JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Kasus positifnya satu Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari virus corona membuat pemerintah Indonesia ikut memperhatikan kondisi terkini pekerja lainnya. Khususnya bagi mereka yang bekerja di negara-negara paling dekat dengan pusat wabah yakni, Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.
Catatan Kementerian Ketenagakerjaan, per 1 Januari 2020 saja, ada belasan ribu PMI yang berangkat ke negara-negara terdampak virus corona.
Di negara-negara Asia Pasifik yang paling dekat dengan pusat wabah dan juga terdampak, misalnya Taiwan, tercatat ada 6.130 pekerja, Hongkong 4.145 pekerja, Cina dua pekerja, Singapura 1.410 pekerja, Malaysia ada 5 ribu pekerja, Korea Selatan 283 pekerja, dan Makau dua pekerja.
Kepala Seksi Perlindungan TKI Masa Penempatan Kementerian Ketenagakerjaan Maptuha menjelaskan, berbagai langkah pengetatan dan pencegahan sudah dilakukan agar PMI di negara tempatnya bekerja tak tertular. Para PMI juga diimbau agar tetap berada di bawah kordinasi kepala perwakilan dengan langkah-langkah antisipatif atau preventif
"Soal cara pencegahan sudah kami sampaikan, misalnya di tempat kerumunan dan keramaian. Gunakan masker saat keluar rumah. Rajin cuci tangan dan lainnya. Serta koordinasi intensif di negara penempatan dan agensi serta majikan di penempatan," kata Maptuha.
Antisipasi lainnya, kata dia, pihaknya sudah mengirimkan surat pada perusahaan penempatan pekerja migran agar lebih memperketat PMI yang akan berangkat. Misalnya Medical Check Up harus benar-benar menyeluruh.
"Kami juga sudah umumkan hotline servis bagi para PMI di negara penempatan masing-masing. Serta para atase menyampaikan update atau progress secara reguler," katanya.
Maptuah menambahkan, Kemenaker juga sudah memberikan masker ke Hongkong, Taiwan dan Singapura. Sebab tiga daerah itu paling banyak jumlah pekerja asal Indonesianya. Ironisnya jumlah masker di negara tersebut sangat terbatas.
"Daerah itu rentan. Hongkong dan Taiwan berdekatan dengan Cina," katanya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi