Selasa, 8 April 2025
spot_img

Indonesia Jangan Tergantung Alkes Impor

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pemerintah Indonesia terus berupaya mendorong peningkatan daya saing industri kesehatan Indonesia dengan memproduksi alat kesehatan dalam negeri. Kemandirian dalam penyediaan alat kesehatan sangat dibutuhkan dan terasa saat masa pandemi Covid-19 saat ini.

Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Husein Habsyi menyatakan, mendukung upaya pembenahan itu demi mewujudkan kemandirian bangsa dari sisi kesehatan. Sebab banyak bahan baku obat dan alat kesehatan selama ini masih impor.

"Pada intinya kami selalu mendukung bagaimana kemandirian bangsa dalam hal apapun. Artinya kalau soal infrastruktur, sarana pelayanan kesehatan, peralatan, bahan baku mampu untuk dimaksimalkan potensi lokal, tentu ini kondisi yang memang harus didukung," ujar Husein, Jumat, (8/5).

Husein menambahkan, dengan membangun industri kesehatan, sumber daya lokal bisa teroptimalisasi dengan baik. Nantinya kedaulatan bangsa akan menjadi lebih kuat dan tidak ketergantungan lagi dengan luar negri.

Baca Juga:  Sebelum Pernikahan, Citra Kirana Tetap Diet

Jika ternyata bangsa Indonesia sendiri mampu untuk mengalokasikan anggaran untuk membangun sarana dan prasarana serta menyediakan bahan baku, hal ini tentu jauh lebih baik.

"Hal-hal seperti ini memang harus terprogram menjadi roadmap, sehingga sewaktu-waktu seiring dengan perkembangan kemajuan bangsa, kita bisa memanfaatkan potensi-potensi sumber daya lokal," terang Husein.

Husein berharap, dalam pembenahannya, industri kesehatan bisa terbuka dan transparan kepada masyarakat. Kemudian lebih memprioritaskan sumber-sumber bahan baku lokal yang berkualitas.

Selain itu, kalangan ahli, organisasi profesi, masyarakat yang paham dengan fungsi-fungsi dari alat-alat kesehatan ikut dilibatkan. Sehingga dengan demikian roadmap kesehatan yang dibuat dapat sesuai dengan harapan dan memiliki kualitas yang terbaik.

"Artinya dalam hal apapun perlu pengawasan, perlu pengawalan dari kita semua agar bisa dimaksimalkan semua potensi yang ada demi kedaulatan kesehatan," jelas Husein.

Baca Juga:  Jadi Ibu Kota Negara, Paser Utara-Kukar Simpan Kekayaan SDA Melimpah

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah fokus membangun roadmap Health Security Nasional. Upaya ini dilakukan selain bisa meningkatkan daya saing industri kesehatan dalam negeri, juga bisa menjadi benteng pertahanan dalam menghadapi segala wabah penyakit ke depannya.

Hal yang sama juga pernah diungkapkan Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro. Indonesia kini sudah bisa mandiri memproduksi ribuan alat tes kit itu terdiri dari 2 metode pengujian. Alat tes kit itu untuk pengujian dengan rapid tes, dan juga untuk menguji reagent dengan metode PCR.

Menurut Bambang, dengan memproduksi alat tes kit sendiri akan membuat Indonesia lebih mengurangi ketergantungan terhadap alat-alat impor. Selama ini Indonesia mengharapkan impor dari salah satu negara seperti Korea Selatan untuk mendatangkan reagent.

"Kini reagent yang diproduksi sendiri bisa kurangi kebutuhan impor," tutup Bambang.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pemerintah Indonesia terus berupaya mendorong peningkatan daya saing industri kesehatan Indonesia dengan memproduksi alat kesehatan dalam negeri. Kemandirian dalam penyediaan alat kesehatan sangat dibutuhkan dan terasa saat masa pandemi Covid-19 saat ini.

Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Husein Habsyi menyatakan, mendukung upaya pembenahan itu demi mewujudkan kemandirian bangsa dari sisi kesehatan. Sebab banyak bahan baku obat dan alat kesehatan selama ini masih impor.

"Pada intinya kami selalu mendukung bagaimana kemandirian bangsa dalam hal apapun. Artinya kalau soal infrastruktur, sarana pelayanan kesehatan, peralatan, bahan baku mampu untuk dimaksimalkan potensi lokal, tentu ini kondisi yang memang harus didukung," ujar Husein, Jumat, (8/5).

Husein menambahkan, dengan membangun industri kesehatan, sumber daya lokal bisa teroptimalisasi dengan baik. Nantinya kedaulatan bangsa akan menjadi lebih kuat dan tidak ketergantungan lagi dengan luar negri.

