Sabtu, 13 September 2025
spot_img

TKA Cina Dominasi Perusahaan Plastik

BATAM (RIAUPOS.CO) — Dinas Tenaga (Disnaker) Batam mencatat perkembangan tenaga kerja asing (TKA) asal Cina yang bekerja di Batam cukup tinggi. Hingga sekarang terdapat 1.154 pekerja Cina di semua sektor industri.

"Paling banyak mereka bekerja di industri plastik. Sebagian besar mereka merupakan teknisi mesin yang akan dioperasikan perusahaan," kata Kepala Disnaker Batam, Rudi Sakyakirti, Kamis (6/2).
Ia menyebutkan TKA asal Cina ini berada di Batam selama enam bulan hingga satu tahun. Mereka dikontrak untuk mengoperasikan mesin, karena mesin berasal dari daerah mereka.

"Jadi, kalau selesai pekerjaan mereka kembali ke negaranya. Tenaga mereka memang dibutuhkan perusahaan dan levelnya menengah ke atas," jelasnya.

Baca Juga:  Paisal-Amris Siap Maju di Kota Dumai

Keberadaan TKA Cina didapatkan dari laporan perusahaan kepada Disnaker. Berdasarkan data mereka bekerja di semua sektor. Paling mendominasi di industri plastik, ada juga manufaktur, jasa, dan sektor lainnya.

"Tersebar mereka kerjanya. Sejauh ini masih aman terkait izin kerja di Batam," sebutnya.

Mengenai dampak virus corona terhadap TKA Cina, Rudi menjelaskan, hanya menunggu prosedur dari Imigrasi. Jika memang ada yang melewati batas waktu, mereka diberikan perpanjangan tanpa biaya.

"Itu keputusan pusat. Karena kondisinya memang darurat," sebutnya.

Hingga kini belum ada laporan dari perusahaan atau keluhan karena TKA Cina ini. Sebab mereka sudah berada di Batam sebelum virus corona merebak.

"Sejauh ini belum ada dampak. Kalau ada yang overstay perusahaan pasti sudah lapor dan urus ke Imigrasi," terangnya.

Baca Juga:  Dua PDP Dirawat, Warga Rohil Diminta Terapkan Protokol Kesehatan

Sumber: Batampos.co.id
Editor: Rinaldi

 

BATAM (RIAUPOS.CO) — Dinas Tenaga (Disnaker) Batam mencatat perkembangan tenaga kerja asing (TKA) asal Cina yang bekerja di Batam cukup tinggi. Hingga sekarang terdapat 1.154 pekerja Cina di semua sektor industri.

"Paling banyak mereka bekerja di industri plastik. Sebagian besar mereka merupakan teknisi mesin yang akan dioperasikan perusahaan," kata Kepala Disnaker Batam, Rudi Sakyakirti, Kamis (6/2).
Ia menyebutkan TKA asal Cina ini berada di Batam selama enam bulan hingga satu tahun. Mereka dikontrak untuk mengoperasikan mesin, karena mesin berasal dari daerah mereka.

"Jadi, kalau selesai pekerjaan mereka kembali ke negaranya. Tenaga mereka memang dibutuhkan perusahaan dan levelnya menengah ke atas," jelasnya.

Baca Juga:  Sungai Harau Meluap, Lima Puluh Kota Terendam Banjir

Keberadaan TKA Cina didapatkan dari laporan perusahaan kepada Disnaker. Berdasarkan data mereka bekerja di semua sektor. Paling mendominasi di industri plastik, ada juga manufaktur, jasa, dan sektor lainnya.

"Tersebar mereka kerjanya. Sejauh ini masih aman terkait izin kerja di Batam," sebutnya.

- Advertisement -

Mengenai dampak virus corona terhadap TKA Cina, Rudi menjelaskan, hanya menunggu prosedur dari Imigrasi. Jika memang ada yang melewati batas waktu, mereka diberikan perpanjangan tanpa biaya.

"Itu keputusan pusat. Karena kondisinya memang darurat," sebutnya.

- Advertisement -

Hingga kini belum ada laporan dari perusahaan atau keluhan karena TKA Cina ini. Sebab mereka sudah berada di Batam sebelum virus corona merebak.

"Sejauh ini belum ada dampak. Kalau ada yang overstay perusahaan pasti sudah lapor dan urus ke Imigrasi," terangnya.

Baca Juga:  Roy Kiyoshi Dikirimi Makanan Berisi Kaca

Sumber: Batampos.co.id
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

BATAM (RIAUPOS.CO) — Dinas Tenaga (Disnaker) Batam mencatat perkembangan tenaga kerja asing (TKA) asal Cina yang bekerja di Batam cukup tinggi. Hingga sekarang terdapat 1.154 pekerja Cina di semua sektor industri.

"Paling banyak mereka bekerja di industri plastik. Sebagian besar mereka merupakan teknisi mesin yang akan dioperasikan perusahaan," kata Kepala Disnaker Batam, Rudi Sakyakirti, Kamis (6/2).
Ia menyebutkan TKA asal Cina ini berada di Batam selama enam bulan hingga satu tahun. Mereka dikontrak untuk mengoperasikan mesin, karena mesin berasal dari daerah mereka.

"Jadi, kalau selesai pekerjaan mereka kembali ke negaranya. Tenaga mereka memang dibutuhkan perusahaan dan levelnya menengah ke atas," jelasnya.

Baca Juga:  Massa Tak Terkendali, Pagar Belakang DPR Jebol, Pos Polisi Dibakar

Keberadaan TKA Cina didapatkan dari laporan perusahaan kepada Disnaker. Berdasarkan data mereka bekerja di semua sektor. Paling mendominasi di industri plastik, ada juga manufaktur, jasa, dan sektor lainnya.

"Tersebar mereka kerjanya. Sejauh ini masih aman terkait izin kerja di Batam," sebutnya.

Mengenai dampak virus corona terhadap TKA Cina, Rudi menjelaskan, hanya menunggu prosedur dari Imigrasi. Jika memang ada yang melewati batas waktu, mereka diberikan perpanjangan tanpa biaya.

"Itu keputusan pusat. Karena kondisinya memang darurat," sebutnya.

Hingga kini belum ada laporan dari perusahaan atau keluhan karena TKA Cina ini. Sebab mereka sudah berada di Batam sebelum virus corona merebak.

"Sejauh ini belum ada dampak. Kalau ada yang overstay perusahaan pasti sudah lapor dan urus ke Imigrasi," terangnya.

Baca Juga:  DPR Pastikan Draf UU Cipta Kerja Tidak Berubah

Sumber: Batampos.co.id
Editor: Rinaldi

 

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari