserta pejabat struktural dan pegawai, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Rohul Barikun SP, Pemimpin Cabang PT BRI Pasirpengaraian Ardika Prasetyo, Camat Rambah Arie Gunadi SSTP, Kades Koto Tinggi Asmi Jumairi.
Menurutnya, kegiatan penaburan benih ikan, Lapas Pasirpengaraian tidak berdiri sendiri, dimana Griya Pemasyarakatan Seribu Suluk yang berada di atas lahan 3 hektare, ke depan dijadikan perumahan milik ASN Lapas Pasirpengaraian.
Akan dimanfaatkan oleh ASN dan para warga binaan yang telah selesai menjalani masa pidananya."Tentunya kita minta dukungan Pemkab Rohul melalui Dinas Perikanan di sini ada kolam budidaya ikan, bisa memberikan bantuan bibit, penyuluhan pembuatan kolam , terhadap warga binaan yang bebas dan belum mempunya kegiatan di luar akan ditampung di sini sementara, sampai mereka terampil bagaimana bisa memelihara ikan yang baik. Sehingga keterampilan itu bisa digunakan bagi mereka bekal hidup di tengah masyarakat,"katanya.
Disebutnya, Lapas dalam tugas melakukan pembinaan kemandirian terhadap warga binaan. Salah satu bentuknya ada di dalam pembinaan kepribadian yang dilakukan para ulama, guru ngaji dan pendeta, supaya mentalnya benar. Setelah itu, mereka dilatih keterampilan, salah satunya budidaya ikan. Sehinga di tengah masyarakat, nantinya produk akhir dari warga binaan tersebut dapat diterima oleh masyarakat. Dalam proses itu, Lapas Pasirpengraian didukung oleh BRI menyediakan tempat Pujasera di Lapas dan Dinas Perikanan, bisa buat penyuluhan budidaya ikan di Griya Pemasyarakatan Seribu Suluk.
"Sekali lagi saya apresiasi terobosan Kalapas Pasirpengaraian, terkait program pembinaan kemandirian. Sudah bekerja sama dengan BRI Pasirpengaraian, untuk kegiatan Pujasera tempat warga binaan, nantinya bisa mandiri melakukan kegiatan-kegiatan terkait dengan koperasi, pelayanan keperluan di dalam. Lapas tidak bisa bekerja sendiri, harus berkolaborasi dengan rekan dan mitra kerja di luar,"jelasnya.
Ditambahnya, dalam program pembinaan kemandirian di lokasi Griya Pemasyarakatan inilah, warga binaan diuji, bagaimana mereka bisa menunjukkan kepada masyarkat sekitar, bahwa yang bersangkutan sudah baik dan berubah serta telah memberikan kontribusi kepada masyarakat sekitar.(ade)
Laporan engki prima putra, Pasirpengaraian