Baca Juga:  Sebelum Pernikahan, Citra Kirana Tetap Diet

Jika ternyata bangsa Indonesia sendiri mampu untuk mengalokasikan anggaran untuk membangun sarana dan prasarana serta menyediakan bahan baku, hal ini tentu jauh lebih baik.

"Hal-hal seperti ini memang harus terprogram menjadi roadmap, sehingga sewaktu-waktu seiring dengan perkembangan kemajuan bangsa, kita bisa memanfaatkan potensi-potensi sumber daya lokal," terang Husein.

Husein berharap, dalam pembenahannya, industri kesehatan bisa terbuka dan transparan kepada masyarakat. Kemudian lebih memprioritaskan sumber-sumber bahan baku lokal yang berkualitas.

Selain itu, kalangan ahli, organisasi profesi, masyarakat yang paham dengan fungsi-fungsi dari alat-alat kesehatan ikut dilibatkan. Sehingga dengan demikian roadmap kesehatan yang dibuat dapat sesuai dengan harapan dan memiliki kualitas yang terbaik.

"Artinya dalam hal apapun perlu pengawasan, perlu pengawalan dari kita semua agar bisa dimaksimalkan semua potensi yang ada demi kedaulatan kesehatan," jelas Husein.

Baca Juga:  Christian Sugiono Usahakan Main Bareng dengan Anak

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah fokus membangun roadmap Health Security Nasional. Upaya ini dilakukan selain bisa meningkatkan daya saing industri kesehatan dalam negeri, juga bisa menjadi benteng pertahanan dalam menghadapi segala wabah penyakit ke depannya.

Hal yang sama juga pernah diungkapkan Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro. Indonesia kini sudah bisa mandiri memproduksi ribuan alat tes kit itu terdiri dari 2 metode pengujian. Alat tes kit itu untuk pengujian dengan rapid tes, dan juga untuk menguji reagent dengan metode PCR.

Menurut Bambang, dengan memproduksi alat tes kit sendiri akan membuat Indonesia lebih mengurangi ketergantungan terhadap alat-alat impor. Selama ini Indonesia mengharapkan impor dari salah satu negara seperti Korea Selatan untuk mendatangkan reagent.

"Kini reagent yang diproduksi sendiri bisa kurangi kebutuhan impor," tutup Bambang.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Indonesia Jangan Tergantung Alkes Impor

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pemerintah Indonesia terus berupaya mendorong peningkatan daya saing industri kesehatan Indonesia dengan memproduksi alat kesehatan dalam negeri. Kemandirian dalam penyediaan alat kesehatan sangat dibutuhkan dan terasa saat masa pandemi Covid-19 saat ini.

Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Husein Habsyi menyatakan, mendukung upaya pembenahan itu demi mewujudkan kemandirian bangsa dari sisi kesehatan. Sebab banyak bahan baku obat dan alat kesehatan selama ini masih impor.

"Pada intinya kami selalu mendukung bagaimana kemandirian bangsa dalam hal apapun. Artinya kalau soal infrastruktur, sarana pelayanan kesehatan, peralatan, bahan baku mampu untuk dimaksimalkan potensi lokal, tentu ini kondisi yang memang harus didukung," ujar Husein, Jumat, (8/5).

Husein menambahkan, dengan membangun industri kesehatan, sumber daya lokal bisa teroptimalisasi dengan baik. Nantinya kedaulatan bangsa akan menjadi lebih kuat dan tidak ketergantungan lagi dengan luar negri.

Baca Juga:  Bansos untuk 13,8 Juta Pekerja yang Terdaftar di BPJS TK

Jika ternyata bangsa Indonesia sendiri mampu untuk mengalokasikan anggaran untuk membangun sarana dan prasarana serta menyediakan bahan baku, hal ini tentu jauh lebih baik.

"Hal-hal seperti ini memang harus terprogram menjadi roadmap, sehingga sewaktu-waktu seiring dengan perkembangan kemajuan bangsa, kita bisa memanfaatkan potensi-potensi sumber daya lokal," terang Husein.

Husein berharap, dalam pembenahannya, industri kesehatan bisa terbuka dan transparan kepada masyarakat. Kemudian lebih memprioritaskan sumber-sumber bahan baku lokal yang berkualitas.

Selain itu, kalangan ahli, organisasi profesi, masyarakat yang paham dengan fungsi-fungsi dari alat-alat kesehatan ikut dilibatkan. Sehingga dengan demikian roadmap kesehatan yang dibuat dapat sesuai dengan harapan dan memiliki kualitas yang terbaik.

"Artinya dalam hal apapun perlu pengawasan, perlu pengawalan dari kita semua agar bisa dimaksimalkan semua potensi yang ada demi kedaulatan kesehatan," jelas Husein.

Baca Juga:  Sekda Minta Lurah Perhatikan Kebersihan Lingkungan

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah fokus membangun roadmap Health Security Nasional. Upaya ini dilakukan selain bisa meningkatkan daya saing industri kesehatan dalam negeri, juga bisa menjadi benteng pertahanan dalam menghadapi segala wabah penyakit ke depannya.

Hal yang sama juga pernah diungkapkan Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro. Indonesia kini sudah bisa mandiri memproduksi ribuan alat tes kit itu terdiri dari 2 metode pengujian. Alat tes kit itu untuk pengujian dengan rapid tes, dan juga untuk menguji reagent dengan metode PCR.

Menurut Bambang, dengan memproduksi alat tes kit sendiri akan membuat Indonesia lebih mengurangi ketergantungan terhadap alat-alat impor. Selama ini Indonesia mengharapkan impor dari salah satu negara seperti Korea Selatan untuk mendatangkan reagent.

"Kini reagent yang diproduksi sendiri bisa kurangi kebutuhan impor," tutup Bambang.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pemerintah Indonesia terus berupaya mendorong peningkatan daya saing industri kesehatan Indonesia dengan memproduksi alat kesehatan dalam negeri. Kemandirian dalam penyediaan alat kesehatan sangat dibutuhkan dan terasa saat masa pandemi Covid-19 saat ini.

Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Husein Habsyi menyatakan, mendukung upaya pembenahan itu demi mewujudkan kemandirian bangsa dari sisi kesehatan. Sebab banyak bahan baku obat dan alat kesehatan selama ini masih impor.

"Pada intinya kami selalu mendukung bagaimana kemandirian bangsa dalam hal apapun. Artinya kalau soal infrastruktur, sarana pelayanan kesehatan, peralatan, bahan baku mampu untuk dimaksimalkan potensi lokal, tentu ini kondisi yang memang harus didukung," ujar Husein, Jumat, (8/5).

Husein menambahkan, dengan membangun industri kesehatan, sumber daya lokal bisa teroptimalisasi dengan baik. Nantinya kedaulatan bangsa akan menjadi lebih kuat dan tidak ketergantungan lagi dengan luar negri.

Baca Juga:  Kegiatan Keagamaan Warnai Momen Pergantian Tahun Baru

Jika ternyata bangsa Indonesia sendiri mampu untuk mengalokasikan anggaran untuk membangun sarana dan prasarana serta menyediakan bahan baku, hal ini tentu jauh lebih baik.

"Hal-hal seperti ini memang harus terprogram menjadi roadmap, sehingga sewaktu-waktu seiring dengan perkembangan kemajuan bangsa, kita bisa memanfaatkan potensi-potensi sumber daya lokal," terang Husein.

Husein berharap, dalam pembenahannya, industri kesehatan bisa terbuka dan transparan kepada masyarakat. Kemudian lebih memprioritaskan sumber-sumber bahan baku lokal yang berkualitas.

Selain itu, kalangan ahli, organisasi profesi, masyarakat yang paham dengan fungsi-fungsi dari alat-alat kesehatan ikut dilibatkan. Sehingga dengan demikian roadmap kesehatan yang dibuat dapat sesuai dengan harapan dan memiliki kualitas yang terbaik.

"Artinya dalam hal apapun perlu pengawasan, perlu pengawalan dari kita semua agar bisa dimaksimalkan semua potensi yang ada demi kedaulatan kesehatan," jelas Husein.

Baca Juga:  Sekda Minta Lurah Perhatikan Kebersihan Lingkungan

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah fokus membangun roadmap Health Security Nasional. Upaya ini dilakukan selain bisa meningkatkan daya saing industri kesehatan dalam negeri, juga bisa menjadi benteng pertahanan dalam menghadapi segala wabah penyakit ke depannya.

Hal yang sama juga pernah diungkapkan Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro. Indonesia kini sudah bisa mandiri memproduksi ribuan alat tes kit itu terdiri dari 2 metode pengujian. Alat tes kit itu untuk pengujian dengan rapid tes, dan juga untuk menguji reagent dengan metode PCR.

Menurut Bambang, dengan memproduksi alat tes kit sendiri akan membuat Indonesia lebih mengurangi ketergantungan terhadap alat-alat impor. Selama ini Indonesia mengharapkan impor dari salah satu negara seperti Korea Selatan untuk mendatangkan reagent.

"Kini reagent yang diproduksi sendiri bisa kurangi kebutuhan impor," tutup Bambang.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari